Tim laboratorium forensik Polri telah mengawali proses pemeriksaan tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran gedung Terra Drone di Kemayoran, Jakarta Pusat. Pelaksana tugas Kabid Fiskomfor Puslabfor Polri, Komisaris Besar Romylus Tamtelahitu, menyatakan bahwa gedung tersebut memiliki akses pintu masuk dan keluar yang hanya satu di lantai pertama.
Menurut Romylus, tim forensik sedang mengerjakan olah TKP untuk menelusuri titik awal api dan kemungkinan penyebab kebakaran. Namun, proses pemeriksaan masih berlangsung dan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti karena proses pemeriksaan masih dalam tahap awal.
Tim forensik menghadapi beberapa kendala dalam pemeriksaan, salah satunya kondisi saksi kunci yang belum stabil setelah melihat langsung kejadian tersebut. Saksi masih terguncang sehingga belum mampu memberikan keterangan lengkap.
Olah TKP baru dapat dilakukan pada malam hari karena proses pendinginan baru selesai menjelang malam, menjadi hambatan tersendiri bagi tim forensik. Namun, Romylus memastikan bahwa tim akan terus menelusuri titik awal api dan penyebab kebakaran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, sebelumnya menyebut dugaan awal bahwa kebakaran terjadi karena baterai drone yang terbakar di salah satu lantai. Namun, tim laboratorium masih bekerja memastikan penyebabnya.
Polisi masih mengumpulkan keterangan dari saksi dan pemilik gedung untuk menelusuri kemungkinan kelalaian dalam insiden tersebut. Susatyo juga memastikan bahwa penyidik akan memeriksa kelengkapan izin bangunan dan mengkaji apakah penyebab kebakaran berkaitan dengan kelalaian atau melibatkan pihak lain.
Insiden ini menewaskan 22 orang, terdiri atas 15 perempuan dan 7 laki-laki. Seluruh jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi.
Menurut Romylus, tim forensik sedang mengerjakan olah TKP untuk menelusuri titik awal api dan kemungkinan penyebab kebakaran. Namun, proses pemeriksaan masih berlangsung dan belum dapat menyimpulkan penyebab pasti karena proses pemeriksaan masih dalam tahap awal.
Tim forensik menghadapi beberapa kendala dalam pemeriksaan, salah satunya kondisi saksi kunci yang belum stabil setelah melihat langsung kejadian tersebut. Saksi masih terguncang sehingga belum mampu memberikan keterangan lengkap.
Olah TKP baru dapat dilakukan pada malam hari karena proses pendinginan baru selesai menjelang malam, menjadi hambatan tersendiri bagi tim forensik. Namun, Romylus memastikan bahwa tim akan terus menelusuri titik awal api dan penyebab kebakaran.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Komisaris Besar Susatyo Purnomo Condro, sebelumnya menyebut dugaan awal bahwa kebakaran terjadi karena baterai drone yang terbakar di salah satu lantai. Namun, tim laboratorium masih bekerja memastikan penyebabnya.
Polisi masih mengumpulkan keterangan dari saksi dan pemilik gedung untuk menelusuri kemungkinan kelalaian dalam insiden tersebut. Susatyo juga memastikan bahwa penyidik akan memeriksa kelengkapan izin bangunan dan mengkaji apakah penyebab kebakaran berkaitan dengan kelalaian atau melibatkan pihak lain.
Insiden ini menewaskan 22 orang, terdiri atas 15 perempuan dan 7 laki-laki. Seluruh jenazah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk keperluan identifikasi.