Pemerintah Indonesia berulang kali menghadapi kesalahan yang sama dalam mengelola ekonomi negara, sehingga membuat pertumbuhan uang di pasar hampir nol. Menurut Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, pemerintah harus lebih waspada dalam mengambil kebijakan ekonomi.
Krisis 1998 adalah pelajaran berharga bagi pemerintah. Kita membiayai kehancuran ekonomi kita dengan melakukan bunga tinggi dan privat sektor hancur. Uang banyak, rupiah hancur. Namun, setelah krisis itu berakhir, ekonomi Indonesia tidak pernah benar-benar pulih karena pertumbuhan uang di sistem dibuat menjadi nol.
Sekarang, jika perbaikan tak segera dilakukan, maka uang terus-menerus menumpuk di Bank Indonesia dan ekonomi tidak juga kunjung menggeliat. Hal ini membawa kekhawatiran bahwa pergantian kekuasaan berpotensi terjadi di tahun depan.
Pemerintah harus memperhatikan laju pertumbuhan uang beredar, based money, M0. Kebijakan moneter yang longgar atau ketat tidak hanya bergantung pada bunga, tapi juga bergantung pada laju pertumbuhan uang beredar.
Krisis 1998 adalah pelajaran berharga bagi pemerintah. Kita membiayai kehancuran ekonomi kita dengan melakukan bunga tinggi dan privat sektor hancur. Uang banyak, rupiah hancur. Namun, setelah krisis itu berakhir, ekonomi Indonesia tidak pernah benar-benar pulih karena pertumbuhan uang di sistem dibuat menjadi nol.
Sekarang, jika perbaikan tak segera dilakukan, maka uang terus-menerus menumpuk di Bank Indonesia dan ekonomi tidak juga kunjung menggeliat. Hal ini membawa kekhawatiran bahwa pergantian kekuasaan berpotensi terjadi di tahun depan.
Pemerintah harus memperhatikan laju pertumbuhan uang beredar, based money, M0. Kebijakan moneter yang longgar atau ketat tidak hanya bergantung pada bunga, tapi juga bergantung pada laju pertumbuhan uang beredar.