Profil Vandiko Gultom Bupati Samosir yang Tolak Bantuan INRU

Bupati Samosir, Vandiko Gultom mengeluarkan imbauan agar perangkat daerah tidak menerima bantuan CSR dari PT Toba Pulp Lestari (INRU) dan PT Aqua Farm Nusantara. Ia melarang pihak perusahaan/lembaga dari usaha yang berpotensi merusak lingkungan.

Dengan demikian, Vandiko Gultom meminta agar semua OPD, camat, dan kepala desa tidak menerima bantuan CSR tersebut. "SE ini ditujukan untuk seluruh OPD, camat, sampai kepala desa dalam rangka untuk mempertahankan kelestarian lingkungan. Kemudian juga untuk meminimalisir potensi konflik sosial akibat keberpihakan pemerintah kepada pengusaha yang mengeksploitasi sumber daya alam," kata Kepala Dinas Kominfo Samosir, Immanuel Sitanggang.

Vandiko Gultom sendiri lahir di Banjarmasin, Kalimantan Selatan pada 16 Februari 1992. Ia merupakan anak bekas pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan, Ober Gultom. Vandiko menghabiskan masa kecilnya di Kalimantan Tengah dan merupakan lulusan Sekolah Dasar Santa Maria Kotawaringin Barat pada 1998.

Setelah lulus dari SD, Vandiko melanjutkan pendidikan ke SMP Katolik Santo Paulus di Palangkaraya. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah atas ke SMA Santo Thomas di Medan dan lulus dari sana pada 2004. Selanjutnya, Vandiko melanjutkan pendidikan tinggi di Teknik Sipil Institut Sepuluh Nopember Surabaya dan mendapatkan gelar sarjana teknik pada 2016.

Vandiko kemudian bekerja di Kementerian PUPR sebagai pegawai honorer. Ia juga menjadi kandidat Bupati Samosir pada Pilkada 2020 dan berhasil memenangkan posisi tersebut dengan membawa pasangan calon Martua Sitanggang. Vandiko kemudian menjabat sebagai Bupati Samosir sejak tahun 2021 hingga 2024.

Dalam Pilkada 2024, Vandiko kembali maju sebagai calon Bupati Samosir dan berhasil memenangkan posisi tersebut dengan membawa pasangan calon Ariston Tua Sidauruk.
 
Pagi-paginya, masyarakat daerah Samosir pasti sudah tahu kalau ada perusahaan besar yang mau berinvestasi di daerah kita. Tapi apa yang terjadi kalau perusahaan itu hanya ingin mengeksploitasi sumber daya alam kita? Kalau mereka tidak peduli dengan dampak lingkungan dan kehidupan masyarakat sekitar. Itu bukan kebijakan yang baik, bukan? Saya pikir Bupati Vandiko Gultom punya ide yang bagus untuk melarang perusahaan tersebut dari berinvestasi di daerah kita. Kita harus jaga kelestarian lingkungan dan memastikan bahwa investasi yang dilakukan tidak hanya membawa manfaat bagi perusahaan, tapi juga bagi masyarakat kita.
 
"Kita tidak dapat kehilangan pandangan untuk melihat apa yang ada di depan kita." 🙏

Aku pikir kalau ini bukan isu anti perusahaan, tapi lebih fokus pada pemerintah kita harus lebih bijak dalam memberikan bantuan CSR. Kalau tidak dengan cara ini, mungkin akan terjadi konflik sosial dan lingkungan yang merusak. Itu yang kita tidak ingin terjadi di Samosir! 🌿
 
Aku paham mantap kan? Nah, aku pikir Bupati Vandiko Gultom jadi ide yang bagus banget! Aku suka juga dengar kalau Bupati Samosir ini banyak bekerja sama dengan perusahaan lokal yang berinvestasi di daerah. Aku rasa kalau Bupati ini benar-benar peduli dengan kelestarian lingkungan, bukan cuma biaya CSR aja, tapi juga potensi konflik sosial yang bisa terjadi. Tapi, aku tahu kalau banget banget gampang untuk menjadi Bupati! 🤣 Aku pikir jika Bupati Vandiko ini suka dengar lagu "Jangan Menunggu Hari Esok" dari Ibu Lestari Pasha, dia akan jadi Bupati yang sangat baik! 🎶
 
"Kebijakan yang baik adalah kebijakan yang jelas." 🤝
Aku pikir pilihan Vandiko Gultom untuk tidak menerima bantuan CSR dari PT Toba Pulp Lestari dan PT Aqua Farm Nusantara itu benar, karena kalau tidak ada aturan jelas siapa yang bisa menerima bantuan, kemudian konflik akan timbul. Kalau gak ada aturan, semua OPD, camat, dan kepala desa akan mengambil keuntungan dari CSR tersebut.
 
