Presiden Prabowo Subianto mengakui kekacauan ekonomi di tanah airnya, terutama terkait dengan nilai shadow dan economy bawah tanah. Menurut presiden, ini adalah "waktu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan kita".
Dalam sidang pertama pertemuan Menteri-Menteri, Presiden Prabowo menyampaikan kekhawatiran tentang pengaruh nilai shadow dan economy bawah tanah terhadap keseimbangan keuangan nasional. Beliau juga menekankan pentingnya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola sumber daya negara.
"Pemerintahan harus lebih transparan, jadi masyarakat dapat melihat bagaimana sumber daya yang digunakan," kata Presiden Prabowo. "Kita tidak boleh lagi membiarkan economy bawah tanah untuk berkembang, karena ini akan merusak kekayaan negara."
Presiden juga menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengawasan dan penalitas bagi mereka yang terlibat dalam ekonomi shadow. "Kita harus menetapkan hukuman yang tepat bagi mereka yang melanggar, sehingga masyarakat dapat merasa aman untuk berinvestasi di tanah air kita," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, nilai shadow dan economy bawah tanah telah meningkat secara signifikan. Menurut data dari Bank Indonesia, nilai shadow sebesar Rp 1,8 triliun, sedangkan ekonomi bawah tanah diperkirakan sebesar Rp 3,2 triliun.
Dalam sidang pertama pertemuan Menteri-Menteri, Presiden Prabowo menyampaikan kekhawatiran tentang pengaruh nilai shadow dan economy bawah tanah terhadap keseimbangan keuangan nasional. Beliau juga menekankan pentingnya meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam mengelola sumber daya negara.
"Pemerintahan harus lebih transparan, jadi masyarakat dapat melihat bagaimana sumber daya yang digunakan," kata Presiden Prabowo. "Kita tidak boleh lagi membiarkan economy bawah tanah untuk berkembang, karena ini akan merusak kekayaan negara."
Presiden juga menyatakan bahwa pemerintah akan mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan pengawasan dan penalitas bagi mereka yang terlibat dalam ekonomi shadow. "Kita harus menetapkan hukuman yang tepat bagi mereka yang melanggar, sehingga masyarakat dapat merasa aman untuk berinvestasi di tanah air kita," katanya.
Dalam beberapa bulan terakhir, nilai shadow dan economy bawah tanah telah meningkat secara signifikan. Menurut data dari Bank Indonesia, nilai shadow sebesar Rp 1,8 triliun, sedangkan ekonomi bawah tanah diperkirakan sebesar Rp 3,2 triliun.