Rekening Auto Ludes, Waspada Penipuan Baru Marak di TikTok Shop

Penipuan online yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk mengelabui pengguna makin merajalela di berbagai platform, termasuk TikTok Shop. Menurut Nicolas Waldmann, Kepala Global TikTok Shop Governance and Experience, para penjahat siber menggunakan tool AI-generatif untuk membuat brand palsu dan produk tiruan.

Tujuannya untuk memancing pengguna membeli barang-barang yang sebenarnya tidak ada. "Sejujurnya, ini adalah kejahatan terorganisir," kata Waldmann. "Mereka pada dasarnya mencoba menjual, dan tentu saja, tidak pernah mengirimkan apa pun, lalu kabur membawa uang pelanggan."

Meskipun jenis penipuan e-commerce ini telah ada selama bertahun-tahun, AI generatif telah meningkatkan kecanggihan metode yang digunakan pelaku kejahatan. Namun, AI juga membantu platform untuk melacak modus penipuan.

TikTok menggunakan kombinasi moderasi manusia dan AI untuk membantu melacak akun dan iklan palsu. Perusahaan ini memiliki alat deteksi internal sendiri, serta kemitraan dengan perusahaan eksternal untuk mengelola tugas-tugas seperti otentikasi barang mewah bekas.

"Kami menggunakan AI untuk berhadapan dengan AI," kata Waldmann. Dalam laporan baru yang diterbitkan Kamis (6/11), TikTok Shop mengatakan telah menolak 70 juta produk dan menghapus 700.000 penjual karena berbagai pelanggaran kebijakan dalam 6 bulan pertama tahun 2025.

Penipuan ini membuat beberapa penjual yang mengaku telah melakukan pelanggaran tanpa penjelasan yang jelas. Namun, penegakan hukum otomatis perusahaan ini dapat membantu mencegah terjadi lebih banyak penipuan di platform TikTok Shop.
 
Haha, siapa tahu kalau tiktok juga bikin alat deteksi AI itu kembali ke asalnya, buat jadi mainan anak-anak aja 🤣. Tapi serius, penipuannya ini kayaknya makin sulit banget, karena mereka bisa bikin brand palsu dan produk tiruan yang lalu terlihat asli 😂. Saya rasa tiktok harus cari solusi yang lebih baik, bukan cuma bergantung pada AI aja. Mungkin harus bikin sistem verifikasi yang lebih ketat untuk penjual, atau bisa juga membuat algoritma yang bisa mendeteksi penipuan sebelumnya 😊.
 
Aku pikir kalau TikTok Shop harus tetap wajah baik dan tidak pernah membiarkan akun palsu masuk, kan? Karena kalau ada 1 akun palsu, tentu saja ada ribet untuk menghilangkannya. Aku juga rasa penegakan hukum itu wajar banget, tapi aku khawatir beberapa penjual yang terkena hukuman ini tidak akan pernah bisa memahami apa yang salahnya dan bagaimana cara menghindarinya di masa depan 🤔.
 
Aku pikir gampang banget buat para penjahat online, kayaknya bisa membuat brand palsu dan produk tiruan dengan mudah, aja. Tapi, sepertinya tiktok juga nggak kalah pintar, kan? Mereka punya alat deteksi internal sendiri dan bekerja sama dgn perusahaan eksternal untuk melacak penipuannya. Ini lumayan berkesan, kan? Tapi, aku masih ragu apakah ini cukup banyak buat mencegah terjadi lebih banyak penipuan. Mungkin perlu ada kerja sama yang lebih erat antara tiktok dan kepolisian juga.
 
Gak percaya kalau ada penjahat siber yang menggunakan AI untuk bikin brand palsu dan produk tiruan di TikTok Shop, gak ada aturan siapa pun bisa jadi penjahat di online 😂. Tapi aki juga paham kalau mereka gunakan teknologi kecerdasan buatan itu untuk mengelabui pengguna. Gak peduli, aku senang bahwa platform seperti TikTok Shop sudah menolak banyak produk dan menghapus penjual yang tidak sesuai dengan kebijakan. Aku rasa ini semua bisa dilakukan dengan bantuan AI yang ada di platform itu 🤖. Tapi, aku masih ragu kalau ada penjahat siber yang masih bisa melalui sistem deteksi yang ada di TikTok Shop 🤔.
 
ini salah satu hal yang bikin aku curiga banget kalau seseorang itu jual barang palsu di tiktok shop... kaya aja jangan dibawa ke cekpoint aja... tapi sepertinya tiktok kayaknya sudah banyak ngelagu hal ini dengan AI dan apa aja...
 
Aku rasa kalau tiktok harus berubah caranya kerja, ya... kalo aku bisa lihat siapa yang terlibat dalam penipuan online tapi aku tidak bisa melihat alasan apa lagi. Kalau gak ada klarifikasi, aku akan pikir itu karena kesalahan pengguna sendiri. Tapi kalau ada alasan yang lebih serius, aku ingin tahu bagaimana cara memulihkan uang yang sudah tercuri. Aku rasa tiktok harus lebih transparan dalam hal ini 🤔
 
Gue pikir banget aja, siapa tahu gue salah bisa buat brand palsu juga deh, tapi sepertinya gue tidak punya bakat jadi penjahat siber 🤣. Gue senang lihat TikTok memiliki alat deteksi internal dan kemitraan dengan perusahaan eksternal untuk melacak akun dan iklan palsu. Artinya gue bisa berbelanja di TikTok Shop tanpa khawatir keamanatnya akan terjeoni 😅. Tapi gue still pikir penipuan online harus dihentikan, karena itu adalah kejahatan yang tidak boleh dibiarkan 🚫.
 
ini seru banget, penipuan online seperti ini sering terjadi di tiktok shop, aku sempat jatuh pada salah satu, ternyata brand palsunya identik dengan toko online lainnya 🙈. tapi yang penting adalah tiktok sudah bertindak cepat dan matang, mereka bisa menolak produk dan menghapus penjual yang tidak sesuai dengan kebijakan. kayaknya harus berhati-hati saat membeli online ya 😂. aku rasa cara terbaik untuk melawan penipuan seperti ini adalah dengan menggunakan algoritma AI yang lebih cerdas, jadi penjahat siber tidak bisa lagi menggunakan teknologi mereka untuk melanggar kebijakan 🤖.
 
Mau banget kayaknya kita sibuk ngobrol tentang penipuan online aja. Gampang banget kalian bisa jadi korban, asal kalian tidak berhati-hati. Kita harus serius banget dengan hal ini. Banyak penjahat siber yang menggunakan teknologi kecerdasan buatan untuk membuat brand palsu dan produk tiruan, kayaknya kita harus waspada saat mau membeli barang-barang online. Kita harus memeriksa ulang ulang informasi sebelum membeli. Sama-sama, kita bisa jadi korban jika kita tidak berhati-hati 🙅‍♂️
 
Aku pikir ni kebijakan banget buat memblokir semua akun palsu dan produk tiruan aja, tapi siapa tahu ada penjahat siber yang bisa jadi benar-benar tidak punya niat jahat kayak cuma nyaman berbelanja di TikTok Shop. Mungkin harus ada sistem deteksi yang lebih baik lagi untuk memastikan akun-akun tersebut tidak masuk ke dalam platform.
 
kembali
Top