Pernikmatan Pria Lewat Iklan Loker, Bumi Keluarga Mantan Presiden Afrika Selatan Sengit
Dari kasus Jacob Zuma yang menimpa Afrika Selatan, perlu dipertanyikan keamanan keluarga mantan presiden yang telah melanggar hukum sejak lama. Sebagai putri mantan pemimpin Afrika, Duduzile Zuma-Sambudla sekarang terlibat dalam kasus perekrutan warga Afrika Selatan untuk bertempur di Ukraina.
Iklan palsu ini menjanjikan gaji yang menggiurkan dan layanan kesehatan gratis. Namun, setelah mereka tiba di Rusia, para kandidat dipaksa menandatangani kontrak dalam bahasa Rusia dan langsung diterjunkan ke medan perang dengan pelatihan minim.
Zuma-Sambudla sendiri mengaku telah terperdaya oleh seseorang bernama "Khoza" yang menawarkan pelatihan paramiliter legal di Rusia. Ia bahkan mengakui pernah mengikuti pelatihan tersebut selama sebulan dan kemudian merekomendasikan 22 orang termasuk kerabatnya.
Namun, otoritas Afrika Selatan kini sedang menyelidiki dugaan keterlibatan jaringan perekrut internasional. Pemerintah mengatakan sedang menyelidiki potensi tindak kriminal seperti perdagangan manusia, penipuan, hingga eksploitasi.
Sementara itu, lebih dari 1.400 warga dari 36 negara Afrika telah direkrut untuk bertempur bagi Rusia, sebagian besar ditempatkan dalam "serangan daging" yang berisiko tinggi. Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, penipuan ini menjadi fenomena global di mana para analis menyebut pola perekrutan ini sebagai campuran antara skema penipuan dan strategi Kremlin memanfaatkan kekurangan personel militer.
Dari kasus Jacob Zuma yang menimpa Afrika Selatan, perlu dipertanyikan keamanan keluarga mantan presiden yang telah melanggar hukum sejak lama. Sebagai putri mantan pemimpin Afrika, Duduzile Zuma-Sambudla sekarang terlibat dalam kasus perekrutan warga Afrika Selatan untuk bertempur di Ukraina.
Iklan palsu ini menjanjikan gaji yang menggiurkan dan layanan kesehatan gratis. Namun, setelah mereka tiba di Rusia, para kandidat dipaksa menandatangani kontrak dalam bahasa Rusia dan langsung diterjunkan ke medan perang dengan pelatihan minim.
Zuma-Sambudla sendiri mengaku telah terperdaya oleh seseorang bernama "Khoza" yang menawarkan pelatihan paramiliter legal di Rusia. Ia bahkan mengakui pernah mengikuti pelatihan tersebut selama sebulan dan kemudian merekomendasikan 22 orang termasuk kerabatnya.
Namun, otoritas Afrika Selatan kini sedang menyelidiki dugaan keterlibatan jaringan perekrut internasional. Pemerintah mengatakan sedang menyelidiki potensi tindak kriminal seperti perdagangan manusia, penipuan, hingga eksploitasi.
Sementara itu, lebih dari 1.400 warga dari 36 negara Afrika telah direkrut untuk bertempur bagi Rusia, sebagian besar ditempatkan dalam "serangan daging" yang berisiko tinggi. Menurut Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha, penipuan ini menjadi fenomena global di mana para analis menyebut pola perekrutan ini sebagai campuran antara skema penipuan dan strategi Kremlin memanfaatkan kekurangan personel militer.