Dewi Astutik alias Mami, seorang aktor intelektual yang terlibat dalam penyelundupan dua ton sabu jaringan Golden Triangle, akhirnya menemukan penangkapan. Penyeludupan tersebut berlangsung selama beberapa bulan dan berhasil menyelamatkan sekitar 8 juta jiwa dari ancaman bahaya narkotika.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Suyudi Ario Seto, Dewi merupakan rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia, Afrika dan juga menjadi DPO (daftar pencarian orang) dari negara Korea Selatan. "Dewi Astutik selanjutnya akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara," ungkapnya.
Penangkapan Dewi Astutik diawali atas pengungkapan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dengan kasus penyelundupan 2,3 kilogram narkotika jenis heroin. Baru-baru ini, Bareskrim Polri mengungkap kendala penangkapan Fredy Pratama, seorang buronan yang terlibat dalam penyelundupan narkoba dari Thailand ke Indonesia.
Dewi Astutik juga terlibat dalam salah satu jaringan gembong narkoba Fredy Pratama asal Kalimantan. "Berdasarkan hasil analisa terdapat dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi penyelundupan narkoba di kawasan Golden Triangle yakni Freddy Pratama," kata Suyudi, dikutip Antaranews.
Penangkapan Dewi Astutik merupakan langkah penting dalam upaya BNN untuk menghancurkan jaringan narkotika yang beroperasi di Indonesia. Dengan penangkapan ini, BNN berharap dapat menyelamatkan lebih banyak jiwa dari ancaman bahaya narkotika.
Menurut Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol Suyudi Ario Seto, Dewi merupakan rekrutmen dari jaringan perdagangan narkotika Asia, Afrika dan juga menjadi DPO (daftar pencarian orang) dari negara Korea Selatan. "Dewi Astutik selanjutnya akan menjalani pemeriksaan intensif untuk mengungkap alur pendanaan, logistik, dan pihak-pihak yang terlibat dalam jaringan internasional yang beroperasi ke sejumlah negara," ungkapnya.
Penangkapan Dewi Astutik diawali atas pengungkapan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe Madya Pabean (KPUBC TMP) C Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten dengan kasus penyelundupan 2,3 kilogram narkotika jenis heroin. Baru-baru ini, Bareskrim Polri mengungkap kendala penangkapan Fredy Pratama, seorang buronan yang terlibat dalam penyelundupan narkoba dari Thailand ke Indonesia.
Dewi Astutik juga terlibat dalam salah satu jaringan gembong narkoba Fredy Pratama asal Kalimantan. "Berdasarkan hasil analisa terdapat dua nama utama asal Indonesia yang mendominasi penyelundupan narkoba di kawasan Golden Triangle yakni Freddy Pratama," kata Suyudi, dikutip Antaranews.
Penangkapan Dewi Astutik merupakan langkah penting dalam upaya BNN untuk menghancurkan jaringan narkotika yang beroperasi di Indonesia. Dengan penangkapan ini, BNN berharap dapat menyelamatkan lebih banyak jiwa dari ancaman bahaya narkotika.