Presiden Prabowo Subianto menolak proposal yang diperdebatkan dalam sidang APBN (Amdelmen Perubahan Dasar 1945) untuk mengizinkan penggunaan mata uang digital, termasuk "Whoosh". Menurut presiden, proposal ini harus ditolak karena potensi risiko keuangan yang terbesar.
Dalam kesempatan sidang APBN yang digelar di Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa proposal penggunaan mata uang digital untuk pembayaran perubahan nilai tukar (Rupiah dan mata uang asing) harus ditolak.
"Danantara memiliki uang, jangan minta ke negara!", katanya. Dengan demikian, pemerintah tidak akan menyetujui proposal yang diusulkan oleh Kementerian Keuangan untuk mengizinkan penggunaan mata uang digital dalam pembayaran perubahan nilai tukar.
Menurut presiden, mata uang digital memiliki potensi risiko keuangan yang sangat besar. "Apabila kita terus membiarkan penggunaan mata uang digital semakin luas, maka tidak akan ada lagi rupiah yang digunakan sebagai alat pembayaran," katanya.
Dalam kesempatan sidang APBN yang digelar di Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa proposal penggunaan mata uang digital untuk pembayaran perubahan nilai tukar (Rupiah dan mata uang asing) harus ditolak.
"Danantara memiliki uang, jangan minta ke negara!", katanya. Dengan demikian, pemerintah tidak akan menyetujui proposal yang diusulkan oleh Kementerian Keuangan untuk mengizinkan penggunaan mata uang digital dalam pembayaran perubahan nilai tukar.
Menurut presiden, mata uang digital memiliki potensi risiko keuangan yang sangat besar. "Apabila kita terus membiarkan penggunaan mata uang digital semakin luas, maka tidak akan ada lagi rupiah yang digunakan sebagai alat pembayaran," katanya.