Rapor Kinerja Menteri Prabowo-Gibran, Siapa yang Terbaik?

Pemerintahan Prabowo-Gibran Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih banyak lagi yang harus di-reshuffle. Menurut Center of Economic and Law Studies (CELIOS), ada 20 orang menteri dengan kinerja buruk, termasuk Bahlil Lahadalia, Dadan Indayana, Natalius Pigai, dan Supratman Andi Aktas. Kinerja ini dianggap buruk karena menimbulkan penurunan nilai kepercayaan publik.

Peneliti Hukum CELIOS, Muhammad Saleh, mengatakan bahwa hasil survei menunjukkan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran Subianto dan Gibran Rakabuming Raka masih banyak yang harus diperbaiki. Kinerja ini termasuk penciptaan lapangan kerja (23,5 persen) dan pengendalian harga kebutuhan pokok (22,4 persen).

Kinerja menteri yang dinilai baik hanya ada dua orang, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dengan 50 poin dan Menteri Agama Nasaruddin Umar dengan 48 poin. Abdul Mu'ti juga tercatat dalam deretan menteri dengan kinerja terbaik.

Peneliti CELIOS Galau D. Muhammad menyampaikan bahwa penurunan kinerja pemerintahan Prabowo-Gibran Subianto dan Gibran Rakabuming Raka telah berlangsung serius sepanjang 1 tahun periode berjalan jika dibandingkan dengan kinerja 100 hari pertama.

Kegagalan memperbaiki fondasi ekonomi rakyat justru memperdalam kesenjangan sosial dan memperlemah kepercayaan publik terhadap arah kebijakan nasional.
 
Gue pikir kinerja pemerintahan ini udah cukup parah, 20 orang menteri dengan kinerja buruk? Gimana caranya bisa begitu? Mereka udah harus ngurus negara, ngurus rakyat, tapi gue lihat punya hasilnya apa? Lapangan kerja masih rendah, harga kebutuhan pokok masih naik. Gue pikir ini udah waktu tepat untuk dibawa masuk ke pembicaraan, tapi ada satu hal yang bikin ku ragu, apakah kinerja mereka bisa diperbaiki? Atau mungkin ada orang lain yang lebih kompeten?
 
Pemerintahan ini kayaknya masih banyak yang harus dirajai lagi πŸ€”. Jika 20 menteri punya kinerja buruk, itu berarti ada kesalahan besar dalam pemberdayaan ekonomi rakyat. Kita bisa belajar dari kesalahan ini bahwa penting untuk memperhatikan hal-hal kecil di awal agar tidak menjadi besar. Kalau kita terus membiarkan kesalahan ini berlanjut, maka akan semakin sulit untuk diatasi nanti πŸ€·β€β™‚οΈ. Yang paling penting adalah kita harus belajar dari kesalahan ini dan jangan membuat kesalahan yang sama lagi πŸ’‘.
 
Kalau lihat, kalau lihat lagi, pemerintahan itu masih banyak yang salah juga! 20 menteri, oh iya, aku tahu mereka itu, ada yang jadi minister lagi gini! πŸ€¦β€β™‚οΈ Bahlil Lahadalia, Dadan Indayana, Natalius Pigai, dan Supratman Andi Aktas, mereka yang harus di-reshuffle, bukan? πŸ”„ Aku pikir kinerja pemerintahan itu masih banyak yang harus diperbaiki, seperti penciptaan lapangan kerja 23,5 persen, pengendalian harga kebutuhan pokok 22,4 persen, makanya penurunan nilai kepercayaan publik, oh iya! 😐 Kinerja menteri yang baik hanya ada dua orang, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri Agama Nasaruddin Umar, aku suka sama mereka! πŸ™Œ Abdul Mu'ti juga, aku tahu dia itu, dia harus terus dijunjung tinggi! πŸ™
 
Makasih ya info ini πŸ€”. Saya pikir kalau pemerintahan harus fokus pada isu-isu penting seperti pengendalian harga makanan, penanganan emisi gas rumah kaca, dan pembangunan infrastruktur yang lebih baik bukan hanya memerbaiki saja kinerja menteri. Apalagi kalau 20 menteri dengan kinerja buruk itu masih banyak lagi yang harus di-reshuffle 🀯. Saya rasa ini tidak akan menyelesaikan masalahnya, tapi malah memperburuk kesan rakyat terhadap pemerintahan. Mungkin kalau pemerintah fokus pada solusi yang lebih konkrit dan dapat diimplementasikan dalam waktu singkat saja kinerja menteri ini bisa diperbaiki 🀞.
 
Gak percaya banget aja, kinerja pemerintahan itu masih banyak yang harus diperbaiki πŸ˜‚πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kita tahu kan kalau Prabowo Gibran Subi dan Gibran Raka ini masih bingung banget dengan hal apa lagi? πŸ™„

Saya pikir kinerja Agus Harimurti Yudhoyono 50 poin itu sedang kegagalan πŸ˜…. Kita tahu kan kalau dia sebagai anak sulung Prabowo, tapi dia gak bisa mengikuti jejak ayahnya πŸ˜‚.

