Presiden RI, Puan Maharani, menyambut pembentukan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pesantren di Kementerian Agama. Ia mengucapkan selamat kepada santri, kyai, nyai, dan keluarga besar pesantren di Indonesia.
"Santri bukan hanya penjaga tradisi keilmuan Islam, tetapi juga aktor penting dalam sejarah masa depan bangsa," kata Puan. Santri harus mampu mengawal kemerdekaan dengan ilmu, akhlak, dan semangat inovasi.
Puan menegaskan, Pesantren sejak dahulu telah menjadi pusat pendidikan, dakwah, dan pembentukan karakter bangsa. Dari lingkungan pesantren lahir para pejuang kemerdekaan, ulama, dan pemimpin bangsa yang memadukan nilai-nilai keimanan, ilmu pengetahuan, dan cinta tanah air.
Pembentukan Ditjen Pesantren di Kementerian Agama merupakan bentuk kehadiran negara dalam memperkuat ekosistem pendidikan dan pemberdayaan pesantren. Puan berharap keberadaan Ditjen Pesantren dapat tata kelola pendidikan pesantren yang berkualitas, meningkatkan kapasitas santri, serta memastikan pesantren menjadi pilar pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing.
Puan juga mengajak para santri untuk terus menjaga semangat perjuangan dan keikhlasan dalam menuntut ilmu. Santri harus aktif berkontribusi membangun masa depan bangsa, agar Hari Santri bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga menulis masa depan.
"Santri bukan hanya penjaga tradisi keilmuan Islam, tetapi juga aktor penting dalam sejarah masa depan bangsa," kata Puan. Santri harus mampu mengawal kemerdekaan dengan ilmu, akhlak, dan semangat inovasi.
Puan menegaskan, Pesantren sejak dahulu telah menjadi pusat pendidikan, dakwah, dan pembentukan karakter bangsa. Dari lingkungan pesantren lahir para pejuang kemerdekaan, ulama, dan pemimpin bangsa yang memadukan nilai-nilai keimanan, ilmu pengetahuan, dan cinta tanah air.
Pembentukan Ditjen Pesantren di Kementerian Agama merupakan bentuk kehadiran negara dalam memperkuat ekosistem pendidikan dan pemberdayaan pesantren. Puan berharap keberadaan Ditjen Pesantren dapat tata kelola pendidikan pesantren yang berkualitas, meningkatkan kapasitas santri, serta memastikan pesantren menjadi pilar pemberdayaan masyarakat yang mandiri dan berdaya saing.
Puan juga mengajak para santri untuk terus menjaga semangat perjuangan dan keikhlasan dalam menuntut ilmu. Santri harus aktif berkontribusi membangun masa depan bangsa, agar Hari Santri bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga menulis masa depan.