Ramai-ramai Dukung Purbaya Turunkan PPN, Tawarkan Skema Ini!

Dukungan para kalangan menghantarkan harapan terhadap penurunan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) yang saat ini bertingkat 11% namun, menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa masih belum berani meresak kebijakan ini karena potensi kehilangan setoran pajak mencapai Rp 70 triliun.
 
Wah, kayaknya pemerintah sengaja nggak mau turun tarif PPN. Aku pikir itu karena kalau turun, gak ada yang kehilangan setoran pajak ya. Mereka bilang potensi kehilangan Rp 70 triliun, tapi aku rasa itu cuma alasan palsu. Mereka kan udah punya banyak cara untuk menghindari kehilangan itu, seperti bikin sistem pengisian pajak yang lebih cerdas. Tapi, sepertinya mereka masih ingin mendapatkan uang dari orang-orang, bukan masyarakat. Aku malah pikir yang harus dilakukan adalah cari cara untuk membuat ekonomi kita lebih seimbang, jadi gak perlu ada sistem yang memperbudak orang-orang. Kita harus lebih bijak dalam mengatur pajak kita, tidak hanya cuma fokus pada mendapatkan uang. 🤔💸
 
Kalau di Indonesia sih pPN ini seperti dipegang dalam perutnya nggak bisa dikatakan apa-apa kan? 🤔 Paham aja kalau menteri keuangan sengaja nggak mau meresahkan, tapi 70 triliun itu kayak ngeliat, gimana caranya nih kalau tidak ada biaya yang harus dibayar? 🤑

Sampai sekarang masih banyak masyarakat yang nggak bisa membayangkan apa kehidupannya tanpa beban ini. Kalau nggak ada penurunan PPN, siapa yang akan merespons terhadap inflasi ini? 🤷‍♂️

Tapi kalau aku benar-benar ingin tahu, menteri keuangan apa aja yang salah dulu? Kita harus mencari jalan tengah aja. Tidak usah membuat masyarakat sedih-sedih kan? 😔
 
Sekarang kalau PPN turun aja, apa lagi yang bisa kita harapkan? Menteri Keuangan itu nggak sabar-sabar mau meresahkan kebijakan ini karena ngawa ada keuntungan dari sisi pajak, tapi nggak pernah nembongkan bagaimana halnya keuntungan bagi rakyat. Mereka bilang kalau penurunan PPN itu akan meningkatkan konsumsi dan ekonomi, tapi aku tanya aja, di mana konsumsi mereka cari? Mungkin di dalam kantong menteri saja?
 
Aku pikir kalau pemerintah harus menemukan jalan tengah, bisa mengurangi PPN tapi tidak sampai tidak ada. Mungkin bisa ngatur rincian saja, misalnya untuk industri mana yang harus dipotong? Kalau begitu, masyarakat yang menggunakan barang-barang tersebut masih bisa mendapatkan manfaatnya. Aku juga khawatir kalau jika tarif ini terlalu rendah, hasil pajak tidak akan cukup untuk kebutuhan negara. Tapi aku percaya Pemerintah bisa menemukan solusi yang tepat. Mereka harus berdiskusi dengan semua pihak yang terkait dan mencari kompromi. Aku ingat kata 'Sabar Saja' di kalimat lama itu, mungkin kalau kita sabar, nanti ada solusi yang baik untuk semua pihak 💡📈
 
Gue pikir kalau pemerintah harusnya jujur dengan rakyat, bukan bilang tapi lakukan aja. Tarif PPN yang 11% sudah terlalu tinggi, banyak usaha kecil yang tidak bisa bertahan karena harus membayar pajak yang mahal. Nah, kalau ini diresapi karena potensi kehilangan setoran pajak Rp 70 triliun, itu kayakanya penipuan. Gue rasa pemerintah harus cari solusi lain bukan hanya meninggalkan tarif yang sudah terlalu tinggi.

Bisa banget ngeliatin data dari beberapa tahun ini. Pada tahun 2018, tarif PPN sekitar 10% dan setoran pajak pun masih Rp 50 triliun. Nah, pada tahun 2020 aja tarifnya naik 1% dan setoran pajak naik menjadi Rp 60 triliun. Gue rasa ada hubungan antara itu. Kalau tidak mau mengurangi tarif, mungkin pemerintah harus cari cara lain untuk menghasilkan pendapatan pajak yang lebih efisien.

Bisa banget melihat grafik dari tahun 2018 hingga 2022. Nilai pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5% dan inflasi juga masih stabil di bawah 3%. Kalau tarif PPN terlalu tinggi, itu bisa jadi penyebabnya. Gue rasa pemerintah harus lebih bijak dalam mengatur pajak agar tidak merugikan rakyat sementara ekonomi Indonesia terus berkembang.
 
