PTDI Siapkan N219 sebagai Pesawat Komersial Penumpang dan Kargo

Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, mengaku bahwa perusahaan tersebut telah menyiapkan pesawat N219 sebagai komersial penumpang dan kargo. Pesawat jenis twin otter ini memiliki dua mesin dan dapat mengangkut 19 penumpang dengan efektif di bandara perintis yang hanya memiliki landasan pacu kurang dari satu kilometer.

Gita Amperiawan menyatakan bahwa pesawat N219 sedang dikaji untuk konektivitas di wilayah Kepulauan Riau, khususnya di Bali. Dia mengungkapkan bahwa 10 titik di Kepulauan tersebut kemungkinan dapat diterbangi N219 secara komersial.

Direktur Utama PTDI juga menekankan pentingnya membangun trust dari pemerintah, masyarakat, dan semua pihak terkait. Dia mengaku bahwa tantangan terbesar adalah bagaimana membangun kepercayaan bahwa PTDI dapat melaksanakan proyek tersebut.

Gita Amperiawan juga menjelaskan bahwa pesawat N219 awalnya dikembangkan untuk kebutuhan militer, dan pada kuartal ketiga tahun 2025, perusahaan telah memproduksi 6 unit N219 untuk keperluan TNI Angkatan Darat. Namun, Presiden Prabowo Subianto menugaskan mereka untuk memproduksi 30 unit lagi untuk militer, di samping N219 amfibi yang masuk ke Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dia juga menyebutkan bahwa investor dan operator untuk pesawat N219 sudah siap, namun pihak-pihak terkait hanya menunggu kebijakan pemerintah untuk memberikan block seat sebesar 65 persen.
 
Kalau mau jadi komersial, kenapa tidak membeli pesawat yang lebih baik lagi? N219 twin otter kayaknya sudah lama tidak diproduksi dan kalau dioperasikan secara komersial pasti akan terlambat. Dan sih 10 titik di Kepulauan Riau bakal bisa diterbangi dengan pesawat yang hanya bisa menampung 19 penumpang? Kalau mau jadi konsep " layanan kecil" kayaknya harus lebih memperhatikan kebutuhan pengguna dan bandar-bandarnya.
 
gokil banget sih konsep ini ๐Ÿ˜‚. kita harus mendukung proyek-proyek ini yang bisa meningkatkan konektivitas di Indonesia, terutama di daerah-daerah terpencil seperti Kepulauan Riau. kalau tidak ada pesawat seperti N219, bagaimana caranya masyarakat di sana bisa akses ke berbagai tempat? sih jadi ada biaya yang harus dibayar oleh pemerintah buat membangun landasan pacu atau struktur lainnya, tapi gak apa-apa banget ๐Ÿ˜…. dan kalau investor dan operator sudah siap, gak perlu menunggu kebijakan pemerintah, aja biarkan mereka bekerja sama dengan PTDI ya ๐Ÿ‘.
 
Gampang banget sih kalau mau mengatakan bahwa N219 itu bisa diterbangi di bandara perintis yang sederhana itu ๐Ÿค”. Sepertinya gak ada pengecekan yang matang terlebih dahulu tentang kemampuan pesawat itu sendiri. Siapa tahu nanti ada masalah, tapi sih belum ada yang mengatakan tidak bisa banget ๐Ÿ˜…. Dan ini yang seru, konsep ini sebenarnya sudah ada sejak lama, tapi gak pernah dijalankan karena biaya produksi terlalu mahal atau apa? Tapi sekarang gak perlu khawatir lagi, kan? ๐Ÿคทโ€โ™‚๏ธ. Aku sih penasaran, bagaimana jadwal dan skedul penerbangan untuk N219 itu? Siapa yang akan menangani keseluruhan hal ini?
 
aku pikir itu luar biasa kan? PTDI udah bikin pesawat N219 yang bisa dioperasikan di bandara-bandara kecil di Bali ๐Ÿ˜ฎ. aku tahu beberapa orang mungkin ragu-ragu, tapi Gita Amperiawan benar-benar terus berusaha untuk membangun trust dari segala pihak. aku pikir itu sangat penting, terutama karena PTDI udah memiliki pengalaman dalam produksi pesawat untuk kebutuhan militer ๐Ÿ›ซ๏ธ.

aku juga setuju dengan Gita Amperiawan bahwa investor dan operator sudah siap, tapi mungkin perlu waktu sedikit lagi sampai semua pihak setuju tentang kebijakan block seat ๐Ÿ˜Š. aku yakin PTDI akan bisa membangun proyek ini dengan baik, terutama karena mereka udah memiliki pengalaman yang cukup dalam produksi pesawat ๐Ÿ™.
 
