Rahasia Seni Berbicara dari Oh Su Hyang, Penulis Buku Bicara Itu Ada Seninya

Buku Bicara Itu Ada Seninya, karya Oh Su Hyang, menceritakan rahasia tentang seni berbicara. Menurut penulis Korea Selatan ini, berbicara bukan hanya tentang menyusun kata, tapi juga bagaimana berbicara itu bisa memikat orang dan bahkan bermakna bagi orang.

Oh Su Hyang mengatakan bahwa saat seseorang sedang berbicara, mereka juga harus membaca hati pendengar. Dengan demikian, pembicara akan mengetahui keinginan dari pendengarnya. Hal ini sangat penting agar pembicara bisa memberikan pesan yang tepat dan relevan dengan pendengar.

Banyak hal yang dapat membuat seseorang menjadi pembicara yang baik, seperti yakin dan percaya diri dalam kemampuan dirinya sendiri. Dengan begitu, dia bisa memilih keahlian tertentu, seperti menjadi pembicara yang dihormati oleh banyak orang.

Oh Su Hyang juga memberikan beberapa tips agar seseorang meningkatkan kepercayaan diri saat berbicara. Salah satunya adalah berbicara dengan senyum. Ketika seseorang berbicara dengan tersenyum, alam bawah sadar pendengar akan lebih merasa bahagia dan percaya diri.

Selain itu, Oh Su Hyang juga menyarankan untuk melatih suara sebelum berbicara. Seperti suara "emmm" yang cukup panjang atau kata-kata seperti "aaaa" dan "oooo". Dengan demikian, suara akan jadi lebih ngumpul dan terdengar lebih baik.

Dalam bukunya, Oh Su Hyang juga menjelaskan bahwa berbicara itu bukan hanya tentang menyusun kata, tapi juga bagaimana berbicara itu bisa memikat orang atau bahkan bermakna bagi orang. Dengan demikian, pembicara harus memiliki keahlian dan kemampuan yang baik untuk menjadi efektif dalam berkomunikasi.

Oh Su Hyang adalah seorang dosen, pakar komunikasi, dan penulis asal Korea Selatan yang telah menerbitkan banyak buku laris seputar komunikasi dan pengembangan diri. Buku Bicara Itu Ada Seninya merupakan salah satu karya terbaiknya yang menjelaskan rahasia tentang seni berbicara.
 
Kasihan nih πŸ€—, kalau kita jadi pembicara yang baik bisa makin banyak orang yang percaya diri padamu 😊. Oh Su Hyang gak salah, berbicara itu bukan hanya tentang menyusun kata tapi juga bagaimana bikin pendengar merasa nyaman dan bahagia 😌. Jangan lupa senyumnya πŸ€—, itu bisa bikin alam bawah sadar pendengar menjadi lebih positif πŸ’›.

Saya pikir penting juga untuk melatih suara sebelum berbicara 🎧, seperti yang disarankan oleh Oh Su Hyang. Kalau suara kita ngumpul, tentu pendengar akan merasa lebih nyaman dan percaya diri 😊. Oh Su Hyang benar, menjadi pembicara yang baik membutuhkan keahlian dan kemampuan yang baik πŸ€“.

Saya juga penasaran tentang bagaimana cara bikin kita bisa membaca hati pendengar saat berbicara πŸ’­. Mungkin itu ada trik tertentu yang harus kita ketahui 😊. Tapi apa pun itu, saya percaya bahwa menjadi pembicara yang baik membutuhkan usaha dan dedikasi πŸ™.
 
Bakal apa kalau orang-orang ngomong aja ngomongan? Siapa bilang siapa itu yang bisa jadi pembicara yang baik? Bisa jadi ada yang pintar tapi juga penasaran apa ada di balik kepala pendengarnya. Oh Su Hyang bilang harus membaca hati pendengar, tapi gimana caranya kalau orang lain ngomong aja sambil lihat di mana-mana? Kalau aku jujur aku ragu-ragu banget kalau harus berbicara di depan umum.
 
πŸ€” Ini gampang banget, orang punya senyum ya! 🌞 Berbicara dengan senyum membuat orang lain merasa nyaman dan percaya diri, tapi juga harus fokus pada apa yang ingin diucapkan 😊. Membaca hati pendengar itu penting sekali, seperti membaca kartu suka orang πŸ˜‚. Yang paling penting adalah yakin dan percaya diri dalam kemampuan dirinya sendiri πŸ’ͺ. Dan siapa tahu kalau suara yang jelas dan nyaman bisa membuat orang lain merasa lebih baik πŸ€—. Buku itu bagus, seharusnya dibaca semua orang! πŸ“š
 
Maksudnya sih, kalau kita mau menjadi pembicara yang baik, kita harus bisa membaca hati pendengar ya... Seperti di buku ini, Oh Su Hyang bilang bahwa saat seseorang sedang berbicara, mereka juga harus membaca hati pendengarnya. Artinya, kita harus tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang mereka butuhkan. Jadi, kita harus bisa sih... mendengar apa yang diinginkan orang lain, bukan hanya tentang apa yang kita ingin bilang sendiri. πŸ€”πŸ‘‚
 
gak ada kata2 yang salah sama sekali, tapi sepertinya buku ini bacaan yang bagus banget! saya suka banget cara penulis tersebut mengatakan bahwa kita harus membaca hati pendengar saat seseorang sedang berbicara. itu benar-benar penting untuk menjadi pembicara yang baik. dan sih, berbicara dengan senyum juga bisa membuat kita merasa lebih percaya diri 😊. saya punya pengalaman sendiri ketika berbicara di hadapan teman-teman, tapi saya tidak percaya diri karena tidak mengetahui bagaimana cara berbicara yang benar. tapi setelah saya membaca buku ini, saya merasa lebih percaya diri untuk berbicara dan salut! πŸ‘
 
kembali
Top