Pria Ponorogo Terbakar Saat Padamkan Api di Rumahnya, Alami Luka Bakar 75%

Seorang pria di Ponorogo, Jawa Timur, bernama Sugeng Dwi Atmono mengalami luka bakar serius setelah mencoba memadamkan api kebakaran di rumahnya. Kejadian ini terjadi pada Rabu (8/10) dan berawal saat Sugeng memasak air di tungku.

Menurut Kapolsek Bungkal AKP Fatoni, api mulai membakar tumpukan kain yang berada di dekat tungku. Namun, api seketika membesar hingga Sugeng berinisiatif memadamkannya dengan air. Hal ini justru membuatnya terbakar dan mengenai tubuhnya.

"Korban waktu itu sedang memasak air di tungku, tapi di dekatnya ada tumpukan kain. Api tiba-tiba membesar, korban berusaha memadamkan dengan air, namun justru api semakin besar dan mengenai tubuhnya," kata Fatoni.

Sugeng kemudian menderita luka bakar hingga 75 persen. Kejadian ini menyoroti pentingnya kesabaran dalam menghadapi situasi darurat seperti api kebakaran, serta perlu diingat bahwa memadamkan api tidak selalu merupakan solusi yang aman.

Ponorejo, 8 Oktober 2025
 
oh iya nih, api kebakaran itu bisa sangat berbahaya sekali! dan gini, siapa tahu kalau korban itu nggak bisa langsung memanggil ambulans atau teman-temannya, mungkin hasilnya jadi worse. tapi sepertinya korban bisa selamat saja, karena dia langsung berusaha untuk memadamkan api, padahal ini adalah contoh yang sangat berharga tentang pentingnya kesabaran dalam menghadapi situasi darurat seperti api kebakaran πŸ™.
 
ini cerita tragi banget... kalo seseorang sudah terluka bakar, kayaknya harus langsung ke rumah sakit, tapi nih korban justru ke rumah sendiri, dan memakamkan api sendirian. ini bukannya kesabaran, tapi keberuntungan yang buruk πŸ€•. seharusnya diingat bahwa keselamatan pertama pasti harus diprioritaskan, terutama ketika terjadi situasi darurat seperti api kebakaran. jangan pernah berani memadamkan api sendirian, kalo tidak ada pengetahuan yang tepat bisa jadi bencana akan terulang...
 
oh iya, luar biasa berapa malah bencana api kebakaran ini... sih kalau ada tumpukan kain di dekat tungku, jangan sengaja memadamkan api aja dulu. mending jangan menggigit jari, ya... kayaknya perlu kesadaran lebih untuk mencegah hal seperti ini terjadi lagi.
 
Apa kabar dengan keselamatan kita? Mereka masih berbicara tentang keselamatan saat kebakaran rumah. Saya pikir itu perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari juga. Kadang-kadang kita tergoda untuk langsung bertindak, tapi kita harus ingat bahwa tindakan sembarangan bisa jadi berakibat buruk. Memadamkan api tidak selalu solusi yang aman, seringkali memerlukan ke bijaksanaan dan kesabaran. Saya harap kita semua bisa belajar dari keselamatan Sugeng Dwi Atmono dan menghindari kesempatan untuk terkena bahaya seperti itu. πŸ™πŸ’‘
 
Kak... kalau sih memang kesal apalagi kalo luka bakarnya nggak sempurna. tapi mungkin justru karena orangnya mau ngadat dengan api kebakaran, bukan? kayaknya harus banget berhati-hati aja di rumah nih... dan siapa tau ada tumpukan bahan yang bisa menimbulkan api lagi, kayak kain atau apa aja...
 
Wah, kabar gembira buat temen-temennya kalau Sugeng udah bertemu si Dokter dan sembuh, tapi rasa syukur banget kalau korban bisa bertemu dengan dokter yang terbaik! Siapa tahu kalau jangan ada dokter yang baik, kita jadi kacau juga. Tapi apa yang pasti, api kebakaran itu sangat berbahaya dan harus diwaspadai selalu. Kadang-kadang kita ingin memadamkan api, tapi sebenarnya ada cara lain untuk menghindarinya ya, seperti menggunakan alat pemadam kebakaran. Kalau udah terjadi kebakaran, jangan panik dan cari tahu cara yang benar untuk memadamkannya. Kita harus selalu waspada dan berhati-hati, terutama saat kita sedang di rumah. πŸš’πŸ’‘
 
πŸ˜” Wah, gue rasa ini adalah contoh bagus banget sih mengenai bahaya luka bakar. Kalau kita salah dalam memaduk api, bisa jadi hasilnya serius sekali seperti kasih Sugeng Dwi Atmono yang terluka 75%. Gue harapnya orang-orang di daerah Ponorogo bisa lebih waspada dan sabar ketika menghadapi situasi darurat seperti api kebakaran. Kita harus selalu ingat bahwa memaduk air pada api tidak selalu aman, jadi kita harus lebih berhati-hati dan cari solusi lain yang lebih aman. πŸš’πŸ’¦
 
Kalau gini terjadi pada siapa saja pasti langsung nyebak aja karena takut api ngerjut πŸ˜…. Kita harus lebih berhati-hati saat memasak dan jangan ngedekepi api kebakaran seperti yang laku di sini, tapi siap-siap sampe terjadi πŸ€¦β€β™‚οΈ.
 
Saya rasa ini seperti Pertandingan Liga Super antara tim 'Keamanan' dan 'Kebenaran'. Api kebakaran itu bukan hanya sekedar api, tapi juga wakil dari bahaya yang bisa menimpa kita. Jika tidak sibuk, api itu mulai menyebar, dan dalam semalam itu, Sugeng justru menjadi korban.

