Kudeta Militer Gulingkan Presiden Guinea-Bissau, Umaro Sissoco Embaló
Rabu (26/11) pukul 10.15 WIB, militer Guinea-Bissau menggulingkan Presiden Umaro Sissoco Embalo dari kekuasaan dalam kudeta yang dilancarkan oleh sekelompok perwira militer tinggi yang menyatakan diri mereka sebagai "Komando Militer Tinggi untuk Pemulihan Keamanan Nasional dan Ketertiban Umum".
Menurut laporan yang didapatkan Tirto, Presiden Umaro Sissoco Embalo dikabarkan telah menutup semua akses ke perbatasan darat, laut, serta udara, hingga penghormatan kudeta militer itu. Kudeta itu berkibar setelah sebelumnya dilansir BBC bahwa sekelompok perwira militer tinggi mengumumkan telah "mengambil alih seluruh kekuasaan" negara ini.
Kemudian meliputi penghormatan kudeta militer, Presiden Umaro Sissoco Embalo mengungkap bahwa dirinya telah menghadapi berbagai upaya kudeta selama masa jabatannya. Meski demikian, ia juga menilai bahwa pihak oposisi tidak mampu memberikan tuntutan apa pun karena Presidennya yang telah melakukan 30 tahun terakhir yang merupakan presiden terpilih kedua berturut-turut.
Selain itu, berdasarkan laporan yang didapatkan Tirto, sebelum kudeta, calon presiden independent Fernando Dias meminta militer tetap netral dan tidak terlibat dalam pemilihan presiden saat mengeklaim kemenangannya. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menuntut apa pun dan akan menunggu pengumuman resmi hasil pemilu yang dijadwalkan Kamis ini.
Kini, Presiden Umaro Sissoco Embalo telah ditahan dalam kudeta itu dan dibawa ke markas besar staf umum Angkatan Bersenjata.
Rabu (26/11) pukul 10.15 WIB, militer Guinea-Bissau menggulingkan Presiden Umaro Sissoco Embalo dari kekuasaan dalam kudeta yang dilancarkan oleh sekelompok perwira militer tinggi yang menyatakan diri mereka sebagai "Komando Militer Tinggi untuk Pemulihan Keamanan Nasional dan Ketertiban Umum".
Menurut laporan yang didapatkan Tirto, Presiden Umaro Sissoco Embalo dikabarkan telah menutup semua akses ke perbatasan darat, laut, serta udara, hingga penghormatan kudeta militer itu. Kudeta itu berkibar setelah sebelumnya dilansir BBC bahwa sekelompok perwira militer tinggi mengumumkan telah "mengambil alih seluruh kekuasaan" negara ini.
Kemudian meliputi penghormatan kudeta militer, Presiden Umaro Sissoco Embalo mengungkap bahwa dirinya telah menghadapi berbagai upaya kudeta selama masa jabatannya. Meski demikian, ia juga menilai bahwa pihak oposisi tidak mampu memberikan tuntutan apa pun karena Presidennya yang telah melakukan 30 tahun terakhir yang merupakan presiden terpilih kedua berturut-turut.
Selain itu, berdasarkan laporan yang didapatkan Tirto, sebelum kudeta, calon presiden independent Fernando Dias meminta militer tetap netral dan tidak terlibat dalam pemilihan presiden saat mengeklaim kemenangannya. Ia menegaskan bahwa pihaknya tidak menuntut apa pun dan akan menunggu pengumuman resmi hasil pemilu yang dijadwalkan Kamis ini.
Kini, Presiden Umaro Sissoco Embalo telah ditahan dalam kudeta itu dan dibawa ke markas besar staf umum Angkatan Bersenjata.