Reuni 212, Menantu Habib Rizieq Usulkan 2 Desember Hari Libur Nasional

Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) dan Ketua Organizing Committee Reuni 212, Habib Rizieq Shihab mengusulkan agar pemerintah menetapkan 2 Desember sebagai Hari Ukhuwah Indonesia. Usulan ini disampaikan di hadapan ribuan massa yang hadir dalam acara Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat.

Menurut Habib Rizieq, usulannya sejalan dengan semangat persatuan yang selama ini dikaitkan dengan momentum 212. Dia menyatakan bahwa jika 2 Desember dijadikan hari libur nasional, maka massa 212 dapat berkumpul di Monas setiap tahun tanpa terikat hari kerja.

Pertanyaannya sederhana, tapi besar impiannya. "Bagaimana kalau 212 acara momentum besar ini, 2 Desember kita usulkan jadi Hari Ukhuwah Indonesia. Setuju tidak?" seru Habib Rizieq di dalam reuni.

Massa yang hadir memberikan jawaban yang positif. "Setuju!" mereka menjawab secara bersamaan.

Usulan ini memang memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesadaran persatuan dan harmoni di masyarakat. Jika pemerintah dapat menetapkan 2 Desember sebagai hari libur nasional, maka massanya dapat berkumpul di Monas tanpa gangguan kegiatan sehari-hari.

Namun, ada pertanyaan apakah usulan ini dapat diterima oleh pemerintah? Apakah pemerintah siap untuk mengakui semangat persatuan yang dikaitkan dengan momentum 212? Hanya waktu yang akan menjawabkan pertanyaan tersebut.
 
ini ngebawa pikiran... kalau 2 desember dijadikan hari ukhuwah indonesia, itu gampang banget! semua orang bisa berkumpul di monas tanpa harus khawatir tentang kerja sama... tapi siapa tahu pemerintah nggak setuju dengan rencana ini... mungkin karena ada orang-orang yang tidak ingin mereka bertemu... tapi aku rasa 2 desember pasti bisa menjadi hari spesial untuk kita semua...
 
aku rasa kalau pemerintah menetapkan 2 Desember sebagai hari libur nasional itu tidak badut, tapi kalau nanti massa 212 mau bergolos ke Monas setiap tahun tanpa kerja pakai aku rasa ini akan menjadi kesan yang negatif deh 🤦‍♂️. mungkin pemerintah harus menyesuaikan dengan hal yang bisa dilakukan orang lain, kalau di Monas terus ada kerumunan yang besar itu apa aja? 😐
 
Kalau benar-benar diadopsi, ini bisa bikin gencuran perubahan budaya di Indonesia 🤯. Mungkin kalau pemerintah setuju, maka massa 212 tidak lagi masuk ke Monas tanpa izin 😂. Tapi serius, ini bisa bikin kesempatan untuk semangat persatuan dan harmoni kita meningkat konsisten 💪. Yang penting, nanti kita harus menjaga agar semangat itu tidak jadi mobil kekerasan atau perbedaan antara masyarakat 🚫.
 
Saya pikir ayo kita fokus pada pentingnya kesadaran persatuan dan harmoni di masyarakat, ya? Kalau 2 Desember dijadikan hari libur nasional, itu berarti kita bisa berkumpul dan bersatu sebagai satu bangsa 🤝. Tapi, apa sih yang akan terjadi kalau pemerintah tidak mau menyetujui usulan ini? Bisa jadi ada orang-orang yang merasa ketinggalan atau tidak diakui, ya? Maka dari itu, saya rasa kita harus saling berkomunikasi dan memahami perspektif masing-masing. Dan, tentu saja, kita harus siap untuk menerima keputusan pemerintah 🤞.
 
Hmm, kalau hari libur nasional berdasarkan momentum 212 ini serius, mungkin harusnya ada pengaturan yang lebih jelas, gak bisa sembarangan di Monas aja 😊. Jika pemerintah menyetujui usulan ini, tentu saja sangat positif untuk kesadaran persatuan dan harmoni di Indonesia. tapi siapa tahu kalau ada kontroversi yang terjadi, contohnya seperti kekerasan atau diskusi yang tidak sopan, maka semangat persatuan itu bisa jadi berantai balik 😬.
 
Maksudnya bukan main-mains aja! 2 Desember kayak gak salah waktunya kita bisa berkumpul di Monas tanpa harus khawatir kerja ya? Semangat persatuan itu kayaknya penting banget untuk membangun masyarakat yang harmonis 🙌🏼💖
 
Saya rasa itu tentang apa aja ya? Semangat persatuan dan harmoni di masyarakat itu benar-benar penting. Tapi, apakah kita harus selalu mencari cara untuk menetapkan momen-momen spesial agar massanya bisa berkumpul dan merasa harmonis? Mungkin kita sudah terlalu fokus pada hal-hal yang dapat dilihat dan tidak pernah memikirkan tentang apa yang sebenarnya terjadi di balik hal itu 🤔. Bagaimana kalau kita fokus untuk membuat sistem sosial yang lebih adil dan merata, sehingga semua orang bisa merasa harmonis tanpa harus menetapkan hari libur nasional? 😊
 
kembali
Top