Gue pikir banget, perusahaan-perusahaan yang mau memberikan bantuan CSR harus juga peduli dengan lingkungan ya... kalau ada risiko lingkungan terkena kerusakan, mereka harus berhenti aja sampai hal itu bisa diperbaiki. tapi, di sini Bupati Samosir sudah mengeluarkan perintah agar perusahaan-perusahaan tidak menerima bantuan CSR, itu gampang banget... tapi, apa yang jadi kalau ada orang-orang yang mau membantu lingkungan? kayaknya perlu ada jarak antara pemerintah dan perusahaan-perusahaan yang ingin membantu.
 
Perangkat daerah kalau udah ngeluhin bantuan CSR dari perusahaan yang bikin kerusakan lingkungan, itu sih buat apa? Biar jelas kan, sih tidak ada benar-benar jelas tentang apa yang dimaksud dengan "kelestarian lingkungan". Ngeluwesin deh, harusnya bisa jelas. Saya pikir ini lebih tentang cara Bupati Samosir ngatur kawan-kawannya di OPD dan camat, biar tidak menerima bantuan dari perusahaan yang mau. Tapi siapa tahu, mungkin ada yang benar-benar peduli dengan lingkungan 🤔
 
ini kalimatnya udh salah jadi bupati samosir tapi masih gak bisa melarang perusahaan kaya INRU dan Aqua Farm, gimana sih tujuan dari itu? apakah sebenarnya udh ada bukti bahwa mereka udh merusak lingkungan atau apa? harusnya juga ada kebijakan yang jelas tentang CSR, tidak boleh sembarangan aja.
 
Gue pikir ga masalah kalau perusahaan mau donasikan dana ke daerah, apa yang penting sih prosesnya. Jika bupati samosir benar-benar peduli dengan lingkungan, gue percaya dia tidak akan menerima bantuan dari perusahaan yang salah. Kita harus lebih teliti dan cek asal usul dana tersebut, kalau ternyata ada keterlibatan yang salah, toh kita harus menolak aja.
 
Makasih kabar gembira deh... pemerintah daerah itu jadi makin serius banget melindungi lingkungan ya... kayaknya kalau ada perusahaan yang mau 'mencuri' sumber daya alam, mereka harus berhati-hati dulu. Saya rasa ini kabaneta Bupati Samosir yang jujur ya... tidak mau pihak perusahaan melalui bantuan CSR itu yang merusak lingkungan.
 
😔 kalau pemerintah mau melarang perusahaan itu dari memberikan bantuan CSR, tapi apa keuntungan yang akan diberikan kepada masyarakat? kalau bukan, maka pihak perusahaan itu harus berhenti saja dari melakukan aktivitas mereka yang berpotensi merusak lingkungan. tapi siapa tahu ada hal lain yang tidak kita ketahui tentang Pemerintahan ini... 🤔
 
kaya nih, kalau gak ada kebijakan yang jelas, tolong ganti dengar "tangkal" aja 🤔. apalagi di daerah ini, ada banyak perusahaan yang bekerja sama dengan pemerintah dan biaya CSR itu kayak kue makanan untuk siapa aja? tapi gultom ini kayaknya ingin mengajarin semua OPD agar jangan tergoda oleh uang 🤑. aku nggak bisa tidak sambil tertawa, tapi sih gultom ini kayaknya punya niat yang baik, dan itu kayaknya penting banget di daerah ini.
 
