GKR Timoer Rumbai, anak tertua Pakubuwana XIII, merupakan sosok yang menarik perhatian karena lahir dari perkawinan pertama raja tersebut. Ia adalah putri pertama dari PB XIII dan memiliki nama purnama Kanjeng Raden Ayu Endang Kusumaningdyah.
Pernyataan GKR Timoer Rumbai sebagai anak tertua PB XIII berarti ia menjadi salah satu pemegang garis keturunan raja Solo yang berpotensi meneruskan takhtanya. Namun, karena lahir dengan darah Keraton Solo, GKR Timoer Rumbai tidak dapat mengikuti aturan adat yang meminta putri-putri untuk bersafing di luar keraton.
Namun hal tersebut tidak membuat GKR Timoer terlalu sedih dan ia melanjutkan pendidikannya dengan mengekspresikan minatnya dalam dunia seni. Ia juga aktif sebagai pengenalan kebudayaan khas Solo dengan mengikuti tren kekinian yang saat ini sangat populer di kalangan remaja Indonesia.
GKR Timoer Rumbai terlibat dalam produksi film Ambyar Mak Byar, dimana ia memerankan peran Ibu Permaisuri. Meskipun GKR Timoer tidak menjadi pewaris takhta PB XIII, namun dia memiliki keterbukaan untuk berbagai kegiatan yang di luar jangkauannya sebagai putri raja.
Pernyataan GKR Timoer Rumbai sebagai anak tertua PB XIII berarti ia menjadi salah satu pemegang garis keturunan raja Solo yang berpotensi meneruskan takhtanya. Namun, karena lahir dengan darah Keraton Solo, GKR Timoer Rumbai tidak dapat mengikuti aturan adat yang meminta putri-putri untuk bersafing di luar keraton.
Namun hal tersebut tidak membuat GKR Timoer terlalu sedih dan ia melanjutkan pendidikannya dengan mengekspresikan minatnya dalam dunia seni. Ia juga aktif sebagai pengenalan kebudayaan khas Solo dengan mengikuti tren kekinian yang saat ini sangat populer di kalangan remaja Indonesia.
GKR Timoer Rumbai terlibat dalam produksi film Ambyar Mak Byar, dimana ia memerankan peran Ibu Permaisuri. Meskipun GKR Timoer tidak menjadi pewaris takhta PB XIII, namun dia memiliki keterbukaan untuk berbagai kegiatan yang di luar jangkauannya sebagai putri raja.