Profil Pakubuwana XIII: Riwayat Raja Surakarta Hingga Wafat

Sinuhun Pakubuwana XIII, seorang raja yang mengalami berbagai dinamika kepemimpinan, wafat usia 77 tahun di Rumah Sakit Indriati, Solo. Meninggalnya sinuhun tersebut dikonfirmasi oleh kerabat Keraton Surakarta. Ia akan dikebumikan pada Selasa (4/11) di kompleks Makam Raja-Raja Mataram, Imogiri, Yogyakarta.

Sinuhun ini lahir pada 28 Juni 1948 dan mengambil nama Gusti Raden Mas Suryadi yang kemudian berubah menjadi Partono. Ia merupakan putra sulung Pakubuwona XII dan K.R. Ageng Pradapaningrum. Sejak awal, dia dipersiapkan sebagai penerus takhta Keraton Surakarta.

Selama mengabdi di Kasunanan Surakarta, Suyadi pernah menduduki posisi sebagai Pangageng Museum Keraton serta sejumlah jabatan penting lainnya. Pada tahun 1985, ia dianugrahi Bintang Sri Kabadya I oleh Pakubuwona XII karena jasanya dalam mengatasi kebakaran di Keraton Surakarta.

Di luar lingkungan keraton, Suyadi pernah berkarier di Caltex Pacific Indonesia dan kemudian menetap di Jakarta. Atas dedikasinya, ia juga memperoleh sejumlah penghargaan bergengsi dari dalam maupun luar negeri, termasuk gelar Doktor Kehormatan dari Global University (GULL) di Amerika Serikat.

Sosok Pakubuwana XIII dikenal sebagai raja yang melewati berbagai dinamika kepemimpinan hingga akhir hayatnya. Ia menjadi simbol dan pemimpin adat yang menjaga kelestarian budaya Jawa, khususnya wilayah Surakarta.

Selain menyelenggarakan berbagai upacara adat besar serta pagelaran seni budaya, sinuhun ini juga turut meneruskan tradisi pemberian gelar kebangsawanan terhadap sejumlah tokoh yang memiliki dedikasi terhadap Keraton Surakarta dan Indonesia.

Pada peringatan Tingalan Dalem Jumenengan ke-18, Pakubuwona XIII resmi menobatkan putranya, Suyadi, sebagai putra mahkota Kasunanan Surakarta. Pada penobatan tersebut, Suyadi diberi gelar Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram.

Sekarang, sinuhun Pakubuwana XIII meninggal dunia setelah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Indriati, Solo. Ia meninggalkan keluarga dan rakyat Keraton Surakarta yang menghormati dan mengenangnya sebagai seorang pemimpin adat yang baik dan dedikasi terhadap negara.
 
Gak percaya kalau Pakubuwana XIII udah wafat 😱. Aku pikir dia masih banyak bercerita di dalam rumah sakit. Nyaman sekali dia bisa meninggalkan keluarga dan rakyat yang selama ini menghormati dia. Dia seorang pemimpin adat yang baik, tapi aku penasaran siapa yang akan mengambil alih jabatan dia di Kasunanan Surakarta 😔. Aku harap Suyadi bisa membuat Keraton Surakarta lebih maju dan tidak kehilangan budaya Jawa seperti kemarin 🤞.
 
senang sekali mendengar berita ini 🙏, Pakubuwana XIII adalah salah satu raja yang paling saya idolakan, dia selalu menjadi simbol kebesaran dan kelestarian budaya Jawa. saya harap putranya Suyadi bisa mengikuti jejak ayahnya dan menjadi pemimpin adat yang baik untuk Keraton Surakarta 🙏. moga Allah SWT memberkati diri Pakubuwana XIII dan keluarganya selamanya 🕊️
 
Aku sih pernah ke Imogiri, Yogyakarta, kan? Aku suka banget dengan tempat itu 😊. Ada banyak makam raja-raja Mataram di sana, dan aku suka banget melihat kompleksnya. Makam-makam itu seperti museum alam, kamu bisa melihat sejarah Jawa dari jauh. Aku pernah lama-langa di situ, ngobrol dengan temen-temenku tentang cerita raja-raja Mataram. Tapi, aku sih tidak tahu bahwa Pakubuwana XIII itu masih hidup 😅. Meninggalnya itu seperti kejutan, kan? Aku harap keluarganya bisa menemukan kebahagiaan di masa depan.
 
Aku rasa kalau pakubuwana XIII meninggal, itu seperti kehilangan anggota keluarga sendiri. Ia benar-benar membangun kesan yang baik di hati banyak orang, dari kerabat hingga rakyat. Aku harap keluarganya dan Keraton Surakarta bisa menyesuaikan diri dengan kehilangan ini dan terus menjaga budaya Jawa. Saya ingin berbagi pengharapan bahwa sinuhun ini akan dikenang sebagai seorang pemimpin yang baik dan dedikasi terhadap negara, serta perjuangannya untuk melestarikan budaya Jawa.
 
Penggemar Pakubuwana XIII pasti masih bingung apa yang harus diartikan dari kekayaan gelarnya, kan? "Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegara Sudibya Rajaputra Narendra Mataram" itu gak jelas juga! Apakah dia adalah raja muda atau gue sih yang salah paham? 🤔
 
Raja-raja Mataram jangan sampai diabadikan ke dalam kaca poto deh, makanya kalau nanti ada salah satu di antaranya meninggal, pasti akan dijadikan simbol yang sangat serius. Mereka bukan manusia biasa-biasa aja, tapi masih punya keterbatasan seperti manusia lainnya.
 
kembali
Top