Presiden Prabowo Subianto terkenang dengan pernyataannya yang mengejutkan saat meluncurkan laporan 'Pembangunan Nasional 2023-2028', di mana dia mengumumkan bahwa pemerintahnya akan melancarkan aksi tegas terhadap wajib pajak dan Bea Cukai (BC) yang tidak membayar. Dalam pernyataannya, Presiden Prabowo menyebutkan bahwa hingga saat ini, banyak wajib pajak dan BC yang tidak membayar hutang mereka, sehingga pemerintah akan melakukan aksi hukum yang tegas terhadap mereka.
"Kita tidak akan menolerir keadaan di mana wajib pajak dan BC tidak membayar hutang mereka", kata Presiden Prabowo. "Pemerintah akan melakukan aksi hukum yang tegas, termasuk dengan mengenakan sanksi hukum dan penalti, untuk membuat mereka memenuhi kewajibannya."
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa pemerintahnya akan bekerja sama dengan lembaga keuangan dan instansi terkait untuk mengidentifikasi dan menangkap wajib pajak dan BC yang tidak membayar. "Kita akan melakukan kerja sama yang cepat dan efektif untuk mengidentifikasi dan menangkap wajib pajak dan BC yang tidak membayar, sehingga mereka dapat memenuhi kewajibannya", kata Presiden Prabowo.
Dalam laporan 'Pembangunan Nasional 2023-2028', pemerintah juga menyebutkan bahwa target pengurangan utang nasional adalah Rp 240 triliun dalam jangka waktu empat tahun. Dengan demikian, Presiden Prabowo berharap dapat mencapai target tersebut dan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih stabil dan terorganisir.
"Kita tidak akan menolerir keadaan di mana wajib pajak dan BC tidak membayar hutang mereka", kata Presiden Prabowo. "Pemerintah akan melakukan aksi hukum yang tegas, termasuk dengan mengenakan sanksi hukum dan penalti, untuk membuat mereka memenuhi kewajibannya."
Presiden Prabowo juga menekankan bahwa pemerintahnya akan bekerja sama dengan lembaga keuangan dan instansi terkait untuk mengidentifikasi dan menangkap wajib pajak dan BC yang tidak membayar. "Kita akan melakukan kerja sama yang cepat dan efektif untuk mengidentifikasi dan menangkap wajib pajak dan BC yang tidak membayar, sehingga mereka dapat memenuhi kewajibannya", kata Presiden Prabowo.
Dalam laporan 'Pembangunan Nasional 2023-2028', pemerintah juga menyebutkan bahwa target pengurangan utang nasional adalah Rp 240 triliun dalam jangka waktu empat tahun. Dengan demikian, Presiden Prabowo berharap dapat mencapai target tersebut dan membuat Indonesia menjadi negara yang lebih stabil dan terorganisir.