Wakil Presiden ke-13 RI, Ma'ruf Amin, menegaskan bahwa penggunaan APBN untuk membantu pembangunan pondok pesantren yang mengalami kerusakan atau ambruk adalah hal yang wajar. Ia menyebutkan contoh kejadian yang menimpa pondok pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, sebagai bukti nyata.
Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, Ma'ruf percaya bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan pesantren dan mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka.
Ma'ruf juga menekankan pentingnya keberadaan pesantren dalam undang-undang yang telah ditetapkan. Ia menyebutkan bahwa ada undang-undang yang memberikan tiga fungsi utama pesantren, yaitu sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia percaya bahwa ada APBN yang telah dibentuk untuk membantu pengembangan pesantren. Namun, Ma'ruf juga ingin menekankan bahwa tidak semua jenis bangunan mengalami keambrukan sama seperti pesantren. Ia meminta agar peristiwa ambruknya pesantren tidak digeneralisasi dan mengingatkan bahwa ada banyak contoh lain yang mengalami keambrukan, seperti jembatan dan gedung-gedung.
Langkah pemerintah dalam melakukan pemeriksaan dan memberikan bantuan pembangunan di pesantren, menurut Ma'ruf, merupakan respons positif untuk memastikan bahwa pesantren lebih aman dan layak huni bagi para santri. Ia percaya bahwa ada banyak anak bangsa yang harus menjadi perhatian pemerintah, terutama karena banyak pesantren yang memiliki santri lebih dari 15 ribu orang.
Menurutnya, pesantren merupakan lembaga pendidikan yang sangat penting dalam pembentukan karakter bangsa. Oleh karena itu, Ma'ruf percaya bahwa pemerintah memiliki kewajiban untuk memperhatikan kebutuhan pesantren dan mengambil langkah-langkah untuk membantu mereka.
Ma'ruf juga menekankan pentingnya keberadaan pesantren dalam undang-undang yang telah ditetapkan. Ia menyebutkan bahwa ada undang-undang yang memberikan tiga fungsi utama pesantren, yaitu sebagai pusat pendidikan, pusat dakwah, dan pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Ia percaya bahwa ada APBN yang telah dibentuk untuk membantu pengembangan pesantren. Namun, Ma'ruf juga ingin menekankan bahwa tidak semua jenis bangunan mengalami keambrukan sama seperti pesantren. Ia meminta agar peristiwa ambruknya pesantren tidak digeneralisasi dan mengingatkan bahwa ada banyak contoh lain yang mengalami keambrukan, seperti jembatan dan gedung-gedung.
Langkah pemerintah dalam melakukan pemeriksaan dan memberikan bantuan pembangunan di pesantren, menurut Ma'ruf, merupakan respons positif untuk memastikan bahwa pesantren lebih aman dan layak huni bagi para santri. Ia percaya bahwa ada banyak anak bangsa yang harus menjadi perhatian pemerintah, terutama karena banyak pesantren yang memiliki santri lebih dari 15 ribu orang.