Purbaya Ogah Duit BGN Nganggur: Kan Saya Bayar Bunga

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengaku belum menerima pengembalian dana dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebesar Rp70 triliun. Pengembalian tersebut terjadi setelah Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengembalikan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Purbaya lebih memilih untuk mendukung penyerapan anggaran yang sudah dianggarkan pemerintah sejak awal MBG dilaksanakan. Sebab, MBG merupakan program flagship pemerintah yang memiliki tujuan mulia.

Purbaya mengaku tidak akan membiarkan anggaran MBG menganggur lama di rekening pemerintah. Ia berharap penyerapan anggaran MBG dapat menyerap sebesar Rp71 triliun sampai akhir Oktober ini.
 
Saya pikir Menteri Keuangan Purbaya itu kayaknya gampang naik apalagi kalo program Makan Bergizi Gratis itu bukan program yang salah, tapi apa salahnya dia tidak mau menerima uang dari BGN? Saya rasa program MBG itu sangat penting di Indonesia, terutama kalo kita lagi menghadapi masalah gizi buruk dan penyebaran penyakit. Saya harap Menteri Purbaya bisa mengerti kepentingan program ini dan segera mengambil tindakan yang tepat.
 
Maksudnya apa sih? Pulang ke mana duit itu? Pulang ke kantong Purbaya? Gak ada jawabannya, aja langsung pulang dan lupa jawabannya... πŸ˜’ Mau tahu apa yang dikejar oleh Kepala BGN itu? Mungkin mau punya bukti bahwa mereka tidak butuh dana lagi? Gak masuk akal sih. Pulang ke mana duit itu, ya? πŸ€”
 
Makin serius gak sih kalau kita bercanda tentang uang 🀣. Tapi, seriously, apa yang bisa kita ambil dari situasi ini? Kalau ada dana yang sudah dianggarkan tapi tidak digunakan, itu berarti kita belum fokus dengan benar pada tujuan yang kita inginkan. Jadi, kita harus lebih bijak dalam penggunaan sumber daya, jangan sampai terus tergelincir dan kerumunan 🚨. Itu contoh bagaimana perencanaan yang baik bisa membuat kita tidak kalah dalam permainan keuangan ini πŸ’‘.
 
πŸ˜’ nggak masuk akal deh Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dia masih terus memberikan dukungan untuk program MBG yang udah dianggaran sejak lama, tapi dulu dia bilang ingin pengembalian uang dari BGN. Sekarang dia lagi bilang tidak mau anggaran MBG menganggur, tapi siapa tau dia hanya ngelaini uang dulu πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Gak sabar banget denger kabar itu! πŸ€” Kalo pengembalian dana BGN terlalu banyak, toh apa kegunaannya lagi? Belum tentu saja program MBG tidak efisien atau kalah bakal. Saya paham Purbaya ingin mendukung program flagship pemerintah, tapi gak usaha juga nih! πŸ™„ Dengan demikian, harus ada jaminan bahwa program ini tidak hanya dianggap sekedar proyek pembangunan.
 
Maaf, bro! Menteri Keuangan itu salah menyebutkan biaya pengembalian dana BGN, harusnya bilang Rp 70 triliun bukan Rp 70 triliun lagi πŸ˜…. Dan siapa tau ada kesalahan lagi saat menghitung jumlah anggaran yang diinginkan oleh Menteri Keuangan, harusnya penyerapan anggaran MBG sebesar Rp71 triliun bukan Rp 70 triliun lagi πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Makasih dulu ya, Menteri Keuangan itu kayaknya kurang hati-hati banget. Sambil memangkas budget program yang penting, dia lupa bawa juga keuntungan dari program itu sendiri πŸ€”. Jangan sabar-sabaran duit, Menteri Keuangan!
 
Mau tahu apa yang salahnya sih? Menteri Keuangan itu kayak giliran yang terus masuk keterangannya. Saya rasa harus ada klarifikasi dulu, apakah dia benar-benar belum menerima uang dari BGN atau hanya bilang demikian agar tidak masalah lagi. Yang penting adalah anggaran MBG seharusnya sudah selesai, tapi terus belom... πŸ€”πŸ’Έ
 
πŸ€” aku pikir pengembalian dana itu harus segera dilakukan sih, kalau tidak nanti ada yang kecewa dan makan bergizi gratisnya nggak bisa ditunaikan πŸ˜• BGN harus lebih transparan juga, kenapa mereka tunda aja mengembalikan uang itu? πŸ€·β€β™‚οΈ toh program MBG sangat bermanfaat bagi banyak orang, kalau gini punya peluang untuk kehilangan dana maka tidak efektif πŸ€‘
 
