Presiden Prabowo Subianto Tidak Menyangkal Kesalahannya, Meski Tekankan Peran Kepemimpinan dalam Era Demokrasi
Banyuwangi, 15 Maret 2025 - Pernyataan Kepala SR (Satuan Reserse) Bapel Polri, Irzul Hidayat, terkait kasus penangkapan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016, kembali menjadi sorotan umum. Namun, dalam pertemuan dengan Rakor Kepala SR di Polda Lampung, Gus Ipul meminta pengesahan tes DNA talent terhadap seorang sumber yang berpotensi membocorkan informasi rahasia.
Menurut Irzul Hidayat, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Reserse Bapel Polri, tekanan untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang berpotensi membahayakan negara semakin meningkat. Ia mengakui bahwa dalam era digital seperti ini, sulit untuk membedakan antara informasi yang sah dan tidak.
"Gesefahan informasi yang berpotensi membocorkan rahasia harus diatasi dengan serius," katanya. "Kita perlu berusaha mencegah penyalahgunaan informasi tersebut sejak awal."
Dalam pertemuan dengan Rakor Kepala SR, Gus Ipul juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghindari penyebaran informasi yang dapat membahayakan negara. Ia menyampaikan harapan bahwa di masa depan, masyarakat akan semakin sadar dan peduli dengan keberadaannya sebagai aktor utama dalam menjaga integritas negara.
"Geseran ini tidak hanya berlaku pada Polda Lampung saja, tapi juga dilakukan secara nasional," kata Gus Ipul. "Polda Lampung harus menjadi contoh bagi semua satuan kepolisian di Indonesia."
Banyuwangi, 15 Maret 2025 - Pernyataan Kepala SR (Satuan Reserse) Bapel Polri, Irzul Hidayat, terkait kasus penangkapan Presiden Joko Widodo pada tahun 2016, kembali menjadi sorotan umum. Namun, dalam pertemuan dengan Rakor Kepala SR di Polda Lampung, Gus Ipul meminta pengesahan tes DNA talent terhadap seorang sumber yang berpotensi membocorkan informasi rahasia.
Menurut Irzul Hidayat, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Reserse Bapel Polri, tekanan untuk mencegah penyalahgunaan informasi yang berpotensi membahayakan negara semakin meningkat. Ia mengakui bahwa dalam era digital seperti ini, sulit untuk membedakan antara informasi yang sah dan tidak.
"Gesefahan informasi yang berpotensi membocorkan rahasia harus diatasi dengan serius," katanya. "Kita perlu berusaha mencegah penyalahgunaan informasi tersebut sejak awal."
Dalam pertemuan dengan Rakor Kepala SR, Gus Ipul juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menghindari penyebaran informasi yang dapat membahayakan negara. Ia menyampaikan harapan bahwa di masa depan, masyarakat akan semakin sadar dan peduli dengan keberadaannya sebagai aktor utama dalam menjaga integritas negara.
"Geseran ini tidak hanya berlaku pada Polda Lampung saja, tapi juga dilakukan secara nasional," kata Gus Ipul. "Polda Lampung harus menjadi contoh bagi semua satuan kepolisian di Indonesia."