Wah, kayaknya pemerintah agak takut banget sama kehilangan uang apa-apa kan? Saya pikir ppn yang sekarang 11% sudah waktunya dicabut aja, tapi ternyata ada potensi ratusan triliun uang yang jadi hambatan. Wah, kalau begitu kayaknya kita harus minta pertimbangan yang lebih matang dari Menteri Purbaya ya... Tapi, siapa tahu, mungkin dia udah coba cara lain ya? Saya masih curiga banget sama kebijakan ini... Maksudnya, apakah kita perlu nyari uang sebesar Rp 70 triliun dulu sebelum bisa mengurangi pajak? Wah, kayaknya agak ngumpulin uang yang banyak juga...
 
Aku rasa pahitnya kalau harus menyerah karna akan mengakibatkan banyak orang yang menderita 🤕. Pajak itu diharapkan untuk diatur agar tidak terlalu berat pada masyarakat. Tapi sekarang kalau sudah ada peluang untuk diubah, aku pikir harus dicoba juga 😊. Kebijakan ini seharusnya dipertimbangkan dengan hati-hati. Aku rasa harus ada kompromi yang bisa dilakukan agar semua pihak dapat menikmati hasilnya. Tapi aku pikir perlu adanya penyesuaian agar tidak terjadi kehilangan setoran pajak yang besar 😬.
 
Maksudnya, apalagi kalau ada yang bilang pasaran sudah stabil nggak peduli aja kan? tapi apa sih sebenarnya efeknya kalau kita ganti kebijakan ini? mungkin ada baiknya kita perhatikan contoh negara lain ya. kalau tidak ada keuntungan dari penurunan PPN, tapi kita nanti harus bayar lebih banyak lagi nanti? nggak jelas kan?
 
ya udah waktunya kemenangan para pengusaha kecil di Indonesia, tapi aku rasa pemerintah gak mau banget mereskanya PPN. itu terlalu berat untuk mereka yang gak punya uang banyak. aku harap pemerintah bisa mencari solusi yang lebih baik bukan cuma cari alasan untuk mengumpulkan dana lagi. tapi aku rasa kemenangan para pengusaha kecil ini hanya dalam imajinasi, karena pemerintah udah terlalu sibuk dengan banyaknya proyek pembangunan. aku rasa aku sendiri juga akan tergugah ketergagahan jika aku harus membayar PPN yang makin tinggi lagi. saya harap jenderal ekonomi kita bisa berbicara lebih banyak dan menemukan solusi yang baik untuk semua orang di Indonesia 🤔💸
 
ini masalahnya kalau pemerintah selalu fokus pada birokrasi dan efisiensi, tapi apa dengan rakyat Indonesia yang banyak mengalami kesulitan hidup? sekarang lagi PPN yang tinggi banget aja, sih bagaimana kalau ada rakyat yang tidak bisa makan atau bayar tagihan listrik karena terlalu banyak bayar pajak? 😒 tapi apa lagi yang terjadi, giliran nanti dia yang takut kehilangan uang dari pajak, tapi rakyat Indonesia sih yang harus menghadapi ketidaknyamanan. dan ini punya akibatnya, kalau tidak ada perubahan, siapa tahu tahun depan kita harus nyari pekerjaan di luar negeri karena tidak bisa makan 🤦‍♂️
 
Mau nggak percaya sih, 11% saking apa? Nah, biar gini, kalau mau nerasa susah, kita lihat dari mana punahnya uang itu. Kita bayar pajak, makan makanan, beli mobil, aja. Tapi, apapun ya, semuanya habis ke mana? Potensi kehilangan setoran pajak itu Rp 70 triliun, eh kira-kira ngerasa berat banget sih? Menteri keuangan punya jawabannya apa? Kita tunggu aja, apa dia mau bilang apa lagi 🤔. Yang jelas, kita harus menantikan kembalinya Rp 70 triliun itu dari mana, eh? 🤑
 
Wah kan, kalau dihentikan tarif PPN itu berarti orang bisa lebih banyak uang di Tas, tapi juga nih kalau ada yang tidak mau mengeluarkan uang lagi karena harus bayar PPN, aku pikir ini masalahnya buat semua orang, siapa yang gak suka dengan PPN tapi masih diharapkan untuk membayar? 🤔

Aku rasa apa yang perlu dibicarakan sih bagaimana bisa makin efisien pengelolaan pajak itu, jadi tidak harus banyak uang yang hilang karena potensi kehilangan setoran. Dan kalau ada saran dari menteri keuangan nih, pastikan saran itu benar-benar bermanfaat dan bukan cuma main teka-teki aja. Minta dia cari solusi yang cerdas, jadi semua orang bisa merasa puas. 🤓
 
Halo, aku pikir kalau kita bicara tentang pembangunan ekonomi, kita harusnya juga bicara tentang keseimbangan. Menteri Purbaya Yudhi Sadewa sedang berdebat dengan dirinya sendiri, kan? Kebijakan yang baik pasti tidak hanya tentang keuntungan jangka panjang, tapi juga tentang efek sampingnya. Jika kita meresak pembangunan ekonomi dengan menurunkan tarif PPN, itu bukannya sama saja dengan mengabaikan aset negara yang ada?

