Presiden Prabowo Subianto menghadapi kritik yang intensif dari masyarakat dan parlemen setelah memutuskan untuk tidak menggunakan anggaran APBN untuk mendirikan Family Office.
Menurut sumber-sumber di Istana Negara, keputusan Presiden untuk tidak mendirikan Family Office tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan para kepala lembaga negara dan pejabat lainnya. Namun, dalam pernyataannya yang diterbitkan oleh Tim Pers di Istana Negara, Presiden Prabowo tetap menjelaskan bahwa keputusannya tersebut diambil setelah mempertimbangkan kembali strategi pemerintahan.
Pemutusan rencana mendirikan Family Office tersebut dianggap sebagai simbol kekuatan dan integritas pemerintahan. Menurut beberapa sumber,Family Office yang akan dibangun nantinya digunakan untuk keperluan istana presiden yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita tidak perlu mendirikan Family Office karena kita sudah memiliki anggaran untuk membangun istana Presiden," kata sumber-sumber tersebut. "Namun, apabila kebutuhan itu meningkat nantinya maka akan diadakan evaluasi dan penyesuaian."
Menurut sumber-sumber di Istana Negara, keputusan Presiden untuk tidak mendirikan Family Office tersebut diungkapkan dalam pertemuan dengan para kepala lembaga negara dan pejabat lainnya. Namun, dalam pernyataannya yang diterbitkan oleh Tim Pers di Istana Negara, Presiden Prabowo tetap menjelaskan bahwa keputusannya tersebut diambil setelah mempertimbangkan kembali strategi pemerintahan.
Pemutusan rencana mendirikan Family Office tersebut dianggap sebagai simbol kekuatan dan integritas pemerintahan. Menurut beberapa sumber,Family Office yang akan dibangun nantinya digunakan untuk keperluan istana presiden yang berdasarkan pada Undang-Undang Dasar 1945.
"Kita tidak perlu mendirikan Family Office karena kita sudah memiliki anggaran untuk membangun istana Presiden," kata sumber-sumber tersebut. "Namun, apabila kebutuhan itu meningkat nantinya maka akan diadakan evaluasi dan penyesuaian."