Golongan Masyarakat Kaya Di Kalimantan Barat Terancam Dampak Perubahan Iklim
Sempat diunggah ke media sosial, foto wajah seorang pebisnis kaya dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat memang menarik perhatian banyak orang. Pemilik bisnis itu bernama Mulyadi yang memiliki beberapa usaha termasuk industri pertambangan. Saat ini, dia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 20 triliun.
Namun, seperti halnya berbagai kaya, Mulyadi juga menghadapi tantangan yang besar. Menurut laporan dari Departemen Kehutanan dan Perdagangan RI, perubahan iklim yang semakin cepat dan memerintahkan peningkatan suhu rata-rata dunia untuk mencapai 1,5°C di atas nol sebelum tahun 2050. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas udara dan menyebabkan potensi terjadinya banjir bandang.
Potensial Mulyadi dan keluarga yang besar itu kemungkinan akan diseret ke dalam perubahan iklim tersebut. Menurut laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekitar 65% dari calon pengguna kredit memilih untuk mengambil pinjaman untuk keperluan bisnis, yang merupakan sumber utama pendapatan Mulyadi.
Sementara itu, masyarakat yang memiliki sumber daya alam yang besar di daerah tersebut juga seringkali terancam. Menurut Laporan PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC), perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan nilai jual kayu dan tanaman lainnya yang merupakan sumber utama pendapatan keluarga Mulyadi.
Perlu diingat bahwa Mulyadi adalah salah satu dari beberapa orang kaya yang menghadapi tantangan ini.
Sempat diunggah ke media sosial, foto wajah seorang pebisnis kaya dari Kota Pontianak, Kalimantan Barat memang menarik perhatian banyak orang. Pemilik bisnis itu bernama Mulyadi yang memiliki beberapa usaha termasuk industri pertambangan. Saat ini, dia tercatat memiliki kekayaan sebesar Rp 20 triliun.
Namun, seperti halnya berbagai kaya, Mulyadi juga menghadapi tantangan yang besar. Menurut laporan dari Departemen Kehutanan dan Perdagangan RI, perubahan iklim yang semakin cepat dan memerintahkan peningkatan suhu rata-rata dunia untuk mencapai 1,5°C di atas nol sebelum tahun 2050. Hal ini berdampak pada penurunan kualitas udara dan menyebabkan potensi terjadinya banjir bandang.
Potensial Mulyadi dan keluarga yang besar itu kemungkinan akan diseret ke dalam perubahan iklim tersebut. Menurut laporan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), sekitar 65% dari calon pengguna kredit memilih untuk mengambil pinjaman untuk keperluan bisnis, yang merupakan sumber utama pendapatan Mulyadi.
Sementara itu, masyarakat yang memiliki sumber daya alam yang besar di daerah tersebut juga seringkali terancam. Menurut Laporan PBB tentang Perubahan Iklim (IPCC), perubahan iklim dapat menyebabkan penurunan nilai jual kayu dan tanaman lainnya yang merupakan sumber utama pendapatan keluarga Mulyadi.
Perlu diingat bahwa Mulyadi adalah salah satu dari beberapa orang kaya yang menghadapi tantangan ini.