Keracunan Makanan Buah Gabah (MBG) Menghantam Sekelompok Siswa SMPN 1 Boyolangu
Hari ini, beberapa siswa SMA Negeri 1 Boyolangu terjebak di rumah sakit setelah menyantap makanan buah gabah di sekolah. Keracunan MBG menghantam sekitar puluh siswa yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Boyolangu, Bapak Rudi Hartono, sekitar puluh siswa yang makan MBG tersebut ditemukan tidak enak pada pukul 14.00 WIB kemarin. "Siswa-siswa itu diperiksa di sekolah dan ternyata ada gejala-gejala keracunan, sehingga kami memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit," ujar Bapak Rudi.
Kematian dua siswa SMPN 1 Boyolangu akhirnya terungkap kemarin, saat mereka diantar ke rumah sakit. Mereka meninggal beberapa jam setelah makan MBG tersebut.
Pemeriksaan dugaan keracunan MBG yang dilakukan oleh tim dokter rumah sakit menunjukkan adanya kandungan patogenik berlebihan pada pangan tersebut, sehingga menyebabkan gejala-gejala keracunan, seperti mual, diare, dan sakit perut.
"Kami telah mengambil sampel makanan yang diperjuangkan siswa-siswa itu untuk dilakukan analisis lebih lanjut," ujar Kepala Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Siti Fatimah Maimunah.
Keracunan MBG di sekolah menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu memilih makanan yang aman dan berkualitas.
Hari ini, beberapa siswa SMA Negeri 1 Boyolangu terjebak di rumah sakit setelah menyantap makanan buah gabah di sekolah. Keracunan MBG menghantam sekitar puluh siswa yang saat ini sedang menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta.
Menurut Kepala Sekolah SMPN 1 Boyolangu, Bapak Rudi Hartono, sekitar puluh siswa yang makan MBG tersebut ditemukan tidak enak pada pukul 14.00 WIB kemarin. "Siswa-siswa itu diperiksa di sekolah dan ternyata ada gejala-gejala keracunan, sehingga kami memutuskan untuk membawanya ke rumah sakit," ujar Bapak Rudi.
Kematian dua siswa SMPN 1 Boyolangu akhirnya terungkap kemarin, saat mereka diantar ke rumah sakit. Mereka meninggal beberapa jam setelah makan MBG tersebut.
Pemeriksaan dugaan keracunan MBG yang dilakukan oleh tim dokter rumah sakit menunjukkan adanya kandungan patogenik berlebihan pada pangan tersebut, sehingga menyebabkan gejala-gejala keracunan, seperti mual, diare, dan sakit perut.
"Kami telah mengambil sampel makanan yang diperjuangkan siswa-siswa itu untuk dilakukan analisis lebih lanjut," ujar Kepala Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Cipto Mangunkusumo, Dr. Siti Fatimah Maimunah.
Keracunan MBG di sekolah menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat untuk selalu memilih makanan yang aman dan berkualitas.