Pagi ini, di SPBU BP di Grogol, Jakarta Barat, barisan kendaraan kian jauh hingga tumpah ke tepi jalan. Pengendara tidak menunggu giliran yang memadati antrean, karena, setelah SPBU berbeli stok BBM 92 lagi, mereka rela mengantre di luar pintu, bahkan tak pernah membalik arah karna cuaca panas.
Setiap saat siapa pun naik kendaraan, harus pindahkan ke lajur yang tersedia. Meski matahari terik menjelang siang, pengendara tetap bertahan di tempat. Dengan sabar berdiri di bawah sinar matahari, mereka menunggu untuk mengisi tangki bensin motor atau mobil mereka.
"Siapa yang mau isi? Mau dari mana ya?" sapa seorang operator ke baris terdepan, pengendara langsung mengumumkan jumlah liter. Setelah itu, pengendara pun harus tunggu lagi sampai si SPBU tutup dua belas jam kemudian.
Pada Senin pagi, kami menyaksikan kondisi ini dengan mata. Meski sekarang baru saja SPBU ini memperbarui stok BP 92, yang terjadi sama seperti di SPBU lainnya: pengendara antre di luar pintu. Meskipun seharusnya tidak pernah terjadi hal ini, tapi kalian bisa melihat bahwa ada antrean panjang berada di luar.
"Kurang ajar lagi mengantre, ya. Malam hari pun akan makin ngenten, makin panas," kata pengendara yang menunggu di SPBU BP-AKR Surabaya Jalan Pemuda.
Selain itu, para pengendara di sini juga bersedia menunggukan hingga 20 jam karena SPBU ini kenyataannya sudah jauh dari rumah. Seluruh daerah pun menyaksikan kualitas aksesibilitas antrean yang kian serius, di mana SPBU BP di Surabaya dan Jakarta Barat ini terkena dampak dari perasaan orang kalian semua.
Kemudian kami mendengar dari operator SPBU di Grogol mengenai kondisi ini. "Setelah SPBU buka pada pukul 06.00 pagi, antrean sudah dimulai. Ini juga terjadi sejak pekan lalu," kata beliau.
Ternyata ada kemungkinan SPBU ini akan mengalami kenaikan penumpang setelah jam pulang kerja ya. Seluruh daerah memaksa orang untuk menunggu di baris yang panjang.
Setiap saat siapa pun naik kendaraan, harus pindahkan ke lajur yang tersedia. Meski matahari terik menjelang siang, pengendara tetap bertahan di tempat. Dengan sabar berdiri di bawah sinar matahari, mereka menunggu untuk mengisi tangki bensin motor atau mobil mereka.
"Siapa yang mau isi? Mau dari mana ya?" sapa seorang operator ke baris terdepan, pengendara langsung mengumumkan jumlah liter. Setelah itu, pengendara pun harus tunggu lagi sampai si SPBU tutup dua belas jam kemudian.
Pada Senin pagi, kami menyaksikan kondisi ini dengan mata. Meski sekarang baru saja SPBU ini memperbarui stok BP 92, yang terjadi sama seperti di SPBU lainnya: pengendara antre di luar pintu. Meskipun seharusnya tidak pernah terjadi hal ini, tapi kalian bisa melihat bahwa ada antrean panjang berada di luar.
"Kurang ajar lagi mengantre, ya. Malam hari pun akan makin ngenten, makin panas," kata pengendara yang menunggu di SPBU BP-AKR Surabaya Jalan Pemuda.
Selain itu, para pengendara di sini juga bersedia menunggukan hingga 20 jam karena SPBU ini kenyataannya sudah jauh dari rumah. Seluruh daerah pun menyaksikan kualitas aksesibilitas antrean yang kian serius, di mana SPBU BP di Surabaya dan Jakarta Barat ini terkena dampak dari perasaan orang kalian semua.
Kemudian kami mendengar dari operator SPBU di Grogol mengenai kondisi ini. "Setelah SPBU buka pada pukul 06.00 pagi, antrean sudah dimulai. Ini juga terjadi sejak pekan lalu," kata beliau.
Ternyata ada kemungkinan SPBU ini akan mengalami kenaikan penumpang setelah jam pulang kerja ya. Seluruh daerah memaksa orang untuk menunggu di baris yang panjang.