Profil GKR Timoer Anak Tertua PB XIII dan Silsilah Keluarga

Raja Solo, Pakubuwana XIII, meninggal dunia di Rumah Sakit Indriati Solo Baru pada Minggu lalu. Mengingat adat istiadat Solo, keluarganya sekarang mendapat perhatian karena hanya keluarga raja yang dapat naik takhta berikutnya. Meskipun anak pertama dari Pakubuwana XIII, putri GKR Timoer Rumbai, tidak menjadi pewaris takhta.
 
Makasih ya pihak kementrian kebudayaan itu kan, mereka harus memastikan agar adat istiadat Solo tetap terjaga dengan baik... kalau gak jadi nanti takhtaSolo ini akan hancur sama-sama... tapi sayangnya Pakubuwana XIII buleh kirim putrinya sebagai pewaris. Makasih kan anaknya yang punya laki-laki itu kalau gak ada dia tentu saja yang anjir takhta... tapi mungkin ada cara lain ya, memang pakubuwana xiii buleh, tapi kita tidak tahu kan apa lagi yang terjadi di balik dinding...
 
INI MASUK KEDALAM BISI NYA!!! PAKUBUWANA XIII BENAR-BENAR Meninggal dunia di rumah sakit... makanya keluarganya sekarang mendapat perhatian ya?? ini benar-benar masuk akal, karena di Solo ini masih banyak adat istiadat yang penting banget! tapi apa sih ya kalau putri GKR Timoer Rumbai tidak menjadi pewaris takhta? ini kayaknya ada kesalahpahaman aja... apakah kawan bisa jelasin siapa yang akan menggantikan Pakubuwana XIII?? sebaiknya keluarganya harus berkumpul dan diskusinya dengan baik, biar di Solo ini tidak terjadi masalah lagi! 😊
 
Pakubuwana XIII benar-benar meninggal dunia 😔. Saya pikir ini bisa jadi pelajaran bagus untuk kita semua tentang pentingnya warisan yang sah. Kalau hanya keluarga raja yang bisa naik takhta, itu artinya ada orang lain yang bisa masuk ke dalam keluarga raja? Tidak masuk akal sih kalau hanya anaknya saja yang bisa menjadi pewaris.

Saya tahu di Solo, adat istiadat memang penting, tapi juga harus diadaptasi dengan zaman modern. Misalnya bagaimana kalau Pakubuwana XIII punya keturunan dari luar keluarga raja? Atau bagaimana jika ada keputusan bersama dari semua pihak yang terkait? Sepertinya ini masih ada ruang untuk perdebatan dan diskusi yang lebih luas tentang bagaimana cara mengatur warisan di Solo.
 
Kabar tentang kematian Pakubuwana XIII memang sedih banget 🤕. Saya rasa ini juga mengingatkan kita tentang bagaimana pentingnya warisan dan keberagaman di Solo. Jadi, kenapa putri GKR Timoer Rumbai tidak menjadi pewaris takhta? Saya pikir mungkin karena ada alasan yang lebih dalam dari sekedar urutan keluarga. Mungkin ada kejadian atau peran yang membuat ibunya, Permaisuri Kartika Darmawangsa, memilih untuk memberikan perantaraan kepada putranya yang lain, yaitu Pakubuwana XIV? Saya rasa ini juga menunjukkan bagaimana Solo selalu fokus pada kerajaan dan kekayaannya, bukan hanya keluarga raja.
 
Saya ga bisa fokus nih kalau pakubuwana itu kena wafat dulu... Semoga dia bisa beristirahat di surga yang lebih baik dari ini 🌊. Tapi poinannya, siapa aja yang bakal jadi raja Solo berikutnya? Saya pikir anak pertama dari Pakubuwana XIII seharusnya menjadi pewaris takhta, bukan putri yang lagi bawa nama timoer... Siapa nanti yang menangani urusan solotone ini? 🤔. Dan apa aja kalau mereka memilih putrinya yang lebih tua atau yang lebih muda? Saya curiga ini bakal jadi masalah kapan-kapan nanti...
 
Pakubuwana XIII itu naik takhta dulu dengan mudah, tapi kemarin dia gokil saja. Mungkin karena perjuangan takhta yang banyak, atau mungkin ada sesuatu di balik kehidupan keluarganya. Aku pikir putri GKR Timoer Rumbai itu ada hubungan yang kuat dengar ayahnya Pakubuwana XIII. Apakah dia bukan pewaris takhta karena ada rincian kecil dari kerabat lain? Jangan lupa, di Solo, segalanya ada rahasia, tapi aku akan terus memantau situasi ini, mungkin ada sesuatu yang tidak jelas di balik kematian Pakubuwana XIII. Aku akan mencari jawaban untuk tahu apa yang sebenarnya terjadi... 🤔
 
😔 Mengerutkan kepala ya... Raja Solo itu begitu penting bagi masyarakat Solo, kalau keluarga Pakubuwana XIII ini mengalami kesulitan seperti ini, itu semua bisa jadi kekacauan yang bisa jadi berdampak besar pada kehidupan mereka.

