Banyak orang yang memandang cerita legenda Roro Jonggrang sebagai salah satu kisah cinta paling indah. Legenda ini berawal dari sebuah peristiwa di Kerajaan Prambanan, tepatnya di tempat kerajaan yang dipimpin oleh Prabu Baka. Pada suatu hari, Kerajaan Prambanan menyerang Kerajaan Pengging dengan dibantu oleh Bandung Bondowoso, putra Raja Pengging. Setelah berhasil membunuh Prabu Baka, Bandung Bondowoso kemudian mengambil alih Istana Prambanan dan menemukan Roro Jonggrang, putri dari Prabu Baka yang memiliki paras cantik.
Setelah mencintainya, Bandung Bondowoso menyatakan niatnya untuk menikah dengan Roro Jonggrang. Namun, ketika diingat kebenaran mengenai kematian ayahnya, Roro Jonggrang tidak mau menerima lamarannya. Ia menolak dan memberi syarat agar Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam semalam sebagai tanda kasih sayangnya yang tidak terbalas. Dengan bantuan makhluk halus, hampir semua candi selesai dibangun pada malam yang sama, tetapi Roro Jonggrang menipu agar pagi datang lebih cepat sehingga peristiwa ini tidak bisa selesai.
Ia berhasil memperdaya para roh halus dengan membakar jerami dan memukul lesung sehingga ayam berkokok. Pada situasi tersebut, para jin dan roh halus meninggalkannya karena mengira fajar sudah tiba. Akibatnya, hampir semua candi selesai, kecuali satu candi yang diibaratkan sebagai simbol Roro Jonggrang yang menjadi patung dari batu untuk melengkapi candi terakhir.
Ketika malam tiba, Bandung Bondowoso sedang berpuasa untuk memenangkan hati Roro Jonggrang, tetapi ia tidak bisa menyelesaikan seribu candi yang dianjurkan pada malam itu. Ketika lewat pagi nanti, keesokan harinya Bandung Bondowoso sadar bahwa ia terjebak dalam tipu muslihat Roro Jonggrang, sehingga ia sangat marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu sebagai konsekuensi dari usaha yang gagal.
Setelah mencintainya, Bandung Bondowoso menyatakan niatnya untuk menikah dengan Roro Jonggrang. Namun, ketika diingat kebenaran mengenai kematian ayahnya, Roro Jonggrang tidak mau menerima lamarannya. Ia menolak dan memberi syarat agar Bandung Bondowoso membangun seribu candi dalam semalam sebagai tanda kasih sayangnya yang tidak terbalas. Dengan bantuan makhluk halus, hampir semua candi selesai dibangun pada malam yang sama, tetapi Roro Jonggrang menipu agar pagi datang lebih cepat sehingga peristiwa ini tidak bisa selesai.
Ia berhasil memperdaya para roh halus dengan membakar jerami dan memukul lesung sehingga ayam berkokok. Pada situasi tersebut, para jin dan roh halus meninggalkannya karena mengira fajar sudah tiba. Akibatnya, hampir semua candi selesai, kecuali satu candi yang diibaratkan sebagai simbol Roro Jonggrang yang menjadi patung dari batu untuk melengkapi candi terakhir.
Ketika malam tiba, Bandung Bondowoso sedang berpuasa untuk memenangkan hati Roro Jonggrang, tetapi ia tidak bisa menyelesaikan seribu candi yang dianjurkan pada malam itu. Ketika lewat pagi nanti, keesokan harinya Bandung Bondowoso sadar bahwa ia terjebak dalam tipu muslihat Roro Jonggrang, sehingga ia sangat marah dan mengutuk Roro Jonggrang menjadi patung batu sebagai konsekuensi dari usaha yang gagal.