RI Buka Keran Investasi Asing Imbas Banjir Impor Baja, Sudah Tepat? : Okezone Economy

Pemerintah RI membalas dengan membuka keran investasi asing setelah industri baja dalam negeri menghadapi tekanan akibat banjir impor baja. Kini, investor dari Eropa, China, dan Vietnam berminat untuk merelokasi pabrik bajanya ke Indonesia.

Menurut Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza, pemerintah mengajak mereka untuk berinvestasi di Indonesia dan membangun pabrik di dalam negeri. Hal ini diharapkan dapat memberikan akses pasar domestik bagi investor asing tersebut.

Namun, pengusaha dalam negeri khawatir tentang kebijakan ini. Mereka lebih mempercayai peran pemerintah dalam menciptakan pengusaha-pengusaha baru yang fokus pada industri manufaktur. Menurut CEO Inerco Global International Hendrik Kawilarang Luntungan, pemerintah seharusnya membimbing pengusaha-pengusaha baru untuk meningkatkan industri manufakturnya.

Kini, Indonesia berjuang menjadikan negara industri dalam 10 tahun ke depan. Pemerintah RI harus menciptakan lingkungan bisnis yang baik dan memberikan dukungan kepada pengusaha-pengusaha baru yang ingin mengembangkan industri manufaktur di Indonesia.
 
Itu keren banget, kan? Jadi, pemerintah balas dengan membuka "keran investasi asing" seperti itu. Saya rasa mereka pikir ini akan membuat industri baja di Indonesia sembuh dari masalahnya banjir impor baja. Tapi, benar-benar tidak ada solusi yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut. Mereka hanya ingin "membangun" pabrik-pabrik baru tanpa memikirkan bagaimana cara membuat industri ini tumbuh secara berkelanjutan.

Saya ingat, beberapa tahun lalu, pemerintah juga membuka "keran investasi asing" dan hasilnya adalah banyak proyek yang tidak selesai. Tapi, saya harap ini kali berbeda dan pemerintah benar-benar memikirkan bagaimana cara membuat industri manufaktur di Indonesia tumbuh secara berkelanjutan. Karena, jika tidak, kita akan kembali ke situasi yang sama seperti sebelumnya... 🤦‍♂️
 
Investor asing mau datang ke sini lagi, tapi apa yang mereka bawa? Tadi-tadi aku lihat banyak banjir baja di pasar, aneh kan kalau pemerintah mau membuka keran investasi asing lagi. Aku khawatir, apa yang mereka cari? Kembalikan investasinya ke luar negeri, atau apa? Dan siapa yang akan menjadi korbannya, pengusaha-pengusaha lokal yang sudah berjuang keras untuk bertahan?

Aku ingat kalau beberapa tahun yang lalu, masih banyak investor asing yang menutup pabrik di Indonesia karena biaya operasionalnya terlalu tinggi. Dan sekarang, mungkin mereka mau datang lagi dengan janji yang lebih baik? Tapi aku tidak percaya, tapi aku harap pemerintah bisa membuat kebijakan yang benar dan membantu pengusaha-pengusaha lokal untuk tetap bertahan. 🤔
 
gak sabar lagi kawan, terus banjir impor baja sih? sepertinya pemerintah RI harus lebih hati-hati dalam membuat kebijakan ini, gak usaha sama-sama dengan investor asing. tapi juga nih, pemerintah harus memberikan kesempatan bagi pengusaha-pengusaha baru untuk mengembangkan industri manufaktur di Indonesia, jadi kita harus ada sistem yang baik dan dukungan dari pemerintah, biar bisa menarik investor asing dan tidak lagi terlalu bergantung pada impor baja. kalau gak, apa lagi yang dapat dilakukan, kan? 🤝
 
Aku rasa pemerintahnya harus lebih berhati-hati nih, banjir impor baja itu nggak cuma soal harga atau kualitas baja, tapi juga tentang strategi bisnis dari investor asing. Jika mau merelokasi pabrik ke Indonesia, pemerintah harus tahu apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana caranya membuat industri baja di Indonesia lebih kompetitif.