Gue pikir Vandiko Gultom benar banget ngomong tentang CSR dari perusahaan-perusahaan yang bikin kerusakan lingkungan! Kalau mau berinvestasi, kira-kira harus punya konsep yang benar dan jujur tentang dampaknya terhadap lingkungan. Suhu kira-kira kalau mereka ambil bantuan CSR tanpa adanya pengecekan yang tepat? Pasti akan bikin kerusakan lebih parah! 🚮💦
 
Gue pikir kalau nanti gak ada masalah lagi sih, banget sih adegan ini! Gue lihat kalau Bupati Samosir ngejar-gelembutin PT INRU dan PT Aqua Farm Nusantara yang mau memberikan bantuan CSR. Ini lumayan keren sih dari pihaknya, karena gue tahu kalau perusahaan-perusahaan ini seringkali jadi punya masalah lingkungan. Saya rasa ini akan menjadi contoh bagi banyak daerah lain di Indonesia untuk juga ngegar banget sih dengan perusahaan-perusahaan yang berpotensi merusak lingkungan. 🤑🌿
 
Gue pikir ini benar-benar bikin kita sadar tentang pentingnya lingkungan. Kadang-kadang kita lupa bahwa apa yang kita terima dari perusahaan-perusahaan besar itu punya biaya ya! Mereka mungkin tidak mau memberitahu kita bahwa ada biaya yang harus dibayar karena kegiatan mereka. Gandeng-gandengan ini sangat penting agar kita bisa melindungi lingkungan kita 🌿💚
 
Wah, banget aja nih kalau giliran perusahaan mau menerima bantuan CSR, gak ada yang mau menerima, kan? Mungkin karena kalian semua ingin jaga kelestarian lingkungan, kan? 🤔

Tapi, serius aja, bagaimana caranya kita bisa yakin bahwa pihak perusahaan tidak akan mengeksploitasi sumber daya alam? Kita harus lebih waspada, ya. Dan apa dengan perasaan pihak perusahaan jika mereka dihukum tidak menerima bantuan CSR? Mungkin mereka akan merasa kesal dan tidak mau bekerja sama lagi, kan?

Tapi, saya rasa itu semua bisa diatasi dengan cara yang lebih bijak dan jujur. Kita harus lebih terbuka dan tidak takut untuk mengatakan apa yang sebenarnya kita pikir, kan? Jadi, tolong kita jangan terburu-buru menolak bantuan CSR tanpa mempertimbangkan kembali. 🙏
 
aku pikir ini langkah yang tepat banget dari Vandiko Gultom, karenanya PT INRU dan PT Aqua Farm Nusantara ini selalu membuat masalah di Samosir... aku juga tidak percaya kalau ada perusahaan yang mau berinvestasi di daerah ini tanpa memikirkan dampaknya terhadap lingkungan 🌿. tapi, aku khawatir kalau langkah ini bisa jadi efek rumah kaca dari pemerintah... jadi, aku harap semua OPD dan camat di Samosir bisa bekerja sama dengan Vandiko untuk memastikan kelestarian lingkungan di daerah ini 💪.
 
Aku rasa nanti PT INRU dan PT Aqua Farm Nusantara harus lebih teliti aja, nggak bisa sembarangan memberikan bantuan CSR ya? Aku rasa kalau mereka mau memberikan bantuan, harus ada syarat-syarat tertentu, seperti keberlanjutan lingkungan atau tidak mengganggu desa-desa di sekitar kantor mereka. Aku rasa kalau gak jadi demikian, akan ada banyak konflik sosial dan lingkungan yang rusak. Aku juga rasa perlu ada transparansi lebih dalam hal ini, nggak bisa cuma-cuma aja memberikan bantuan tanpa ada pertanggungjawaban.
 
Maksudnya imbauan dari Bupati Samosir ini untuk mengantisipasi potensi konflik sosial di daerah? Mereka tidak ingin perangkat daerah hanya menerima bantuan CSR tanpa ada proses yang memadai terlebih dahulu. Saya pikir ini langkah yang bijak karena kalau tidak ada kontrol, maka semua yang mendapat bantuan CSR itu akan melalui lembaga-lembaga tertentu yang memiliki hubungan dengan pengusaha-pengusaha besar. Jika tidak kita paten ke daerah tersebut, maka hasil dari bantuan CSR tersebut pasti tidak jelas. Kita harus lebih berhati-hati dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan, supaya semua orang bisa mendapat manfaatnya, tapi juga dengan cara yang adil dan transparan 😊
 
Aku paham maksudnya, banget nih! Pendapatan CSR yang diterima oleh perusahaan-perusahaan besar seperti INRU dan PT Aqua Farm Nusantara bisa jadi dijadikan sebagai "dokar" untuk pengusaha-pengusaha mereka, bukan hanya membantu masyarakat. Jadi, saya setuju dengan keputusan Bupati Samosir agar tidak menerima bantuan CSR tersebut.
 
kembali
Top