Tayangan program Xpose Uncensored di Trans7, yang tayang pada Senin, 13 Oktober 2025, menjadi perbincangan setelah diprotes oleh komunitas santri karena dinilai melecehkan budaya pondok pesantren. Program tersebut menuai reaksi keras hingga tagar #BoikotTrans7 viral di media sosial.
Banyak organisasi kemasyarakatan juga merasa keberatan dengan konten program itu, bahkan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyatakan siap menempuh jalur hukum terhadap tayangan program di Trans7 itu. Menurutnya, ia telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini.
Namun, meskipun reaksi keras dari komunitas santri, Shandhika Widya Cinema tetap menjelaskan bahwa program Xpose Uncensored tidak bermaksud menyinggung budaya pondok pesantren. Sebaliknya, mereka berusaha untuk menampilkan sisi lain dari kehidupan publik figur termasuk isu sosial yang melingkupinya.
Melalui Direktur Personalia Sigit Wahyana, Shandhika Widya Cinema menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada para kiai, nyai, dan santri di seluruh Indonesia. Mereka juga mengumumkan penghentian seluruh aktivitas produksi dan pemutusan kerja sama dengan Trans7 per 14 Oktober 2025.
Selain program Xpose Uncensored, Shandhika Widya Cinema telah membuat berbagai program televisi yang terkenal di Indonesia. Salah satu program mereka adalah Kabar Kabari dan status Selebritis. PH ini didirikan pada 12 Mei 1995 dan dipimpin oleh Henricus Herianto, anak dari Pollycarpus Swantoro yang merupakan tokoh pers terkemuka sekaligus pendiri Kompas Gramedia.
Selain itu, Shandhika Widya Cinema juga membuat program dengan konsep investigasi, seperti Cek Fakta dan Untold Story. Salah satu program mereka yang bertahan lama adalah Xpose Uncensored yang telah tayang di Trans7 sejak awal Maret 2013.
Banyak organisasi kemasyarakatan juga merasa keberatan dengan konten program itu, bahkan Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf menyatakan siap menempuh jalur hukum terhadap tayangan program di Trans7 itu. Menurutnya, ia telah menginstruksikan kepada Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum PBNU untuk mengambil langkah-langkah hukum yang diperlukan terkait hal ini.
Namun, meskipun reaksi keras dari komunitas santri, Shandhika Widya Cinema tetap menjelaskan bahwa program Xpose Uncensored tidak bermaksud menyinggung budaya pondok pesantren. Sebaliknya, mereka berusaha untuk menampilkan sisi lain dari kehidupan publik figur termasuk isu sosial yang melingkupinya.
Melalui Direktur Personalia Sigit Wahyana, Shandhika Widya Cinema menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada para kiai, nyai, dan santri di seluruh Indonesia. Mereka juga mengumumkan penghentian seluruh aktivitas produksi dan pemutusan kerja sama dengan Trans7 per 14 Oktober 2025.
Selain program Xpose Uncensored, Shandhika Widya Cinema telah membuat berbagai program televisi yang terkenal di Indonesia. Salah satu program mereka adalah Kabar Kabari dan status Selebritis. PH ini didirikan pada 12 Mei 1995 dan dipimpin oleh Henricus Herianto, anak dari Pollycarpus Swantoro yang merupakan tokoh pers terkemuka sekaligus pendiri Kompas Gramedia.
Selain itu, Shandhika Widya Cinema juga membuat program dengan konsep investigasi, seperti Cek Fakta dan Untold Story. Salah satu program mereka yang bertahan lama adalah Xpose Uncensored yang telah tayang di Trans7 sejak awal Maret 2013.