Udah sapa yang bakal bayar bunga bulan depan? Pembangunan bank lokal kayak giliran ayam kambing ya... Semua orang senang-senang banget kalau utang kayak sekawan, tapi ketika harus membayar, lalu kabur aja.
Maafin sih, saya justru menyangka OJK itu sudah nggak sengaja lagi. Mungkin karena yang salah sih kita, bukan mereka. Tapi ayo, kalau pembangunan bank tidak punya likuiditas yang cukup, itu berarti apa? Siapa yang bakal mengorbankan orang-orang biasa?
Aku rasa kunci jawabannya di sini: siapa yang memilih menggunakan bank lokal yang kurang aman? Saya rasa saya sendiri masih banyak yang belum pernah membayar utang atau punya pengalaman dengan bank lokal. Tapi kalau tidak adanya, apa kita harus menunggu sampai bangkrut?
Kita harus lebih bijak dalam mengelola keuangan kita. Jangan cuma terpikir pada untung-untungan jangka pendek, tapi juga perlu mempertimbangkan risiko yang lebih panjang.