Timnas Indonesia dalam keadaan keruh setelah gagal lolos ke Piala Dunia 2026. Salah satu sosok yang menarik perhatian publik adalah Soufian Asafiati, agen sekaligus orang terdekat pelatih Patrick Kluivert. Ia dikenal sebagai pengendali urusan manajerial tim nasional dan memanggil kehadirannya dalam berbagai kegiatan resmi yang tidak biasa bagi seorang agen.
Pernyataan Andre Rosiade mengenai dua sosok misterius yang mengendalikan internal Timnas Indonesia membuat nama Soufian Asafiati dikaitkan dengan pernyataan tersebut. Meski belum ada konfirmasi resmi, namun situasi ini menambah keruh wacana internal tim pasca-kegagalan di kualifikasi.
Soufian Asafiati bukan sekadar agen biasa. Ia mengaku sebagai sahabat sekaligus manajer pribadi Kluivert dan bertugas mengurus keperluan pelatih dan staf yang berkaitan dengan manajerial. Posisi itu membuatnya punya akses luas terhadap aktivitas tim nasional.
Menurut Transfermarkt, agensi 79KAPS Sport & Entertainment yang ditunjukkan oleh Kluivert hanya memiliki dua klien. Selain Kluivert, satu nama lain adalah Reda El Meliani, pemain muda asal Belanda. Soufian Asafiati tergabung dalam agensi tersebut dan dikenal di luar sepak bola sebagai pengusaha media. Ia adalah salah satu pendiri platform Life After Football bersama Regi Blinker.
Platform ini fokus pada kehidupan para pemain sepak bola setelah pensiun dari dunia profesional. Lewat proyek ini, Soufian Asafiati membangun jaringan antara dunia olahraga, mode, dan hiburan. Platform tersebut kini menjangkau audiens di berbagai benua.
Namun, isu kedekatan nSoufian Asafiati dengan pusat keputusan di tubuh Timnas memicu pertanyaan lebih besar. Apalagi setelah ia beberapa kali terlihat menggantikan peran media officer dalam kegiatan resmi. Tapi, hingga kini belum ada klarifikasi langsung dari federasi soal status dan perannya di internal tim.
Pernyataan Andre Rosiade mengenai dua sosok misterius yang mengendalikan internal Timnas Indonesia membuat nama Soufian Asafiati dikaitkan dengan pernyataan tersebut. Meski belum ada konfirmasi resmi, namun situasi ini menambah keruh wacana internal tim pasca-kegagalan di kualifikasi.
Soufian Asafiati bukan sekadar agen biasa. Ia mengaku sebagai sahabat sekaligus manajer pribadi Kluivert dan bertugas mengurus keperluan pelatih dan staf yang berkaitan dengan manajerial. Posisi itu membuatnya punya akses luas terhadap aktivitas tim nasional.
Menurut Transfermarkt, agensi 79KAPS Sport & Entertainment yang ditunjukkan oleh Kluivert hanya memiliki dua klien. Selain Kluivert, satu nama lain adalah Reda El Meliani, pemain muda asal Belanda. Soufian Asafiati tergabung dalam agensi tersebut dan dikenal di luar sepak bola sebagai pengusaha media. Ia adalah salah satu pendiri platform Life After Football bersama Regi Blinker.
Platform ini fokus pada kehidupan para pemain sepak bola setelah pensiun dari dunia profesional. Lewat proyek ini, Soufian Asafiati membangun jaringan antara dunia olahraga, mode, dan hiburan. Platform tersebut kini menjangkau audiens di berbagai benua.
Namun, isu kedekatan nSoufian Asafiati dengan pusat keputusan di tubuh Timnas memicu pertanyaan lebih besar. Apalagi setelah ia beberapa kali terlihat menggantikan peran media officer dalam kegiatan resmi. Tapi, hingga kini belum ada klarifikasi langsung dari federasi soal status dan perannya di internal tim.