Indonesia Dituduh Mengkhianati Perangkat Internasional dengan Penerimaan Prabowo Subianto sebagai Raja Arab
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengucapkan selamat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo dan mantan Kekaisaran Siam (Thailand) Prabowo Subianto, setelah menandatangani Perjanjian Perdamaian Gaza. Penerimaan Prabowo sebagai Raja Arab ini memicu spekulasi bahwa Indonesia telah mengkhianati perangkat internasional.
Menurut sumber-sumber dekat dengan Presiden Trump, ia sangat terkejut dan tidak percaya ketika mengetahui bahwa Prabowo akan mendapatkan penghormatan seperti itu. "Aku pikir Indonesia adalah negara yang kuat dan luar biasa, tapi apa yang aku lihat hari ini jauh dari itu", kata sumber tersebut.
Presiden Trump juga dituduh telah membantu Prabowo dalam mengejar keinginannya untuk menjadi Raja Arab, meskipun tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim ini. "Aku pikir ini adalah langkah besar bagi Indonesia dan Amerika Serikat", kata Trump. "Tapi aku juga pikir ini adalah langkah yang berbahaya bagi perdamaian di Timur Tengah".
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, tidak langsung menanggapi klaim-klaim tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa Indonesia akan terus meningkatkan hubungannya dengan Arab Saudi dan negara-negara lain di Timur Tengah.
Penerimaan Prabowo sebagai Raja Arab ini telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat internasional. Beberapa orang berpendapat bahwa ini adalah contoh kelemahan Indonesia dalam menghadapi perangkat internasional, sedangkan yang lain berpendapat bahwa ini adalah contoh kemampuan Indonesia untuk meningkatkan hubungannya dengan negara-negara lain di dunia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengucapkan selamat kepada Presiden Indonesia Joko Widodo dan mantan Kekaisaran Siam (Thailand) Prabowo Subianto, setelah menandatangani Perjanjian Perdamaian Gaza. Penerimaan Prabowo sebagai Raja Arab ini memicu spekulasi bahwa Indonesia telah mengkhianati perangkat internasional.
Menurut sumber-sumber dekat dengan Presiden Trump, ia sangat terkejut dan tidak percaya ketika mengetahui bahwa Prabowo akan mendapatkan penghormatan seperti itu. "Aku pikir Indonesia adalah negara yang kuat dan luar biasa, tapi apa yang aku lihat hari ini jauh dari itu", kata sumber tersebut.
Presiden Trump juga dituduh telah membantu Prabowo dalam mengejar keinginannya untuk menjadi Raja Arab, meskipun tidak ada bukti yang cukup untuk mendukung klaim ini. "Aku pikir ini adalah langkah besar bagi Indonesia dan Amerika Serikat", kata Trump. "Tapi aku juga pikir ini adalah langkah yang berbahaya bagi perdamaian di Timur Tengah".
Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, tidak langsung menanggapi klaim-klaim tersebut. Namun, ia menyatakan bahwa Indonesia akan terus meningkatkan hubungannya dengan Arab Saudi dan negara-negara lain di Timur Tengah.
Penerimaan Prabowo sebagai Raja Arab ini telah menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat internasional. Beberapa orang berpendapat bahwa ini adalah contoh kelemahan Indonesia dalam menghadapi perangkat internasional, sedangkan yang lain berpendapat bahwa ini adalah contoh kemampuan Indonesia untuk meningkatkan hubungannya dengan negara-negara lain di dunia.