Pemerintah menyambut tidik untuk mewujudkan swasembada protein di Indonesia hingga 2027. Dengan target yang agresif, pihak berwenang mengusung program besar-besaran untuk meningkatkan produksi dan daya tawar nelayan serta peternak rakyat.
Dalam kurun waktu dua tahun ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 2.000 kampung nelayan yang terintegrasi dengan infrastruktur peternakan. Kampung-kampung tersebut akan diberi akses ke fasilitas modern seperti cold storage dan pabrik es untuk meningkatkan kualitas dan daya tawar produk hewani.
Selain itu, pemerintah juga menetapkan target swasembada dalam bidang garam. Pembangunan besar-besaran di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertujuan untuk menghentikan impor dan meningkatkan produksi garam di Indonesia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, pemerintah telah berhasil meningkatkan swasembada karbohidrat seperti beras dan jagung. Produksi beras ini meningkat dari 30 juta ton tahun lalu menjadi 34,77 juta ton tahun ini, sehingga impor beras dapat dikurangi.
Pemerintah juga menekankan pemberdayaan masyarakat rakyat dalam program swasembada. Dengan demikian, peternak rakyat tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah, melainkan berdaya untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mengusung langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan. Dengan demikian, nelayan dapat memiliki daya tawar yang lebih baik dan mendapatkan harga yang lebih tinggi untuk produk hewani mereka.
Dalam kurun waktu dua tahun ke depan, pemerintah menargetkan pembangunan 2.000 kampung nelayan yang terintegrasi dengan infrastruktur peternakan. Kampung-kampung tersebut akan diberi akses ke fasilitas modern seperti cold storage dan pabrik es untuk meningkatkan kualitas dan daya tawar produk hewani.
Selain itu, pemerintah juga menetapkan target swasembada dalam bidang garam. Pembangunan besar-besaran di Nusa Tenggara Timur (NTT) bertujuan untuk menghentikan impor dan meningkatkan produksi garam di Indonesia.
Menurut Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, pemerintah telah berhasil meningkatkan swasembada karbohidrat seperti beras dan jagung. Produksi beras ini meningkat dari 30 juta ton tahun lalu menjadi 34,77 juta ton tahun ini, sehingga impor beras dapat dikurangi.
Pemerintah juga menekankan pemberdayaan masyarakat rakyat dalam program swasembada. Dengan demikian, peternak rakyat tidak lagi bergantung pada bantuan pemerintah, melainkan berdaya untuk menjalankan bisnis mereka sendiri.
Tidak hanya itu, pemerintah juga mengusung langkah-langkah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan nelayan. Dengan demikian, nelayan dapat memiliki daya tawar yang lebih baik dan mendapatkan harga yang lebih tinggi untuk produk hewani mereka.