"Proyek Meta yang Terjebak dalam Kemunduran Finansial, Berapakah Nasibnya?"
Beberapa tahun lalu, Meta (dulunya Facebook) memperkenalkan proyek Metaverse yang diharapkan dapat mengubah dunia dengan sangat ambisius. Namun, setelah menghabiskan lebih dari Rp 998 triliun sejak 2020, kemunduran finansial proyek tersebut sudah tidak bisa disangkal lagi.
Laporan terbaru dari Bloomberg News dan Reuters memperkirakan bahwa Meta akan memotong anggaran proyek Metaverse hingga 30% untuk rencana anggaran 2026. Artinya, proyek yang pernah diharapkan dapat mengubah dunia tersebut sekarang harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang tidak menjanjikan lagi.
Kemungkinan pemotongan karyawan juga sudah ada, bahkan akan dilakukan paling cepat pada Januari 2026 mendatang. Meskipun demikian, Meta belum memberikan tanggapan langsung untuk permintaan berkomentar soal hal ini.
Proyek Metaverse milik Meta berada dalam Reality Labs, unit yang juga memproduksi headset mixed-reality Quest, Ray-Ban dan kacamatan augmented-reality di masa depan. Namun, kekhawatiran akan kemunduran finansial membuat investor tidak yakin lagi dengan investasi mereka.
Perlu diingat bahwa Meta telah menetapkan belanja modal sebesar US$72 miliar (Rp 1.198 triliun) untuk tahun ini, dan total diperkirakan US$400 miliar (Rp 6.600 triliun) akan dikeluarkan pemilik Instagram itu untuk AI sepanjang 2025.
Dengan demikian, nasib proyek Meta yang pernah diharapkan dapat mengubah dunia tersebut sekarang tampak sangat tidak menjanjikan lagi.
Beberapa tahun lalu, Meta (dulunya Facebook) memperkenalkan proyek Metaverse yang diharapkan dapat mengubah dunia dengan sangat ambisius. Namun, setelah menghabiskan lebih dari Rp 998 triliun sejak 2020, kemunduran finansial proyek tersebut sudah tidak bisa disangkal lagi.
Laporan terbaru dari Bloomberg News dan Reuters memperkirakan bahwa Meta akan memotong anggaran proyek Metaverse hingga 30% untuk rencana anggaran 2026. Artinya, proyek yang pernah diharapkan dapat mengubah dunia tersebut sekarang harus beradaptasi dengan kondisi ekonomi yang tidak menjanjikan lagi.
Kemungkinan pemotongan karyawan juga sudah ada, bahkan akan dilakukan paling cepat pada Januari 2026 mendatang. Meskipun demikian, Meta belum memberikan tanggapan langsung untuk permintaan berkomentar soal hal ini.
Proyek Metaverse milik Meta berada dalam Reality Labs, unit yang juga memproduksi headset mixed-reality Quest, Ray-Ban dan kacamatan augmented-reality di masa depan. Namun, kekhawatiran akan kemunduran finansial membuat investor tidak yakin lagi dengan investasi mereka.
Perlu diingat bahwa Meta telah menetapkan belanja modal sebesar US$72 miliar (Rp 1.198 triliun) untuk tahun ini, dan total diperkirakan US$400 miliar (Rp 6.600 triliun) akan dikeluarkan pemilik Instagram itu untuk AI sepanjang 2025.
Dengan demikian, nasib proyek Meta yang pernah diharapkan dapat mengubah dunia tersebut sekarang tampak sangat tidak menjanjikan lagi.