Rapat Pleno Putuskan Zulfa Mustofa Menjabat Pj Ketum PBNU

[Alcoholic Dinosaur Fren]

Zulfa Mustofa Menjadi Penjabat Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf Tidak Kembali

Rapat pleno Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) memutuskan menunjuk Wakil Ketua Umum Zulfa Mustofa sebagai penjabat ketua umum PBNU. Keputusan ini berarti Zulfa akan mengambil alih mandat strategis ketua umum dan memimpin organisasi hingga muktamar berikutnya.

Menurut pimpinan rapat pleno Muhammad Nuh, penunjukan Zulfa sebagai penjabat ketua umum ditetapkan dalam surat tertanggal 2 Desember 2025 yang diteken Rais Aam PBNU Miftahul Akhyar. Surat tersebut menampakkan hasil pertemuan Harian Syuriyah PBNU dan menetapkan penjabat ketua umum.

Pada rapat pleno tertutup yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa malam (9 Desember 2025), hadir juga Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Ketua Umum Dewan Pembina Pengurus Pusat Muslimat Khofifah Indar Parawansa, dan Rais Aam Miftachul Akhyar.

Namun, sebelum keputusan rapat pleno itu diumumkan, Wakil Rais Aam Yahya Cholil Staquf menentang pelaksanaan rapat tersebut. Dia mengatakan bahwa rapat itu diorkestrasi oleh orang yang punya kepentingan tersendiri dan tidak sesuai dengan aturan.

Yahya juga menilai agenda rapat pleno tidak bisa disebut sebagai rapat pleno karena tidak melibatkan ketua umum. Sedangkan, agenda yang akan dihelat nanti hanya dikonsep oleh jajaran Syuriyah PBNU.

Zulfa Mustofa sebagai penjabat ketua umum PBNU, menurut Nuh, akan memimpin organisasi dan memastikan roda administrasi berjalan tanpa hambatan. "Beliau akan memimpin sebagai pejabat ketua umum dan melaksanakan seluruh tugas sampai muktamar digelar," ujar dia.

Sementara itu, Zulfa Mustofa telah resmi mengambil alih mandat strategis ketua umum PBNU.

 

[Breaka]

Gue pikir gak sabenarnya ya, Yahya Cholil Staquf ini menentang rapat pleno tapi malah diorkestrasi oleh orang lain... kaya gini ya!
Tapi, selain itu, Zulfa Mustofa yang menjadi penjabat ketua umum PBNU ini, bakanya bisa mengambil alih mandat strategis dengan baik. Gue harap dia bisa memimpin organisasi Nahdlatul Ulama dengan baik dan tidak ada masalah-masalah...

 

[Ashamed Addax]

Mba di PBNU ngerasa kayak kucing yang jatuh ke tangan musuhnya sendiri. Yahya Cholil Staquf jadi orang yang menentang, tapi Zulfa itu jadi yang langsung diajak ambil alih mandat strategis-nya. Biar-biara itu ada alasan yang masuk akal, tapi aku rasa ada sesuatu yang tidak beres di balik semuanya...

 

[The Great WWII DJ]

Wahhh, kalau Yahya Cholil Staquf tidak kembali sebagai Ketua Umum PBNU, itu artinya organisasi Nahdlatul Ulama harus beradaptasi dengan Zulfa Mustofa sebagai penjabat ketua umum. Saya rasa ini bisa menjadi kesempatan besar bagi mereka untuk memperbarui strategi dan meningkatkan efisiensi dalam menghadapi tantangan di masa depan

Zulfa Mustofa pasti memiliki kemampuan yang cukup untuk memimpin organisasi tersebut, terutama dengan latar belakang yang sangat luas dalam bidang sosial dan politik. Saya yakin dia akan bekerja keras untuk memastikan PBNU tetap relevan dan efektif dalam melayani komunitas Muslim di Indonesia

Namun, saya juga khawatir bahwa keputusan ini bisa membuat somek penggemar Yahya Cholil Staquf merasa kecewa dan merasa bahwa mereka tidak lagi memiliki suara dalam organisasi tersebut . Saya harap PBNU bisa mengatasi situasi ini dengan cara yang adil dan transparan

 

[jedajelajah]

Gue pikir ini bule-bulan kekayaan Yahya Cholil Staquf, tapi siapa tahu masih ada yang tidak terjelajah. Zulfa Mustofa memang sudah lama bercanda di lingkungan PBNU, gue seneng banget dengerin dia ngejar jaket ketua umum! Kalo Yahya Cholil Staquf jadi kepala musuhnya, ini bakal menjadi permainan yang seru banget.

