Bupati Lampung Tengah terlibat dalam kasus rasuah dengan mengambil uang dari proyek pemerintahan. Bukan hanya itu, modusnya masih lebih kompleks lagi. Bupati Ardito Wijaya menyerahkan sebagian keuntungan dari proyek senilai Rp 3,15 miliar kepada para vendor dengan meminta fee senilai 15% hingga 20%. Ini adalah tindakan rasuah yang tidak dapat diterima.
Kasus ini menggambarkan bagaimana Bupati Lampung Tengah bisa mendapatkan uang dari proyek pemerintahan. Satu-satunya hal yang membuatnya bisa melakukannya adalah dengan meminta fee senilai 15% hingga 20%. Ini bukan hanya kasus rasuah, tetapi juga menjadi contoh bagaimana Bupati tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari proyek pemerintahan.
Pernyataan Mungky Hadipratikto sebagai Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK mengungkapkan bahwa ada perjanjian antara Bupati Lampung Tengah dan para vendor untuk memberikan fee yang tinggi. Satu-satunya hal yang membuatnya bisa melakukannya adalah dengan meminta keuntungan dari proyek pemerintahan.
Kasus ini menggambarkan bagaimana Bupati Lampung Tengah bisa mendapatkan uang dari proyek pemerintahan. Ini bukan hanya kasus rasuah, tetapi juga menjadi contoh bagaimana Bupati tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari proyek pemerintahan.
Bupati Ardito Wijaya terlibat dalam kasus rasuah dengan mengambil uang dari proyek pemerintahan. Modusnya sangat kompleks, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa ada perjanjian antara Bupati Lampung Tengah dan para vendor untuk memberikan fee yang tinggi.
Kasus ini menggambarkan bagaimana Bupati Lampung Tengah bisa mendapatkan uang dari proyek pemerintahan. Satu-satunya hal yang membuatnya bisa melakukannya adalah dengan meminta fee senilai 15% hingga 20%. Ini bukan hanya kasus rasuah, tetapi juga menjadi contoh bagaimana Bupati tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari proyek pemerintahan.
Pernyataan Mungky Hadipratikto sebagai Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK mengungkapkan bahwa ada perjanjian antara Bupati Lampung Tengah dan para vendor untuk memberikan fee yang tinggi. Satu-satunya hal yang membuatnya bisa melakukannya adalah dengan meminta keuntungan dari proyek pemerintahan.
Kasus ini menggambarkan bagaimana Bupati Lampung Tengah bisa mendapatkan uang dari proyek pemerintahan. Ini bukan hanya kasus rasuah, tetapi juga menjadi contoh bagaimana Bupati tersebut bisa mendapatkan keuntungan dari proyek pemerintahan.
Bupati Ardito Wijaya terlibat dalam kasus rasuah dengan mengambil uang dari proyek pemerintahan. Modusnya sangat kompleks, tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa ada perjanjian antara Bupati Lampung Tengah dan para vendor untuk memberikan fee yang tinggi.