Maafkan aku sih, tapi aku merasa sedih baca news ini... Keluarganya seharusnya mendapatkan dukungan dan bantuan dari masyarakat Solo. Itu perlu diingat kalau Pakubuwana XIII itu ada banyak tanggung jawab yang harus ditangani oleh keluarga baru yang akan mengantarkan kehidupan masyarakat Solo. Aku berdoa agar mereka bisa melewati kesulitan ini dengan lancar...
 
😐 Mau tau apa yang terkejut aku? Pakubuwana XIII, raja Solo itu meninggal dan keluarganya sekarang harus kembali ke masyarakat dengan segala perhatian. Tapi gak ngerti sih bagaimana caranya. Apakah hanya karena adat istiadat Solo saja kalau si GKR Timoer Rumbai yang anaknya tidak bisa naik takhta? 🤔 Gak sabar aja kenapa di Indonesia, masih banyak sekali adat istiadat yang bikin kita tertangkap. Dan keluarga yang kaya dan berpengaruh itu lagi-lagi mendapat keuntungan dari itu semua. Apa kebenaran adat itu? 🙄
 
[😴👑 Raja Solo nggak mau bangun lagi, kawan... ]

[Pakubuwana XIII siapa lagi? 🤔]

[GAK PERNAH LIAT seorang raja di Indonesia yang sukses naik takhta tanpa ada konflik 😂]

[Semoga putrinya bisa jadi raja Solo ke-14, tapi jangan terlalu asyik aja 👑]
 
Okeek, dengerin kabar Pakubuwana XIII meninggal dunia. Saya rasa makasih dia bisa berkontribusi pada Solo kaya gini. Nah, soal putrinya GKR Timoer Rumbai, saya pikir anaknya harus terus menerus mengikuti jejak bapaknya. Tapi, soal pewaris takhta kayaknya masih banyak faktor yang membuat raja memilih siapa aja, kayaknya ada alasan yang serius banget. Saya tidak faham kenapa putrinya jadi yang kalah. Mungkin karena ada hal lain yang belum terkenal dengan umum.
 
Saya paham pasal ini kaya... pakubuwana solonya benar-benar sulton kecil yang berkuasa di solo, tapi kenapa dia harus gak bisa bawa putrinya? Saya pikir dia mungkin salah pilih pewaris atau apa? Mungkin keluarganya juga yang salah. Karena kalau kaya kita tahu siapa yang akan jadi raja setelahnya. Saya ngeluhin, tapi saya juga mengerti kalau ini adalah tradisi di Solo.
 
Pakubuwana XIII itu mantap, tapi sayang banget kalau dia tidak punya buah hati yang bisa naiki takhtanya... anak pertamanya, putri Timoer Rumbai, sepertinya nggak punya pilihan lain selain menikah dengan laki-laki dari keluarga lain. Tapi tapi, siapa tahu kalau dia ada orang tuanya yang peduli dan mau mendukung putrinya? Mungkin si putri Timoer Rumbai bisa jadi raja Solo besoknya... tapi mungkin tidak, karena adat istiadatnya makin kikir...
 
Rasanya Pakubuwana XIII lumayan dipikirkan oleh orang-orang di Solo lagi. Kalau nggak salah aku pikir pas ia wafat semua perhatian itu berpindah ke anaknya yang pertama, putri GKR Timoer Rumbai. Padahal kalau aku lihat, dia juga bule! Apakah itu benar-benar apa yang diperlukan untuk menjadi raja Solo? Aku rasa lebih penting lagi kalau bapak itu punya warisan dari leluhurnya, tapi mungkin aku salah. Tapi aku suka banget nggak banget perhatian ini di keluarga Pakubuwana XIII. Mereka seharusnya jadi topik percakapan yang hangat kalau tidak ada yang lain.
 
Mati Raja Solo itu seperti kabut di pagi hari, sengat dan tidak kunjung berlalu... Pakubuwana XIII meninggal dunia, tapi bagaimana kita bisa ngomong soal kekuasaan takhta? Ngeliatnya, keluarganya sendiri yang harus menanggung beban itu. Apa sih arti ketika anak pertama dari raja tidak bisa jadi raja... Mungkin karena di Indonesia ini, kita masih banyak yang berpikir soal pewarisan takhta hanya melihat aset dan status orang tuanya, bukan aset dari hati dan noda batin. Saya tahu kalau solo ini memiliki sistem pemerintahan kuno, tapi nggak berarti tidak ada perubahan... Siapa yang bisa mengubah itu?
 
Pak ubuwana xiii itu meninggal, rasa sedih deh 🤕. Saya juga paham kalo kalau hanya keluarga raja yang bisa naik takhta lagi nanti. Tapi sayang ya, putrinya si GKR timoer rumbai, dia kayaknya cocok banget untuk jadi ubuwana xiv 😐. Mungkin saja dia harus ikuti urusan kekaisaran dari luar, karena siapapun yang naik takhta harus bisa mengelola kekaisaran dengan baik. Saya harap keluarga raja ini bisa cepat menemukan pewaris yang tepat untuk jadi ubuwana xiv dan tidak terlalu lama dibutuhkan waktu 🤞.
 
kembali
Top