Purbaya Mau Kementerian PU Jadi Mesin Ekonomi seperti Era Jokowi

Pemerintah kembali menganggap Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sebagai "mesin pertumbuhan ekonomi" yang penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di akhir tahun ini. Menurut Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, langkah-langkah percepatan dalam belanja Kementerian PU sudah cukup bagus dan diharapkan dapat mencapai serapan anggaran hingga 98 persen pada akhir tahun ini.
 
Gampang aja pemerintah mau memandang Pekerjaan Umum sebagai mesin pertumbuhan ekonomi, tapi apa artinya itu? Apakah mereka lupa bahwa Pekerjaan Umum juga adalah tempat kita, tempat kita bekerja dan mendapatkan uang untuk hidup... 😒

Aku pikir yang lebih penting bukanlah bagaimana pemerintah menganggap kementerian ini, tapi bagaimana kita sendiri memandang diri kita. Apakah kita dianggap sebagai 'mesin' yang produktif, atau kita dianggap sebagai orang yang hanya bekerja untuk berhenti? 🤔

Dan apa itu artinya 'serapan anggaran hingga 98 persen'? Itu bukanlah hal yang bisa dibawa pulang. Aku rasa yang lebih penting adalah bagaimana kita menggunakan uang tersebut, dan apakah kita memiliki kepuasan dalam hidup. 🤑
 
Pemerintah nggak pernah salah, kan? Mereka bilang Kementerian PU sebagai "mesin pertumbuhan ekonomi" yang penting buat mendorong pertumbuhan ekonomi di akhir tahun nih... Aku rasa itu benar, karenanya aja aku senang banget melihat investasi di bidang infrastruktur seperti jalan, jembatan, dan pelabuhan semakin meningkat. Semoga aja serapan anggaran 98 persen bisa tercapai, biar akhir tahun ini ekonomi Indonesia bisa lebih stabil...
 
Aku pikir pemerintah masih belum terlalu serious dengan masalah infrastruktur kita. Kalau kementerian pekerjaan umum bisa mencapai serapan anggaran 98 persen, apa yang dikecandaikan? Kemudian kapan kita akan melihat hasilnya? Semua langkah percepatan itu hanya kata-kata saja. Aku senang sekali kalau proyek-proyek infrastruktur seperti jalan-jalan dan jembatan yang memang dibutuhkan oleh masyarakat bisa segera menjadi kenyataan, tapi aku masih ragu-ragu apakah itu akan terlaksana atau tidak... 🤔👀
 
🤯 Gue pikir kan ada yang salah lagi kalo pemerintah bilang bahwa pekerjaan umum (PU) itu penting banget untuk pertumbuhan ekonomi! Seperti gue tahu, banyak orang Indonesia yang masih belum memiliki rumah atau fasilitas kebutuhan dasar lainnya. Maka kayaknya kita butuh kerja sama antara pemerintah dan rakyat kalo mau bisa meningkatkan infrastruktur ini. Yang perlu diingat, pertumbuhan ekonomi bukan hanya tentang sembunyi-sembunyi uang yang banyak. Kita juga harus mempertimbangkan bagaimana kita dapat membuat pengeluaran kita lebih efisien dan tidak melepas rakyat kaya gaji mereka. Jadi, sepertinya pemerintah masih kurang fokus dengan isu infrastruktur yang sebenarnya sudah banyak yang mengalami kesulitan untuk memperoleh akses ke fasilitas dasar.
 
Komentar dari saya tentang ini adalah, jangan kira bahwa hanya karena ada belanja yang lebih cepat, itu artinya kepentingan kita sudah terjelajahi. Tapi apa itu kepastian? Saya masih rasa kecepatan itu bisa menjadi masalah nanti, apalagi kalau tidak ada transparansi dalam penggunaannya. Dan apa lagi dengan aum serapan yang diharapkan 98 persen? Artinya gimana jika ada yang tertinggal? Saya khawatir dengan 'mesin pertumbuhan ekonomi' itu tidak akan memberikan hasil positif bagi masyarakat, hanya sekedar perekonomian yang terus mengejar tujuan.
 
Makasih ya goibesannya, Purbaya Yudhi Sadewa kayaknya nggak salah-nggalas aja, luangkan belanja dana Kementerian PU itu agak besar tapi aku pikir bisa banget bikin ekonomi Indonesia tumbuh. Nah, aku pikir serapan anggaran hingga 98 persen kayaknya masih agak rendah aja, kalau di Indonesia masih banyak proyek-proyek yang lumayan lama dan krusial nggak ada dorongan biaya, bakalan bagus banget ya.
 
Gue rasa jadi akeh banget ya... Menteri Keuangan bilang bahwa belanja Kementerian PU sudah cukup bagus, tapi apa itu "cukup" sih? Gue pikir kalau serapan anggaran 98 persen itu target yang terlalu ambisius. Bagaimana kalau serapan anggaran hanya 80-90 persen saja? Maka gue rasa masih bisa jadi kesinarian dan tidak ada kelebihan yang berlebihan, kan?