Ooii, nggak percaya kalau PTDI udah menyiapkan pesawat N219 sebagai komersial ya! Twin otter itu kayak kayak pesawat kecil, tapi bisa diangkat 19 penumpang nih ๐Ÿคฏ. Gita Amperiawan itu bilang mau konektivitas di Kepulauan Riau, terutama di Bali, dan ada 10 titik yang bisa diterbangi N219 secara komersial. Kalau benar aja, itu akan sangat membantu para wisatawan yang ingin pulang ke rumah tanpa harus lewat Jakarta atau Bandung.

Aku penasaran juga nih, bagaimana cara PTDI mau membangun trust dari pemerintah dan masyarakat? Mereka udah punya tantangan besar, yaitu buat pemerintah nyaman aja dengar rencana mereka. Dan investor-nya sudah siap banget, tapi pihak-pihak terkait hanya menunggu kebijakan pemerintah aja ๐Ÿค”. Aku harap PTDI bisa segera menyelesaikan proyek ini dan membuat semua orang nyaman ya! ๐Ÿ‘
 
Gue pikir apa yang dibicarakan sini gak jelas banget, kalau kita tahu di mana ngerjain proyek ini dan siapa yang bertanggung jawab, itu nanti aja keluar dengan baik. Yang penting adalah gak ada logika apa pun di balik proyek ini, dari awalnya dikembangkan untuk militer, kemudian dipindah ke penumpang, dan sekarang lagi di luar sana. Dan yang bikin kerugian lebih jadi aja karena investor sudah siap tapi pihak kementrian masih menunggu kebijakan. Makanya gue yakin kalau ini nanti hanya akan jadi mainan politik, bukan proyek yang sebenarnya penting.
 
Gw penasaran sih mengapa pemerintah butuh waktu lama banget buat memberikan block seat. Mau tahu apa yang sering terjadi di industri ini? Gw bayangin jika pemerintah mau memberikan block seat, investor dan operator pasti langsung menantang harga pesawat itu. Dan kemungkinan besar, harga itu akan naik. Nah, kalau harga naik, maka biaya operasional juga bakal naik, sih. Maka dari itu, pemerintah harus lebih cepat buat memberikan kebijakan yang jelas dan transparan, agar investor tidak menunggu terlalu lama. Gw rasa kalau tidak, gak bakal ada pesawat N219 komersial di bandara-bandara di Kepulauan Riau.
 
ya toh, nggak terasa lagi bingung kalau PTDI udah bisa jadi direktur utama yang siap buat komersial ya. pesawat N219 kayaknya masih ada banyak keraguan di mana-mana, apalagi block seat 65 persen lagi nggak ada kabar. apa kebijakan pemerintah itu nggak segera? udah lama nggak ada kabar dari PTDI tentang konsep ini. kayaknya kita harus sabar dan lihat bagaimana pesawat N219 bisa jadi nyaman dipakai di Kepulauan Riau, terutama di Bali ๐Ÿ˜Š
 
Gue pikir aja nih, kalau PTDI bisa membuat jaringan bandara di Kepulauan Riau, itu akan sangat membantu pariwisata kita di Bali. N219 twin otter itu ngga cuma cocok untuk pesawat penumpang, tapi juga bisa digunakan untuk kargo. Tapi, apa sih yang harus ditunggu-tunggu? Kebijakan pemerintah nih? Kalau sudah ada investor dan operator yang siap, kenapa harus menunggu lagi? Gue pikir block seat sebesar 65 persen itu ngga masalah, tapi apa yang dibutuhkan nanti adalah kepastian bahwa PTDI bisa melaksanakan proyek ini dengan baik.
 
Maksudnya kalau 10 titik di Kepulauan Riau bakal bisa diterbangi N219? Itu penting banget, tapi juga bikin kurang yakin sih. Kalau pesawat itu bisa melakukannya, maka pihak PTDI udah lulus tes yang cukup ketat. Nah, apakah kebijakan block seat 65 persen itu memang penting atau apa? Apakah ini berarti investor dan operator harus menunggu kebijakan pemerintah sebelum mulai operasional? Kalau benar, maka makin lama pihak PTDI tunggu, semakin sulit jadi kenyataan.
 
