Risna Sutriyanto itu seperti bola yang dilempar ke gawang lawan, tapi malah terbalik ke dalam gawang sendiri. Dia terlibat dalam kasus korupsi proyek Jalur KA dan sekarang harus siap untuk dihadapkan di depan pengadilan. Tapi apa yang bisa dia lakukan? Dia sudah menunjukkan perilaku yang tidak baik, seperti menerima uang dari Direktur PT IPA sebagai komitmen fee, tapi malah tidak memberikannya kepada mereka yang benar-benar membutuhkannya.
Saya rasa ini seperti permainan sepak bola dimana beberapa pemain secara bersamaan berusaha untuk mengambil bola dari gawang lawan. Tapi di sini, kasus korupsi proyek Jalur KA adalah seperti bola yang dipukul ke gawang pengadilan, dan Risna Sutriyanto harus siap untuk menerima hukumannya.
Saya harap pengadilan dapat mengesahkan kebenaran dari kasus ini dan memberikan hukuman yang tepat kepada semua pihak yang terlibat.