Dan yang kaya banget, Menteri Agama Nasaruddin Umar juga masuk dalam deretan menteri dengan kinerja terbaik πŸ€”. Kita tahu kan kalau dia adalah mantan ketua KPU? Apakah dia bisa mengajarkan kebijakan nasional itu kepada ayahnya Prabowo? πŸ˜‚

Gibran Raka ini gak bisa mengatur harga kebutuhan pokok, tapi dia terus saja bikin kebijakan yang tidak tepat πŸ€¦β€β™‚οΈ. Dan apa yang dia lakukan kalau kita tidak percaya dengan pemerintahannya? πŸ€”
 
Gaduh sekali, kinerja pemerintahan ini semakin kalah dari kalah... 20 orang menteri dengan kinerja buruk? Itu kayak ga kesal banget sih. Nah, aku pikir kalau di-reshuffle lagi tidak apa-apa, tapi kalau tidak ada penyesuaian, maka itu berarti pemerintahan ini masih terlalu kurang pintar dalam mengatur fondasi ekonomi rakyat...
 
Kalau mau ngebahas tentang kinerja pemerintahan ini, aku pikir kalau harus di-reshuffle lagi pasti sudah waktunya. Nah, menurutku, kinerja menteri yang dinilai buruk itu udah wajar, sih. Bahlil Lahadalia dan Dadan Indayana, mereka udah terkenal dengan keberuntungannya, tapi apa aja jadi? Tapi aku rasa kalau ada 2 menteri yang dinilai baik itu sudah bagus, yaitu Agus Harimurti Yudhoyono dan Abdul Mu'ti. Mereka udah menunjukkan hasil yang positif, misalnya menciptakan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok. Nah, kalau ingin lebih baik lagi, aku pikir harus ada perubahan strategi yang lebih tepat, bukan hanya reshuffle saja. Dan yang penting, harus ada penanganan terhadap kesenjangan sosial yang makin berlebihan ini. πŸ€”πŸ’‘
 
Saya pikir ini salah tempat, pemerintahan Gibran Subianto sibuk dengan korupsi, kinerja ekonomi masalahnya masih banyak tapi korupsi juga jadi masalahnya πŸ€¦β€β™‚οΈ. Kalau tidak mau perbaiki lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok, apa yang harus dihasilkan? Kita harus melihat dari sudut pandang rakyat, apa yang membuat rakyat kesulitan, itu yang harus diatasi pertama-tama 🀝.
 
gak percaya sih! 20 menteri dengan kinerja buruk? ini bikin makin curiga kalau Prabowo-Gibran Subianto & Gibran Rakabuming Raka tidak punya rencana yang tepat untuk pemerintahan mereka 🀯. kinerja ekonomi dan pengendalian harga kebutuhan pokok masih jauh dari target, ini bikin masyarakat Indonesia merasa tidak percaya terhadap pemerintah lagi πŸ˜”. harusnya ada perubahan yang lebih cepat dan efektif untuk meningkatkan kinerja pemerintahan, bukan hanya 2 orang menteri saja yang bisa dilakukan πŸ™„.
 
Gak bisa nggak pikir, 20 orang menteri dengan kinerja buruk itu sudah pasti bikin penurunan nilai kepercayaan publik gitu... 🀯 Dulu pernah baca survei dari Bank Indonesia juga yang menunjukkan rakyat lebih percaya pada pemerintahan Jokowi daripada Prabowo... πŸ“ˆ Lalu bagaimana caranya kinerja menteri di reshuffle? Kita harus lihat hasilnya apa sih, kinerja punya 23,5 persen penciptaan lapangan kerja itu masih nggak cukup. πŸ“Š Mungkin ada keperluan peningkatan fasilitas infrastruktur dan pendidikan yang lebih komprehensif agar rakyat bisa langsung merasakan manfaatnya... πŸ’‘
 
Pemerintahan yang tidak bisa menyelesaikan masalah kinerja menteri ini seperti main-main dengar? 20 orang dengan kinerja buruk, tapi apa punya caranya sih? Nah, aku pikir ada satu hal yang harus diubah, yaitu membuat sistem penilaian yang lebih transparan dan jelas. Jangan cuma pemberitahuan saja, tapi uji coba nyata. Jika ini bisa dilakukan, mungkin kita bisa mengetahui siapa yang benar-benar lulus dalam kinerja dan siapa yang tidak. Nah, kalau ada konflik antara kelompok-kelompok yang berbeda, itu jadi masalah. Kita harus mau terbuka dan cekap dalam menerima kebenaran. Jika kita mau menyesatkan diri sendiri lagi dan lagi, tentu tidak bisa mengatasi masalah kinerja buruk ini... πŸ€”πŸ‘Ž
 
Sudah waktunya pemerintahan berubah, ini tidak bisa dipertahankan lagi 🀯. Kinerja buruk 20 orang menteri sudah pasti membuat rakyat kecewa dan tidak percaya lagi dengan pemerintahan ini. Tapi yang harus di-ingat, masih banyak hal yang perlu diperbaiki, misalnya seperti penciptaan lapangan kerja dan pengendalian harga kebutuhan pokok. Kita harus berharap pemerintah dapat memperbaiki kesenjangan sosial dan meningkatkan kepercayaan publik. Perubahan ini tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, kita harus memiliki rencana yang matang dan baik πŸ€”πŸ’‘.
 
kembali
Top