Makasih ya pemerintah yang nantinya bisa segera menyelesaikan program Makan Bergizi Gratis yang sangat bermanfaat buat banyak orang khususnya anak-anak. Saya pikir itu adalah contoh bagaimana kerjasama antara lembaga pemerintah dan BGN bisa menghasilkan sesuatu yang positif, jadi kita harus selalu terbuka untuk mendengarkan pendapat dari para stakeholders dan bersikap proaktif dalam menyelesaikan masalah. πŸ’‘
 
Aku pikir ini gara-gara birokrasi yang agak berat. Kalau punya program flagship kayak MBG, harusnya bisa dijalankan dengan lancar. Tapi ternyata ada lagi kesalahannya dari BGN, kira-kira di mana? πŸ€¦β€β™‚οΈ

Aku pikir penyerapan anggaran sebesar Rp71 triliun ini akan sulit dicapai. Kalau mau mau, pemerintah harus memberikan saran lebih baik kepada Kepala BGN tentang manajemen anggaran program MBG. Tapi kalau tidak mau, maka aku pikir ini hanya contoh dari kesalahan besar yang bisa jadi serius! 😬
 
Oiya, kalau gini, kenapa BGN harus kembali dana RP70 triliun? Ngomong-ngomong, pengembalian itu seperti ngajak kerumunan orang ke tempat yang tidak ada apa-apa. Kalo udah ada anggaran, kenapa gak bisa diabsorbsi juga? Mungkin karena ada seseorang yang bingung dengan cara biaya, kan?
 
Aku pikir Menteri Purbaya itu malu banget kalau gak terbuka tentang pengembalian dana yang sebanyak itu πŸ€¦β€β™‚οΈ. Mungkin dia ingin menutupi kesalahan yang dilakukan oleh Kepala BGN, ya? Tapi aku rasa seharusnya dia buka-bukaan ini dan jujur dengan masyarakat tentang apa yang terjadi dengan dana tersebut 😊. Aku juga curiga apakah ada yang tidak beres di dalam sistem keuangan ini... πŸ˜•
 
Wah keren kan ya, Menteri Purbaya yang tega juga memanggil BGN untuk dikembalikan dana yang besar itu? Belum ada yang mau menerima pengembalian dana, tapi dia tahu kalau MBG penting banget. Aku sih senang melihat dia mau menjaga kejujuran dan tidak mau biarkan anggaran tersebut menganggur lama. Semoga penyerapan anggaran MBG berhasil sampai akhir Oktober ini, jadi program ini bisa terus berjalan dengan baik πŸ’Έ
 
Mungkin ya, pertukaran dana yang luar biasa! Ngeluh karena pengembalian dana yang tidak langsung keluar dari BGN, tapi kalau nggak ada MBG, siapa yang bakal makan? Ada yang rasa gini, kalau ganti naik turun di anggaran, jadi apa kegunaannya nih? Masih jalan kaki sama seperti sekarang kayaknya.
 
Maaafkan aku, aku rasa Purbaya benar-benar salah cari masalahnya πŸ€”. Sebenarnya aku pikir dia harus lebih memilih mendukung keputusan BGN, bukan memilih mengurangi anggaran MBG. Aku rasa itu program yang sangat penting banget untuk masyarakat Indonesia yang kurang mampu membayar makanan untuk anak-anak mereka 🀝.

Aku pikir kalau Purbaya tidak mau mendukung keputusan BGN, maka dia juga harus tahu kalau Makan Bergizi Gratis tidak akan berhasil jika program itu dihentikan tanpa alasan yang jelas 😐. Aku rasa ini bukan tentang membiarkan anggaran MBG menganggur lama, tapi lebih tentang keputusan yang tepat untuk program tersebut πŸ€·β€β™‚οΈ.
 
Rasanya kalau Kementerian Keuangan bilang belum menerima uang kembali dari BGN, itu sangat ngewek banget! Sama-sama, kita nanti nanti bakal jadi bingung siapa yang harus menanggung biaya program MBG. Mungkin kalau bisa semua dana diantarkan sama-sama ke rekening pemerintah, gak ada masalah apa-apa, tapi ini bilang belum menerima uang kembali? Makasih ya Purbaya untuk tidak membiarkan program MBG menganggur, tapi siapa nanti yang harus menanggung biayanya?
 
😐 Mereka kan bilang kalau BGN harus kembali dana itu? Lalu Purbaya malah memilih mendukung program yang sudah ada, sih... Mungkin karena tidak ingin kekacauan di rekening pemerintah πŸ˜…. Tapi, apa salahnya juga dengan mengembalikan dana tersebut? πŸ€”
 
Gini aja, kalau pengembalian dana Rp70 triliun dari BGN itu, kenapa pemerintah punya masalah? Bayangkan saja jika mereka bisa segera menyerap anggaran MBG, tentu banyak sekali manfaatnya untuk masyarakat. Sama-sama kita harapkan kebijakan ini bisa berjalan lancar aja 🀞
 
kembali
Top