"BEI Minta investor muda menabung, bukan berinvestasi"
Indonesia, 2025 - Badan Eksekutif Berjangka Panjang (BEI) telah menyerukan kepada investor generasi Z untuk tidak melakukan aksi goreng saham, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat.
Pengawasan terhadap perilaku investor ini dilakukan oleh BEI dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang pasar saham. Menurut Kementerian Keuangan, aksi goreng saham seringkali menyebabkan investor kehilangan uang dengan tidak mempertimbangkan risiko yang ada.
"Sebagai pengawas pasar saham, kita ingin menegosiasikan kepada masyarakat bahwa aksi goreng saham adalah perilaku yang salah dan dapat mengakibatkan kerugian besar", kata Kepala Pusat Data dan Analisis BEI, Budi Gunadi.
Budi menjelaskan bahwa investor generasi Z seringkali memiliki sikap berinvestasi dengan pendekatan short-term. "Mereka lebih suka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan cepat", katanya.
Menurut data dari BEI, pada tahun 2024 jumlah investor yang melakukan aksi goreng saham meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan kesadaran yang rendah tentang risiko investasi di kalangan masyarakat.
"Kita harus menyiapkan diri untuk mengatasi perubahan pasar dan tidak membiarkan emosi mengontrol keputusan investasi", ujarnya Budi.
BEI menyajikan program edukasi dan pelatihan bagi investor yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang pasar saham dan menghindari perilaku berinvestasi yang salah.
Indonesia, 2025 - Badan Eksekutif Berjangka Panjang (BEI) telah menyerukan kepada investor generasi Z untuk tidak melakukan aksi goreng saham, di mana mereka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat.
Pengawasan terhadap perilaku investor ini dilakukan oleh BEI dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka tentang pasar saham. Menurut Kementerian Keuangan, aksi goreng saham seringkali menyebabkan investor kehilangan uang dengan tidak mempertimbangkan risiko yang ada.
"Sebagai pengawas pasar saham, kita ingin menegosiasikan kepada masyarakat bahwa aksi goreng saham adalah perilaku yang salah dan dapat mengakibatkan kerugian besar", kata Kepala Pusat Data dan Analisis BEI, Budi Gunadi.
Budi menjelaskan bahwa investor generasi Z seringkali memiliki sikap berinvestasi dengan pendekatan short-term. "Mereka lebih suka membeli dan menjual saham dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan cepat", katanya.
Menurut data dari BEI, pada tahun 2024 jumlah investor yang melakukan aksi goreng saham meningkat sebesar 25% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan kesadaran yang rendah tentang risiko investasi di kalangan masyarakat.
"Kita harus menyiapkan diri untuk mengatasi perubahan pasar dan tidak membiarkan emosi mengontrol keputusan investasi", ujarnya Budi.
BEI menyajikan program edukasi dan pelatihan bagi investor yang ingin meningkatkan pengetahuan tentang pasar saham dan menghindari perilaku berinvestasi yang salah.