Aku pikir pemerintahnya harus fokus pada pengembangan infrastruktur dan pendidikan, sehingga pengusaha-pengusaha baru di Indonesia memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi persaingan. Tapi, aku juga paham kalau investor asing bisa memberikan kesempatan bagi industri baja di Indonesia untuk berkembang. Kita harus menemukan keseimbangan antara kepentingan pemerintah dan kebutuhan pengusaha, ya. 🤔💡
 
Sudah nggak saban, banjir impor baja ini memang sangat membuat pabrik-pabrik lokal di Indonesia kewalahan 🤯. Tapi, aku pikir kalau investor asing datang berinvestasi, itu bukan hanya tentang 'balas' atau mencari pasokan baru, tapi juga bisa memberikan kesempatan bagi para pengusaha lokal untuk meningkatkan kualitas industri manufaktur kita. Aku harap pemerintah RI bisa membuat kebijakan yang tepat dan memberikan dukungan yang cukup kepada para pengusaha lokal ini 🤞. Jadi, aku rasa tidak semua giliran pemerintah harus 'balas' dengan membuka keran investasi asing, tapi juga perlu mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap industri lokal kita 😬
 
Gue pikir gini, banjir impor baja itu benar-benar masalah besar buat industri baja Indonesia, tapi gue juga rasa pemerintah harus bisa membangun infrastruktur yang lebih baik lagi, seperti pelabuhan-pelabuhan yang lebih maju dan jaringan transportasi yang lebih efisien. Jadi, kalau investor asing mau berinvestasi di sini, mereka pasti ingin mendapatkan laba dari pasar Indonesia, tapi juga harus bisa memahami kebutuhan infrastruktur yang dimilikinya.

Karena gue rasa pemerintah harus bisa menciptakan lingkungan bisnis yang baik, seperti memberikan izin dan dukungan kepada pengusaha-pengusaha baru yang ingin mengembangkan industri manufaktur di Indonesia. Jadi, kalau kita mau jadi negara industri utama di Asia Tenggara, kita harus bisa menanggapinya dengan baik, dan tidak hanya sekedar menunggu investasi asing saja. Kita harus juga bisa mengembangkan diri sendiri! 💡
 
Saya pikir kalau pemerintah terlalu cepat menanggapi masalah banjir impor baja itu. Mereka harus mempertimbangkan bagaimana caranya membuat investor asing tersebut tetap ingin berinvestasi di sini. Saya ragu-ragu apakah mereka hanya memikirkan keuntungan saja, bukan juga tentang bagaimana membuat industri baja di Indonesia menjadi lebih baik. Kita perlu membuat strategi yang lebih matang untuk menghadapi tekanan ini, bukan hanya menutupkan keran investasi asing dengan membukanya.
 
Gue pikir gini, kalau pemerintah mau membuka keran investasi asing itu, harus ada kondisi-kondisi tertentu. Jangan cuma menantang pengusaha-pengusaha lama lagi, tapi juga harus ada dukungan dan fasilitas yang baik untuk para pemula. Saya rasa pemerintah harus membuat kemandirian industri manufaktur kita lebih kuat dulu, jadi bukan cuma bergantung pada investasi asing.
 
Jadi, kira-kira apa yang terjadi disini? Semua investor asing mau datang ke sini dengan cepat-cepat, tapi siapa nih yang akan jaga agar industri baja lokal tidak lagi dibajak oleh impor? Mereka bilang ingin memberikan akses pasar domestik, tapi sepertinya itu hanya bagian dari strategi mereka untuk merelokasi pabrik-pabrik ke Indonesia. Saya rasa pemerintah harus lebih berhati-hati dan memastikan bahwa investor asing ini tidak akan mengabaikan peran industri lokal.
 
Gue pikir kalau pemerintah gak benar-benar punya rencana yang jelas tentang bagaimana caranya membuat negara kita menjadi negara industri di depan 10 tahun ke depan. Nanti siapa yang akan menguntungkan? Mereka dari Eropa, China, dan Vietnam atau warga Indonesia? Gue ragu-ragu kalau pemerintah gak harus jadi 'broker' investasi asing. Gue pikir pemerintah seharusnya lebih fokus pada membantu pengusaha-pengusaha lokal untuk meningkatkan kualitas industri manufaktur kita sendiri. Jangan sampai kita menjadi negara yang hanya sekedar tempat 'storing' barang-barang dari negara lain 🤔
 
Aku jadi pikir, kalau mau merebut investasi asing, pemerintah harus lebih siap mendukung para pengusaha lokal dulu. Jangan hanya membagikan keuntungan saja, tapi juga bagaimana cara mengaturnya. Karena, sekarang masih banyak masalah seperti banjir impor baja dan masih banyak lagi masalah lainnya yang harus diatasi. Misalnya, apa itu mekanisme yang akan dijalankan jika ada krisis ekonomi? Apa itu strategi untuk menetralkan dampak dari kebijakan ini pada pengusaha lokal? Karena kalau jadi begitu saja, pasti tidak bisa membangun industri baja yang berkelanjutan dan seimbang.
 
kembali
Top