Realisasi Investasi Kuartal III Capai Rp491,4 Triliun, Tumbuh 13,9 Persen dari Triwulan Pertama Tahun Sebelumnya.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi hingga triwulan III 2025 mencapai Rp491,4 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp431,5 triliun.
Meski demikian, investasi yang masuk ke Indonesia pada sembilan bulan pertama 2025 hanya mencapai 25,8 persen dari target tahun ini, yaitu Rp1.905,6 triliun. Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia hanya sebesar 43,1 persen atau senilai Rp212,0 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp279,4 triliun atau setara dengan 56,9 persen dari total investasi yang masuk.
Realisasi ini menunjukkan bahwa investasi yang berlokasi di Jawa Barat adalah yang paling besar, mencapai 15,7 persen dari total investasi atau senilai Rp77,1 triliun. Sekiannya, DKI Jakarta menduduki posisi kedua dengan realisasi investasi sebesar Rp63,3 triliun atau setara 12,9 persen dari total investasi.
Dengan demikian, capaian ini menunjukkan bahwa target investasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk sepanjang tahun ini telah tercapai. Total nilai investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp1.434,3 triliun, naik 13,7 persen dari periode yang sama tahun 2024.
Selain itu, dari total investasi tersebut, tenaga kerja yang dapat diciptakan mencapai 1,96 juta orang. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P Roeslan, menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja dilaporkan dan telah dinyatakan sebesar 696.478 orang penyerapan tenaga kerja di Indonesia dari hasil investasi di triwulan III 2025.
Dalam kesempatan ini, Menteri Rosan mengutip bahwa kualitas investasi yang berkualitas adalah hal paling penting dalam mencapai target tersebut.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan bahwa realisasi investasi hingga triwulan III 2025 mencapai Rp491,4 triliun. Ini menunjukkan pertumbuhan sebesar 13,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, yaitu Rp431,5 triliun.
Meski demikian, investasi yang masuk ke Indonesia pada sembilan bulan pertama 2025 hanya mencapai 25,8 persen dari target tahun ini, yaitu Rp1.905,6 triliun. Penanaman Modal Asing (PMA) yang masuk ke Indonesia hanya sebesar 43,1 persen atau senilai Rp212,0 triliun, sedangkan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai Rp279,4 triliun atau setara dengan 56,9 persen dari total investasi yang masuk.
Realisasi ini menunjukkan bahwa investasi yang berlokasi di Jawa Barat adalah yang paling besar, mencapai 15,7 persen dari total investasi atau senilai Rp77,1 triliun. Sekiannya, DKI Jakarta menduduki posisi kedua dengan realisasi investasi sebesar Rp63,3 triliun atau setara 12,9 persen dari total investasi.
Dengan demikian, capaian ini menunjukkan bahwa target investasi yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto untuk sepanjang tahun ini telah tercapai. Total nilai investasi yang masuk ke Indonesia mencapai Rp1.434,3 triliun, naik 13,7 persen dari periode yang sama tahun 2024.
Selain itu, dari total investasi tersebut, tenaga kerja yang dapat diciptakan mencapai 1,96 juta orang. Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan P Roeslan, menjelaskan bahwa penyerapan tenaga kerja dilaporkan dan telah dinyatakan sebesar 696.478 orang penyerapan tenaga kerja di Indonesia dari hasil investasi di triwulan III 2025.
Dalam kesempatan ini, Menteri Rosan mengutip bahwa kualitas investasi yang berkualitas adalah hal paling penting dalam mencapai target tersebut.