Pertumbuhan Ekspor Indonesia Terus Mengalami Kenaikan Meski Dunia Kacau
Pembangunan ekonomi Indonesia yang terus meningkat ini tidak akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memicu ketidakpatian ekonomi global, seperti perlambatan ekonomi global dan perang tarif dagang. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, ekspor Indonesia bahkan masih terus mengalami pertumbuhan di tengah berbagai faktor yang memicu ketidakpatian ekonomi global itu.
"Kita harus percaya diri bahwa kita akan mendapatkan hasil yang baik dalam menempati pasar dunia", ungkap Purbaya saat rapat kerja di Komite IV DPD, dikutip Selasa (4/11/2025). Ekspor Indonesia pada tahun ini tumbuh 45% lebih dibanding tahun lalu. Surplusnya tumbuh 50%. Artinya kita untung banyak.
Sementara itu, pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia di bulan September 2025 mencapai 11,41% (yoy/year on year) menjadi US$24,68 miliar. Peningkatan ekspor secara tahunan dipicu oleh ekspor nonmigas yang naik 12,79% (yoy) pada September 2025.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan pada bulan September 2025 mengalami surplus sebesar US$4,34 miliar. Ini adalah surplus Indonesia dalam 65 bulan beruntun. Surplus yang terus berlanjut hingga September 2025 ini disebabkan oleh kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor.
"Jadi dengan tren kuartal III akan lebih tinggi dari kuartal II, dan kuartal IV lebih tinggi dari kuartal III," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025).
Proyeksi ini membuat Perry percaya diri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan berada di titik atas dari rentang perkiraan BI 4,7% sampai dengan 5,5%.
Pembangunan ekonomi Indonesia yang terus meningkat ini tidak akan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang memicu ketidakpatian ekonomi global, seperti perlambatan ekonomi global dan perang tarif dagang. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, ekspor Indonesia bahkan masih terus mengalami pertumbuhan di tengah berbagai faktor yang memicu ketidakpatian ekonomi global itu.
"Kita harus percaya diri bahwa kita akan mendapatkan hasil yang baik dalam menempati pasar dunia", ungkap Purbaya saat rapat kerja di Komite IV DPD, dikutip Selasa (4/11/2025). Ekspor Indonesia pada tahun ini tumbuh 45% lebih dibanding tahun lalu. Surplusnya tumbuh 50%. Artinya kita untung banyak.
Sementara itu, pertumbuhan kinerja ekspor Indonesia di bulan September 2025 mencapai 11,41% (yoy/year on year) menjadi US$24,68 miliar. Peningkatan ekspor secara tahunan dipicu oleh ekspor nonmigas yang naik 12,79% (yoy) pada September 2025.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan pada bulan September 2025 mengalami surplus sebesar US$4,34 miliar. Ini adalah surplus Indonesia dalam 65 bulan beruntun. Surplus yang terus berlanjut hingga September 2025 ini disebabkan oleh kinerja ekspor yang lebih tinggi dari impor.
"Jadi dengan tren kuartal III akan lebih tinggi dari kuartal II, dan kuartal IV lebih tinggi dari kuartal III," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo saat konferensi pers hasil rapat berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (3/11/2025).
Proyeksi ini membuat Perry percaya diri memperkirakan laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini akan berada di titik atas dari rentang perkiraan BI 4,7% sampai dengan 5,5%.