Aku penasaran, apa kehilangan Rp 70 triliun pajak itu berarti bagaimana kita bisa mempertahankan infrastruktur, jalan, sekolah, dll? Itu semua butuh biaya, kan? Tapi apakah kita benar-benar siap untuk menghadapi konsekuensinya? Aku pikir penting untuk menemukan keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan kebutuhan publik.
 
Aku rasa ptnya itu nggak perlu terlalu serius, sih 🤔. Dukungan kalangan itu nggak harus selalu pas dengan aspirasi menteri keuangan, kan? 🤑. Aku pikir kalau mereka harus meresapkebijakan ini karena potensi kehilangan setoran pajak itu sebenarnya tidak terlalu besar ya? 🤷‍♂️. Jika kita nggak serius menghadapi tantangan ekonomi yang dekat, maka kita akan terus memperbanyak tabungan sederhana kita dan merasa sedih 😔.
 
Pajak PPn ini pasti buat konglomerat besar-besarnya, tapi apa keuntungannya buat rakyat biasa? Mungkin kalau mau berubah, bisa buat kemudahan biaya operasional, tapi siapa yang punya uang untuk bikin itu terjadi? Aku rasa para menteri ini terlalu fokus padahunungkan diri mereka sendiri aja, bukan peduli dengan kebutuhan rakyat. Tapi aku juga paham kalau harus ada keseimbangan, jadi aku setuju untuk mengurangi PPN, tapi gak perlu begitu tinggi banget lagi ya!
 
Mungkin karena giliran kala itu sih, tapi kalau kita lihat, apa yang terjadi sebenarnya? Hanya penurunan sekecil kecil saja, tapi masih membuat banyak orang senang-senang. Saya rasa penerangan dari menteri keuangan tentang potensi kehilangan setoran pajak itu agak salah faham juga, karena siapa tahu kalau kita bisa menemukan jalan keluar untuk menghindari hal itu... tapi sih, terus saja. Kita lihat, apa yang penting adalah ada pembahasan yang lebih dalam tentang hal ini, bukan hanya sekedar penurunan tarif. Mungkin perlu dipikirkan juga tentang bagaimana kita bisa membuat sistem pajak yang lebih adil dan transparan, jadi semua orang merasa siap-siap saja dengan potensi kehilangan setoran pajak... 🤔
 
Pajak apa lagi gini... sering banget ngeluwesin, tapi kalo ngurangi, siapa njeles menang? Menteri Keuangan itu nggak bisa salah, tapi kalau soal ini, harus ada caranya yang pas. Ngomongin, Rp 70 triliun itu sebenarnya apa? Kita liat aja kebutuhan nasional ya. Mungkin kalau ngurangi PPN, bisa ditabungin buat hal lain yang penting, tapi kira-kira bagaimana caranya? Menteri Keuangan harus jujur, kita semua nggak tahu apa yang terbaik untuk ini...
 
Maksudnya kalau ada penurunan tarif PPN itu wajar banget, gini kita tidak mau kalah dengan negara lain yang punya sistem ini. Tapi, aku rasa menteri keuangan itu jadi takut-nya terus, seperti ganguan berat. Aku pikir Rp 70 triliun itu bukan sesuatu yang bisa mengguncang dunia. Kita harusnya fokus untuk meningkatkan PDB dan semoga setoran pajak itu tidak terlalu besar. Dan kalau benar-benar ingin menurunkan tarif, kita harus juga siap untuk meningkatkan pendapatan negara dari sumber lain, jadi tidak semua tergantung pada penjualan barang.

Maksudnya aku rasa kita harus lebih realistis dan jujur dengan diri sendiri, kita harusnya fokus ke apa yang bisa kita buat, bukan hanya cari cara untuk menghindari kerugian. Tapi, kalau ada peluang untuk meningkatkan pendapatan negara secara positif, aku rasa itu wajar banget!
 
Haha, kira2 kalau giliran mereka mau meresekin hal ini, apa aja yang nanti terjadi?
Kita lihat data PPN pas 2020, lumayan rendah kok, 5% saja! Tapi kalau dijadikan rujukan untuk nggak naik lagi, apa salahnya?
Aku pikir lebih baik lagi, kira2 kalau nanti biaya operasional jadi sumber pendapatan yang stabil, aja kalau ada kesempatan kita kudu ambil.
Lalu, potensi kehilangan setoran pajak Rp 70 triliun? itu nggak beda apa-apa kok, kita coba kan ngelawan inflasi dan perubahan nilai tukang?
Aku rasa menteri keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, gak usah terlalu panik, kalau mau diubah aja nanti ada waktu yang tepat.
 
kembali
Top