Rusia menunggu klarifikasi AS tentang pernyataan Donald Trump bahwa Amerika Serikat akan melanjutkan uji coba nuklir. Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan itu pada Selasa (4/11/2025), menurut laporan TASS.
Presiden AS memerintahkan uji coba senjata nuklir di Amerika Serikat pada akhir Oktober. Trump mengatakan AS tidak boleh tertinggal dari Rusia dan China, namun tidak menjelaskan siapa yang akan ikut serta dalam uji coba tersebut.
Rusia belum melanjutkan uji coba nuklir sejak Uni Soviet terakhir kali menguji pada 1990. Sekarang, Peskov menekankan pentingnya ketentuan-ketentuan Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif yang berlaku di seluruh dunia.
"Kita semua harus mendapatkan klarifikasi dari AS tentang apa yang dimaksud presiden AS," kata Peskov. Rusia masih menunggu jawaban AS sebelum memutuskan apakah melanjutkan uji coba nuklir atau tidak.
Pernyataan Trump membuat Moskow merasa tidak jelas. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa jika ada negara yang melanjutkan uji coba senjata nuklir, Rusia juga akan melakukannya.
Presiden AS memerintahkan uji coba senjata nuklir di Amerika Serikat pada akhir Oktober. Trump mengatakan AS tidak boleh tertinggal dari Rusia dan China, namun tidak menjelaskan siapa yang akan ikut serta dalam uji coba tersebut.
Rusia belum melanjutkan uji coba nuklir sejak Uni Soviet terakhir kali menguji pada 1990. Sekarang, Peskov menekankan pentingnya ketentuan-ketentuan Perjanjian Larangan Uji Coba Komprehensif yang berlaku di seluruh dunia.
"Kita semua harus mendapatkan klarifikasi dari AS tentang apa yang dimaksud presiden AS," kata Peskov. Rusia masih menunggu jawaban AS sebelum memutuskan apakah melanjutkan uji coba nuklir atau tidak.
Pernyataan Trump membuat Moskow merasa tidak jelas. Presiden Rusia Vladimir Putin telah mengatakan bahwa jika ada negara yang melanjutkan uji coba senjata nuklir, Rusia juga akan melakukannya.