Purbaya Beberkan Data Jual Beli Jabatan-Proyek Fiktif di Daerah
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, telah mengutip data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menunjukkan masih banyaknya kasus penyelewengan anggaran di daerah dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mencatat adanya praktik jual beli jabatan di Bekasi, Jawa Barat, serta proyek fiktif Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumatera Selatan.
Data KPK menunjukkan bahwa masih banyak kasus penyelewengan anggaran di daerah dalam tiga tahun terakhir. Skor nasional berada di angka 71,53, di bawah target 74. Hampir semua pemda masih masuk kategori rentan alias zona merah. Provinsi rata-rata 67, kabupaten 69. Hal ini memang belum aman.
Purbaya mengaku tidak bisa mengusulkan kenaikan anggaran daerah tahun depan karena ada masalah jual beli jabatan, gratifikasi, serta intervensi proyek daerah yang seringkali menjadi penyebab bocornya anggaran program pembangunan. Ia juga mengingatkan pemerintah daerah agar lebih berhati-hati dan transparan dalam mengelola keuangan publik.
Mari kita kelola uang publik dengan hati-hati, cepat, dan bertanggung jawab supaya ekonomi daerah makin kuat dan masyarakat makin sejahtera. Dorong pelaksanaan anggaran yang lebih cepat, tepat, dan transparan. Gunakan dana dengan bijak, kelola kas daerah dengan efisien, dan jaga integritas dalam setiap keputusan, kata Purbaya.
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, telah mengutip data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menunjukkan masih banyaknya kasus penyelewengan anggaran di daerah dalam tiga tahun terakhir. Menurutnya, temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga mencatat adanya praktik jual beli jabatan di Bekasi, Jawa Barat, serta proyek fiktif Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Sumatera Selatan.
Data KPK menunjukkan bahwa masih banyak kasus penyelewengan anggaran di daerah dalam tiga tahun terakhir. Skor nasional berada di angka 71,53, di bawah target 74. Hampir semua pemda masih masuk kategori rentan alias zona merah. Provinsi rata-rata 67, kabupaten 69. Hal ini memang belum aman.
Purbaya mengaku tidak bisa mengusulkan kenaikan anggaran daerah tahun depan karena ada masalah jual beli jabatan, gratifikasi, serta intervensi proyek daerah yang seringkali menjadi penyebab bocornya anggaran program pembangunan. Ia juga mengingatkan pemerintah daerah agar lebih berhati-hati dan transparan dalam mengelola keuangan publik.
Mari kita kelola uang publik dengan hati-hati, cepat, dan bertanggung jawab supaya ekonomi daerah makin kuat dan masyarakat makin sejahtera. Dorong pelaksanaan anggaran yang lebih cepat, tepat, dan transparan. Gunakan dana dengan bijak, kelola kas daerah dengan efisien, dan jaga integritas dalam setiap keputusan, kata Purbaya.