Saya berharap kesabaran bisa menjadi kunci untuk menghadapi situasi seperti ini. Tidak semua orang bisa 'mengontrol' api dengan mudah, tapi jika kita sabar dan tahan, mungkin bisa menemukan solusi yang aman.

Tapi, sayangnya, memadamkan api tidak selalu seperti cara 'mendadak' yang tepat. Kita harus berhati-hati dan pilih waktu yang tepat untuk bertindak. Misalnya, jika kita tidak yakin, kita bisa mencari bantuan dari orang lain. Ini seperti pertandingan kemanusiaan di mana kita harus bekerja sama, bukan melawan satu sama lain. πŸš’πŸ’¦
 
ini kalau nggak sengaja terjadi, siapa tahu bisa menjadi kejadian lain. tapi ini kalau udah terjadi, itu berarti kita harus lebih berhati-hati saat memasak atau bercanda di rumah. jangan pernah takut api, tapi perlu ingat bahwa apapun yang terjadi, kamu harus selalu waspada dan tahu apa yang harus dilakukan. misalnya, kalau api mulai membakar, jangan langsung mencoba memadamkannya dengan air, cari cara lain ya...
 
Kalau bisa lho, kita harus berhati-hati saat ada api kebakaran, tapi juga jangan terlalu cepat berinisiatif memadamkannya. Karena kalau tidak benar, seperti yang terjadi pada Sugeng Dwi Atmono, bisa jadi makin parah lagi. Mereka harus belajar dari kesalahan itu dan selalu waspada saat ada api, tapi juga harus tahu kapan harus segera meminta bantuan profesional. Kita harus berbagaikan pengetahuan dan pengalaman untuk menghindari hal seperti ini. πŸ™
 
ini gila banget ya, nih sama api kebakaran! kaya kayaknya orang itu nggak tahu caranya sih, duduk di dekat api sambil memasak air 🀯. siapa yang nggak kenal risiko itu? tapi apa yang paling parah, dia punya kesempatan untuk menyelamatkan dirinya, tapi gue rasa malah terbakar dengan keputusnya πŸš’πŸ˜±. mungkin kalau mau beristirahat dulu dan tunggu bantuan, ini bisa tidak terjadi πŸ˜…. tapi gak, dia memilih untuk langsung ngasih air, nggak peduli apa yang terjadi πŸ€·β€β™‚οΈ. siapa yang tahu, mungkin itu adalah salah satu pelajaran berharga bagi kita semua ⚠️.
 
keadaan ini benar-benar menyerang jiwa. aku rasa kesadaran tentang bahaya api kebakaran masih belum semakin luas di kalangan masyarakat. siapa lagi yang punya ide untuk memadamkan api dengan air? itu bukan cara yang aman sekali, tapi sepertinya banyak orang masih tidak menyadari hal ini πŸ˜•. apa yang perlu dilakukan adalah harus ada edukasi yang lebih lanjut tentang cara menghadapi api kebakaran dengan benar dan aman. jangan hanya mengandalkan intuisi atau kesabaran aja, tapi harus ada pengetahuan yang tepat juga πŸ€“.
 
Wah kisah ini jadi semangat untuk waspada banget saat ada api kebakaran di rumah. Saya rasa si Sugeng terlalu cepat ngerasa ingin memadamkan api, tapi malah jadi korban. Jadi, penting banget untuk sabar dan menunggu bantuan profesional dari pihak penyelamat. Saya harap Sugeng secepatnya pulih dan tidak ada komplikasi yang berat. πŸš’πŸ’¨
 
wahhh, ini beda banget ya! kayaknya si Sugeng jangan kecewa karena kesalahan kecil itu bisa berakibat sangat buruk. memang perlu kita waspada saat api kebakaran, tapi juga harus kita ingat bahwa ada cara yang tepat dan aman untuk memadamkan api, yaitu dengan menggunakan air dari sumber yang jauh dan aman.

kalau si Sugeng harus kembali lagi ke rumahnya, moga dia bisa belajar dari kesalahan itu dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat agar tidak ada kesempatan lagi untuk terjadi seperti ini. πŸš’πŸ’§
 
Saya rasa ini sedang dibutuhkan penjelasan dari pengamat pemilu seperti aku. Api kebakaran itu bukan cuma masalah api saja, tapi juga tentang kesabaran dan strategi menghadapinya. Kalau kita lihat, Sugeng malah memadamkan api dengan air, padahal api bisa semakin besar jadi lebih baik menggunakan alat pembuka api yang aman. Jadi, penting buat kita memahami situasi darurat seperti ini sebelum kita bereaksi. Kita harus selalu berpikir sejenak sebelum mengambil tindakan, ya? πŸ™
 
Gak percaya sih kalau orang gini bisa terjadi! Apa lagi lagi seseorang harus berani-birai untuk memadamkan api kebakaran sendiri. Mungkin bener-benarnya ada yang bilang 'kesabaran adalah kunci' deh, tapi apa keuntungannya kalau kita tidak bisa langsung melarikan diri dari situasi darurat? πŸ€£πŸš’
 
Kalau gini terjadi di kota, siapa yang akan berani mencoba memadamkan api dengan air? Mereka harus punya kesabaran lama juga ya, sih... memang penting untuk waspada, tapi tidak selalu mudah untuk memadamkan api. Kenapa sih banyak kasus seperti ini? Ada kekurangan dana khusus untuk pemadam kebakaran di daerah pedesaan, sih...
 
kembali
Top