"Cisarua, Jawa Barat - Seluruh siswa SMP Negeri 1 Cisarua mendapat dosis obat darah tinggi (MBG) yang tidak sesuai dengan resep dokter. Banyaknya kesalahan dalam pengobatan ini terungkap saat pengaduan dari orang tua diwajibkan oleh Kepala Dapur Puskesmas Cisarua.
Saat dilakukan pengaduan, ditemukan bahwa obat-obatan yang digunakan memiliki dosis yang sangat tinggi dan sering kali tidak sesuai dengan resep dokter. Dalam beberapa kasus, bahkan ada penggunaan obat-obatan yang berbahaya bagi anak-anak.
Menurut salah satu orang tua yang mengajukan pengaduan, "Saat kami memberitahu kepada pegawai di puskesmas bahwa obat tersebut tidak sesuai dengan resep dokter, mereka langsung memanggil direktur puskesmas. Kami merasa sangat khawatir karena anak-anak kami sedang mengalami gejala-gejala darah tinggi yang serius."
Dalam kesempatan ini, Kepala Dapur Puskesmas Cisarua diwajibkan untuk membuka suara dan memberikan penjelasan tentang kegagalan dalam pengobatan anak-anak SMPN 1 Cisarua. "Saat ini kami sedang melakukan audit terhadap semua obat-obatan yang digunakan di puskesmas. Kami juga akan melakukan keseluruhan penilaian terhadap tim dokter dan koki untuk memastikan bahwa semua anak dapat menerima pengobatan yang tepat," kata kepala dapur tersebut.
Pengaduan ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi kesalahan dalam pengobatan anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan standar kesehatan dan keamanan pengobatan di bidang ini.
Saat dilakukan pengaduan, ditemukan bahwa obat-obatan yang digunakan memiliki dosis yang sangat tinggi dan sering kali tidak sesuai dengan resep dokter. Dalam beberapa kasus, bahkan ada penggunaan obat-obatan yang berbahaya bagi anak-anak.
Menurut salah satu orang tua yang mengajukan pengaduan, "Saat kami memberitahu kepada pegawai di puskesmas bahwa obat tersebut tidak sesuai dengan resep dokter, mereka langsung memanggil direktur puskesmas. Kami merasa sangat khawatir karena anak-anak kami sedang mengalami gejala-gejala darah tinggi yang serius."
Dalam kesempatan ini, Kepala Dapur Puskesmas Cisarua diwajibkan untuk membuka suara dan memberikan penjelasan tentang kegagalan dalam pengobatan anak-anak SMPN 1 Cisarua. "Saat ini kami sedang melakukan audit terhadap semua obat-obatan yang digunakan di puskesmas. Kami juga akan melakukan keseluruhan penilaian terhadap tim dokter dan koki untuk memastikan bahwa semua anak dapat menerima pengobatan yang tepat," kata kepala dapur tersebut.
Pengaduan ini menunjukkan bahwa masih banyak potensi kesalahan dalam pengobatan anak-anak di Indonesia. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan standar kesehatan dan keamanan pengobatan di bidang ini.