LOH BOLEH NYA! PEMBANGUNAN PESAWAT AMFIBI N219 INI CUMA BISA TERJALAN Jika pemerintah bisa memberikan bantuan dan kebijakan yang tepat, ya! PTDI sudah siap, tapi investor dan operator juga siap, tapi kalo tidak ada kebijakan yang jelas, kayaknya gak akan terjadi aksi. Kita harus membangun trust dan kepercayaan dengan pemerintah dan masyarakat, tapi apa sih kalau kita sudah siap? ๐Ÿค”๐Ÿš
 
๐Ÿ˜ฉ oh iya gue rasa pesawat itu nggak cukup kompatibel sama bandara-bandara di kepulauan riau, kan? seperti apa yang mau dibawa 19 penumpang ke bandara yang hanya 1 km panjang? ๐Ÿคฏ aku pikir lebih baik lagi jika pihak-pihak tersebut membuat pesawat yang bisa menampung banyak penumpang atau min kecepatan, gue rasa ini makin tidak masuk akal sama sekali! ๐Ÿ’”
 
Pertimbangin deh caranya buatan PTDI membangun truk amfibi seperti N219. Waduh, ini kayak permainan yang salah satu orang terus ngeliat-ngeliat ๐Ÿ˜’. Membayangkan bandara-bandara kecil di pulau-pulau Riau harus menerima pesawat twin otter itu... bagaimana nih dengan keselamatan?
 
Gampangnya gini, kayaknya harus ada kebijakan yang jelas dari pemerintah soal block seat pesawat N219 nih. Kalau mau konsumsi perasaan investor dan operator, mesti ada solusi yang lebih baik dari itu. Misalnya, membuat program investasi yang menarik sehingga investor tidak terlalu memikirkan hal ini.
 
Gampang aja deh bikin kesan palsu sih ๐Ÿ˜’. Jadi mau dikatakan komersial kayak gini, tapi masih banyak hal yang harus diisi, seperti teknis dan biaya operasional. Sepertinya lebih baik jangan nyesit-sesit aja ๐Ÿคฆโ€โ™‚๏ธ. Tapi aku rasa itu semua udah cukup untuk bikin investor dan operator penasaran deh ๐Ÿค‘. Kalau bukan dari kebijakan pemerintah, aku rasa tidak ada yang bisa menjawabin pertanyaan-pertanyaan yang udah muncul ๐Ÿค”.
 
Aku pikir kayaknya proyek ini benar-benar menjanjikan ๐Ÿคฉ! Dengan pesawat twin otter yang bisa jalan di landasan pacu pendek, nantinya bisa menghubungkan pulau-pulau kecil di Kepulauan Riau dengan lebih mudah ๐Ÿ’จ. Aku senang melihat PTDI sedang bekerja keras untuk membangun kepercayaan dari pemerintah dan masyarakat ๐Ÿ™. Tapi, aku masih curiga sama block seat yang dipikirkan nanti... 65 persen kayaknya terlalu banyak untuk investor, bukannya? ๐Ÿค”
 
wahhhhhh ๐Ÿคฉ nabi nggak bisa percaya sama PTDI banget! Mereka sudah siapkan pesawat N219 sebagai komersial penumpang dan kargo, kayaknya akan sangat membantu konektivitas di Kepulauan Riau, terutama di Bali ๐ŸŒด๐Ÿ›ซ๏ธ. Gita Amperiawan benar-benar pintar banget dalam membangun trust dari pemerintah dan masyarakat, saya percaya 100% mereka bisa melaksanakan proyek ini ๐Ÿ’ฏ. Sama-sama sama, PTDI bisa naik kesempatan ini ๐Ÿš€๐Ÿ’จ!
 
Gue pikir kalau ini suatu gampang ya, bangun jaringan di Kepulauan Riau dgn pesawat N219. tapi aku rasa ada masalah yang lebih serius yaitu keamanan. aku masih ingat kisah pesawat N-21 yang terjebak di hutan Tapanuli, sekarang kalau lagi ada pesawat twin otter dengan mesin 2 yang harus mendarat di bandara yang sederhana itu gue rasa ada risiko besar ๐Ÿšจ.
 
Udah waktunya PTDI jadi lebih profesional deh ๐Ÿค! Mereka harus fokus banget pada desain dan struktur pesawat, biar bisa mengatasi kesulitan di bandara kecil aja ๐Ÿ˜…. Dengan twin otter ini, aku rasa bisa terbang ke Bandung tanpa masalah sama sekali ๐Ÿ’จ. Tapi, apa lagi yang harus dibangun trust? ๐Ÿค” Pihak manajemen harus lebih transparan deh, siapa nanti investornya dan operatornya? ๐Ÿค‘ Dan block seat 65 persen? itu penasaran deh ๐Ÿ˜.
 
kembali
Top