Purbaya Mau Kementerian PU Jadi Mesin Ekonomi seperti Era Jokowi

Purbaya Jadi Mesin Ekonomi seperti Era Jokowi, Kementerian PU Harus Bekerja Cepat

Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa punya kepercayaan angka serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) tahun ini bisa melampaui 98 persen. Meski realisasi penyerapan anggaran PU hingga akhir September ini masih di bawah 50 persen, Purbaya percaya langkah-langkah yang telah diambil kementerian sudah cukup baik.

Kemudian, pada pertemuan kecil berlangsung di Kementerian PU Rabu (15/10/2025) dan Purbaya mengatakan, "Kalau Anda lihat kan zaman dulu, zaman Pak Jokowi, 2015, PU adalah mesin utama pertumbuhan ekonomi pada waktu yang menyelamatkan ekonomi. Sekarang belanjanya agak rendah dibanding dulu dalam sisi size."

Sementara itu, Menteri PU Dody Hanggodo menyambut baik arahan Menkeu dan berjanji akan melaporkan perkembangan secara berkala.

"Saya ingin melihat kembali peran PU yang lebih signifikan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. Kayaknya mereka mampu lah," kata Purbaya.

Lalu, ia juga menambahkan, "Yang penting untuk saya adalah belanjanya bisa mendorong perekonomian supaya ekonomi kita tumbuh lebih cepat di triwulan keempat ini."
 
aku penasaran sih apa yang dimaksud dengan 'mesin ekonomi' buatan jokowi. kalau benar, PU itu bukan cuma sekedar proyek konstruksi aja, tapi juga bisa digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi... tapi aku masih ragu-ragu, gimana caranya sih? dan bagaimana caranya membuat PU tersebut 'bagus' lagi? karena sekarang sudah lama tidak ada proyek besar yang dijalankan. mungkin Purbaya juga perlu memperbaiki rencana ini agar hasilnya lebih baik.
 
Aku penasaran apa artinya kata "mesin ekonomi" di sini. Makanya, perlu dilihat bagaimana anggaran yang ada saat ini bisa mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lebih baik dari sebelumnya. Aku ingat kalau era Jokowi, belanja bukan hanya sekedar membelikan proyek-proyek saja, tapi juga memberikan manfaat bagi rakyat. Apakah itu yang dimaksud dengan "mesin utama pertumbuhan ekonomi"? 🤔
 
Eh ya, kalau kita lihat tekenan anggaran PU saat ini, nanti apa sih yang terjadi dulu? Apa yang salahnya sih dengan pengelolaan belanjaan kita sekarang? Menteri Jokowi suka bilang bahwa era Jokowi itu 'mesin ekonomi' tapi apa yang bikin mesini itu? Kita harus lihat dari mana punya kekuatan dan kelemahan. Dan kalau kita fokus terlalu banyak pada satu hal, misalnya belanjaan PU, mungkin kita lupa tentang hal lain yang lebih penting. Jadi, apakah kita harus menyalahkan siapa-siapa, atau kita harus mencari jalan keluar bersama-sama? 😊
 
kalo nanti bisa buat pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat sih aku senang banget... tapi aja harusnya kementerian pekerjaan umum bikin rencana yang lebih baik lagi, karena sekarang mereka masih di bawah 50 persen... woh 😩. kalau seperti era jokowi ya, masing-masing kementerian punya target yang spesifik dan bisa capai... aku rasa nanti kementerian pekerjaan umum harusnya bikin rencana yang lebih baik lagi, biar bisa mencapai target tersebut dengan cepat 💪.
 
Aku pikir ini seperti cerita PKS yang sama dengan tahun 2015 kan? Belanja negara semakin rendah dan hasilnya belum menentu. Kenapa lagi belanja negara harus begitu rendah? Aku masih ingat Jokowi saat itu punya kemampuan untuk mengelola anggaran dan buktinya adalah pertumbuhan ekonomi yang cepat. Sekarang ini seperti ada kesan bahwa belanja negara tidak penting lagi. Tapi aku pikir masih banyak hal yang harus di perbaiki sebelum ekonomi kita bisa tumbuh lebih baik.
 
😊 Wah, gue penasaran sih apa yang akan terjadi kalau PU benar-benar menjadi 'mesin ekonomi' seperti era Jokowi... 🤔 Menurutku, itu bisa menjadi kesempatan besar buat kita Indonesia. Kalau kita bisa mengoptimalkan penggunaan anggaran untuk meningkatkan perekonomian, maka itu akan sangat baik. Tapi, gue harap Purbaya dan Dody Hanggodo tidak terlalu fokus pada target 98 persen, karenanya itu juga bisa membuat kerugian jika tidak diatasi dengan benar... 🤷‍♂️
 
Aku pikir ini masalah keduanya, ya? Menkeu ingin 98 persen serapan anggaran PU, tapi kenyataannya masih di bawah 50 persen! Kenapa bisa begitu? Mungkin karena ada kesepakatan yang kurang bagus antara mengeu dan kementerian PU. Dan kalau kita lihat kan pengalaman masa Pak Jokowi, pasti belanja yang besar itu sebenarnya mendukung pertumbuhan ekonomi. Sekarang aksi-aksi serupa masih belum ada, kayaknya kementerian PU harus bekerja lebih cepat dan efisien! 🤔💡
 
Saya pikir itu gampang banget ya! Jika belanjaan PU dapat melampaui 98 persen, berarti konsep tersebut sudah terbukti efektif. Saya saru dengan Purbaya dan Dody Hanggodo, karna saya percaya bahwa peran PU dalam mendorong pertumbuhan ekonomi sangat penting.

Saya rasa yang perlu diatasi adalah efisiensi belanjaan itu sendiri, bukan hanya melampaui angka target. Jika belanjaan tersebut dapat dilakukan dengan lebih bijak dan efektif, maka saya yakin bahwa konsep tersebut akan dapat memberikan dampak yang positif pada perekonomian kita.

Saya juga ingin menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran PU. Jika semua data dan informasi terkait dengan belanjaan PU dapat diakses secara terbuka, maka saya percaya bahwa kemungkinan kegagalan akan lebih sedikit.
 
kembali
Top