Rafflesia Hasseltii Ditemukan, Tapi Kenapa Tidak Ada Peneliti Indonesia?
Kemarin, peneliti Oxford University melakukan ekspedisi di hutan Sumatra untuk menemukan Rafflesia Hasseltii. Hasilnya, mereka berhasil menemukan tanaman langka ini dan bahkan mengambil sampel untuk analisis DNA. Namun, yang menjadi sorotan saat pengumuman temuan ini adalah ketidakmunculannya nama peneliti asal Indonesia.
Peneliti Oxford University, Chris Thorogood, turut membagikan cerita dari lapangan. Ia menangis sambil mendokumentasi temuan Rafflesia Hasseltii dan mengatakan "We made it."
Namun, ketika akun Oxford University menerbitkan unggahan di media sosial, peneliti asal Indonesia tidak tercakup dalam daftar pengembang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pun kembali berkomentar dan meminta agar nama peneliti Indonesia juga ditulis. Ia menyatakan bahwa para peneliti Indonesia, seperti Joko Witono, Septi Andriki, dan Iswandi, bukanlah NPC.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Joko Ridho Witono, juga bagikan cerita dari lapangan usai penemuan Rafflesia Hasseltii. Ia menyatakan bahwa ditemukannya Rafflesia ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman Rafflesia tertinggi di dunia.
Joko mengatakan bahwa tim BRIN telah mengantongi 13 sampel untuk dianalisis DNA-nya dan memiliki tujuan besar pada proses konservasi Rafflesia di habitat aslinya. Ia juga menyebut riset terhadap Rafflesia punya tantangan besar di lapangan.
Kemarin, peneliti Oxford University melakukan ekspedisi di hutan Sumatra untuk menemukan Rafflesia Hasseltii. Hasilnya, mereka berhasil menemukan tanaman langka ini dan bahkan mengambil sampel untuk analisis DNA. Namun, yang menjadi sorotan saat pengumuman temuan ini adalah ketidakmunculannya nama peneliti asal Indonesia.
Peneliti Oxford University, Chris Thorogood, turut membagikan cerita dari lapangan. Ia menangis sambil mendokumentasi temuan Rafflesia Hasseltii dan mengatakan "We made it."
Namun, ketika akun Oxford University menerbitkan unggahan di media sosial, peneliti asal Indonesia tidak tercakup dalam daftar pengembang.
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, pun kembali berkomentar dan meminta agar nama peneliti Indonesia juga ditulis. Ia menyatakan bahwa para peneliti Indonesia, seperti Joko Witono, Septi Andriki, dan Iswandi, bukanlah NPC.
Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dari Pusat Riset Biosistematika dan Evolusi, Joko Ridho Witono, juga bagikan cerita dari lapangan usai penemuan Rafflesia Hasseltii. Ia menyatakan bahwa ditemukannya Rafflesia ini menegaskan posisi Indonesia sebagai negara dengan keanekaragaman Rafflesia tertinggi di dunia.
Joko mengatakan bahwa tim BRIN telah mengantongi 13 sampel untuk dianalisis DNA-nya dan memiliki tujuan besar pada proses konservasi Rafflesia di habitat aslinya. Ia juga menyebut riset terhadap Rafflesia punya tantangan besar di lapangan.