Lagian, apa kalau ada perubahan-perubahan besar di Kementerian PU itu sendiri? Misalnya, ada perubahan strategi atau perubahan dalam pengelolaan anggaran. Maka gue rasa serapan anggaran 98 persen itu masih bisa dicapai, tapi juga perlu diawasi agar tidak berlebihan.

Gue rasa yang penting adalah kesiapan Kementerian PU untuk mengimplementasikan langkah-langkah percepatan yang telah ditetapkan. Jika mereka sudah siap dan memiliki rencana yang jelas, maka serapan anggaran 98 persen itu tidak akan menjadi hal yang aneh. Tapi, jika masih ada keraguan atau kesinarian, maka kita harus diingat bahwa target tersebut mungkin terlalu ambisius...
 
aku penasaran sih mengapa pemerintah masih fokus terlalu banyak pada proyek-proyek infrastruktur. aku rasa ada yang salah kalau prioritaskan hal ini di atas kebutuhan masyarakat sehari-hari seperti pendidikan, kesehatan dan lain-lain. tapi saya juga tidak bermaksud mengatakan bahwa proyek-proyek infrastruktur tidak penting, tapi hanya ingin adanya keragaman dalam kebijakan pemerintah yang lebih luas. jadi, aku harap pemerintah bisa menemukan keseimbangan antara pembangunan infrastruktur dengan kebutuhan masyarakat yang sebenarnya. 🤔
 
Gampang ya, birokrasi yang lama-lazimnya selalu membuat kita penasaran sih... tapi apakah benar-benar itu yang terjadi di Kementerian PU? Mungkin aja mereka punya strategi lain untuk mencapai target serapan anggaran hingga 98 persen nih, biar tidak sama urusan di tahun-tahun sebelumnya yang jadi rahasia.
 
aku penasaran, tapi nggak percaya kalau pemerintah masih menganggap PU sebagai mesin pertumbuhan ekonomi yang penting. sekarang udah ada banyak proyek besar seperti Bali Development Consortium dan Jakarta Bumi Raya project, tapi apa bedanya dengan proyek lainnya? aku pikir Purbaya Yudhi Sadewa nggak bisa jadi salah, tapi aku juga penasaran bagaimana caranya dia bisa yakin kalau serapan anggaran 98 persen bisa dicapai. aku rasa masih ada banyak hal yang harus diingat dan dirawat agar proyek-proyek ini tidak menjadi semacam "projek mati" seperti yang pernah terjadi sebelumnya... 🤔💸
 
Gampang banget aja untuk mengatakan bahwa Kementerian PU penting, tapi bagaimana caranya bisa cepat-cepat selesai proyeknya? Saya lihat banyak proyek yang diawali dengan penuh harapan, tapi lama banget untuk selesai. Tapi kalau sekarang sudah mau mengejar target 98 persen, itu cukup bagus juga. Yang penting adalah semua proyek bisa selesai dengan baik dan tidak ada yang kehabisan waktu atau biaya. Jadi, aku harap saja bisa dipercaya bahwa semua proyek Kementerian PU bisa selesai dengan baik dan tidak ada yang salah dalam pengelolaannya. 🤞
 
omg, aku pikir gak bisa lagi ya... kerja sama geng ini! 🤯 senang banget lihat pemerintah makin fokus pada proyek-proyek konstruktif yang bikin ekonomi semakin kaya. Kementerian PU memang penting, kita butuh infrastruktur yang solid agar bisnis-bisnis kecil bisa berkembang. tapi aku harap gak ada kerusakan-kerusakan dalam proyeks ini, biar hasilnya sesuai dengan apa yang diharapkan 😊.
 
Gue pikir aja kalau itu serius, tapi sebenarnya masih banyak masalah konstruksi di Indonesia nih... gue baca artikel tentang biaya konstruksi yang terlalu tinggi, jadi gak bisa diharapkan efeknya langsung dari langkah-langkah percepatan itu. dan yang paling kayaknya sih, banyak proyek yang belum punya hasil sama sekali, jadi aja jangan sabar-sabaran dulu. tapi aku rasa ini penting banget, nih...
 
aku pikir suka kalau pemerintah fokus pada infrastruktur, aku sendiri punya teman yang bekerja di PU, dia bilang banyak pekerjaan yang harus diselesaikan tapi masih keterlambatan dari dana. aku rasa serapan anggaran 98 persen itu wajar, tapi harus ada cadangan ya kan kalau ada kesalahan atau keterlambatan?
 
Aku pikir pemerintah kembali bisa nggak salah lagi, kan? Mau ngatai Kementerian PU itu apa, tapi aku rasa penting banget buat mendorong pertumbuhan ekonomi ya. Aku lihat kebijakan ini diharapkan mencapai serapan anggaran 98 persen... tapi aku ragu-ragu, kan? Apakah itu realistis? Mungkin masih terlalu ambisi. Tapi, aku juga rasa pemerintah sudah lama tidak berani mengambil keputusan yang benar, jadi aku nggak bisa membenci lagi ya. Aku lihat ini mungkin adalah langkah awal yang tepat, tapi harus diawasi kayak gila, nih!
 
kembali
Top