Aku pikir ini modus 'naku' yang baru muncul di kalangan eksportir nakal. Mereka benar-benar bisa menggunakan teknologi untuk mengatur siapa tahu, siapa gak barang apa lagi masuk ke pelabuhan. Aku malah pikir pemerintah harus lebih cepat meningkatkan pengawasan dengan cara lain seperti menggunakan AI atau machine learning. Jadi, diapakah 'bodoh' yang bisa memalsukan informasi dan dokumen?