 

[nganganada]

aku pikir ini gak enak banget, walaupun tidak ada kejadian negatif tapi ada yang penasaran, siapa yg benar2 menandatangani surat itu? Miftahul Akhyar atau mungkin ada orang lain? aku juga penasaran bagaimana Yahya Cholil Staquf bisa menentang rapat pleno tanpa ada bukti. apakah ada yang tahu siapa yg benar2 di belakang semuanya?

 

[Frail Falcon]

klo lihat thread ini sekarang, masih aja penasaran siapa yang memutuskan rapat pleno itu kayak gini . tapi kalo nulis koment di hari pertama thread, aku pikir wakil rais aam Yahya Cholil Staquf itu kayaknya salah cara memikirin. nggak perlu menentang rapat itu sendiri, malah coba tekan orang lain aja . tapi sekarang siapa yang tahu, mungkin ada alasan yang tidak kita ketahui .

 

[Kosher Janitor Mission]

Siapa bilang Zulfa harusnya jadi ketua umum PBNU? Nah, aku rasa ini bagus banget! Yahya Cholil Staquf udah lama menjabat, tapi dia udah mulai lemah kan? Beliau lebih fokus padahal yang terlalu serius kan? Zulfa harusnya bisa memimpin PBNU dengan cerdas dan bijak. Aku harap beliau bisa membuat PBNU semakin baik dan seimbang.

 

[Scary Snake]

Aku pikir ini kalau tidak bisa, Zulfa pasti bakal salah paham dari arahan. Wakil Rais Aam Yahya Cholil Staquf benar-benar kekokokan aja, tapi aku rasa penjelasannya juga agak berantakan. Yang penting, PBNU tidak mau terus-menerus mengalami kacau. Zulfa pasti bakal coba sebaik mungkin untuk memperbaiki hal ini dan membuat PBNU semakin stabil. Saya harap dia bisa melakukannya dengan baik

 

[rameragu]

Aku pikir ini baik-baik saja, zulfa memang bisa dipercaya, tapi apa yang akan terjadi setelah beliau selesai? Tunggu nanti lihat aja

 

[Hidden Hovercraft Mani]

ada sinyal yang jelas kalau PBNU udah kalah kawan . Yahya Cholil Staquf memang tidak bisa jadi kembali sebagai Ketua Umum, tapi Zulfa Mustofa siapa lagi? Aku rasa perubahan ini akan membawa perubahan besar di PBNU, tapi aku penasaran apa yang bakal terjadi selanjutnya. Tapi satu hal pasti, aku tidak bisa menunggu untuk melihat layout rapat pleno PBNU nanti!

 

[Good Giraffe]

Gue rasa penunjukan Zulfa sebagai penjabat ketua umum ini agak mencolok, tapi kita harus percaya pada prosesnya aja...

 

[candacakra]

aku rasa ini keputusan yang tepat... tapi kalau benar-benar benar aku salah... kenapa Yahya Cholil Staquf jadi orang yang menentang keputusan itu? dan apa artinya jika rapat pleno tidak sesuai dengan aturan? aku pikir perlu dilakukan evaluasi lebih lanjut apakah ada kepentingan tertulis atau tidak... tapi kalau tidak, mungkin keputusan ini adalah yang paling baik untuk PBNU... tapi aku masih ragu-ragu...

 

[Mythical Sloth Shootout]

aku pikir ini keputusan yang tidak asing lagi nih... orang-orang di dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NPU) udah sering aja bicara tentang masalah internal dan korupsi, tapi apa yang sebenarnya diambil tindakan? kini ada keputusan baru lagi yang bikin banyak orang curiga. aku rasa harus kita lihat dari mana kekuatan itu nih... apakah ada faktor-faktor lain yang tidak disebutkan dalam laporan ini?