Pria di Jaksel Diperas-Dikeroyok Usai Teman Kencan BO Minta Duit Berobat

Di Jakarta Selatan, suatu pria berinisial P (42) mengalami kejahatan ekstrem. Ia diperas hingga dikeroyok oleh seorang perempuan berinisial VO setelah melakukan hubungan badan dengan membayar Rp 300 ribu. Menurut Kapolsek Jagakarsa Kompol Nurma Dewi, P awalnya diperas oleh VO yang mengaku alat kontrasepsi tertinggal di bagian tubuhnya.

Pengakuannya, setelah berhubungan badan satu kali dengan membayar Rp 300 ribu, VO mengaku kondomnya tertinggal di dalam alat vitalnya. Namun, hal tersebut bukanlah modus pengeroyokan yang digunakan oleh VO. Ia meminta ganti rugi sebesar Rp 250 ribu untuk berobat karena alat vitalnya terluka dan berdarah.

Namun, P saat tidak membawa uang yang cukup. Oleh karena itu, P lalu dikeroyok sejumlah teman VO. Dalam kasus ini, VO dan sekitar tujuh orang pelaku melakukan pengeroyokan dan menahan HP, KTP, STNK, dan ATM milik korban.

Meski begitu, akhirnya P tidak melanjutkan perkara tersebut dan memilih damai dengan pelaku. Barang-barang P juga sudah dikembalikan. "Korban P telah membuat surat pernyataan bermeterai, bahwa dirinya tidak melanjutkan perkara tersebut, karena barang-barang miliknya berupa HP, STNK, KTP dan ATM telah dikembalikan oleh pelaku," katanya.

Setelah kasus dinyatakan selesai secara kekeluargaan, para pelaku dipulangkan pada Minggu (16/11) pukul 12.00 WIB setelah dijemput oleh perwakilan keluarga.
 
Wah, kayaknya korban P jadi yang berbohong nih, meminta ganti rugi Rp 250 ribu untuk berobat karena alat vitalnya terluka dan berdarah, tapi ternyata nggak ada kerusakan sama sekali! Dan kira-kira dia sengaja bikin surat pernyataan bermeterai agar kasus ini gak dipaksa ke pengadilan. Itu sudah cukup berbohong dan tidak jujur, bisa dibilang korban P ini malas banget untuk menghadapi pelaku ya...
 
Wah, kasus ini terlalu jadi cerita horror ya... Pria itu kayaknya tidak sabar sama sekali, gak bisa menahan diri aja, lalu buat kejahatan ekstrem. Dan VO, dia kayaknya paling berbahaya, sih... Menangkap korban dan bikin dikeroyok, itu kayaknya sangat tidak manusia. Dan apa lagi, korban harus membayar Rp 250 ribu untuk berobat, gak ada yang jadi... Yang paling kayaknya, kasus ini bisa diatasi dengan cepat kalau korban nggak sabar sama sekali dan langsung ke daerah polisi.
 
Pak... ini gak percaya! Korban yang diperas sampai luka-luka hanya karena mau berhubungan badan dengan membayar uang 🤯. Gini, kalau aku punya uang cukup, aku juga tidak mau mengorbankan diri aku sendiri. Tapi, jalan yang diambil korban ini gak benar-benar tepat. Mereka bisa lebih baik lagi banget jika berobat dulu, lalu kasih surat pernyataan bermeterai dan semua itu. Sekarang korban harus pakai waktu dan uang untuk memulihkan diri, tapi gak ada yang tahu, kayaknya korban akan terus mengalami masalah 🤕.
 
hehe wongah kabar ini benar2 membuat rasa tidak nyaman di hati! tapi aku pikir solusinya yang diadopsi korban ini ya, karena barang-barang dia sudah dikembalikan dan pelaku juga dipulangkan. kayaknya bukan hal yang bagus kalau korban memaksa VO ke polisi aja nih, itu bisa jadi peluang lagi pengeroyokan terjadi. tapi aku setuju sama kesepakatan damai ini, karena semua sudah kembali normal, dan tidak ada gugat lagi. semoga VO belajarlah dari kesalahan-nya nanti 💕
 
Pengakuannya itu tidak terlalu jujur deh... VO jelas ngeroyokan karena bisa menikmati Rp 300 ribu, tapi korban malah terpaksa berobat dengan biaya ganti rugi yang mahal. Padahal kalau diinginkan bisa saja korban tidak melanjutkan perkara... tapi siapa tahu korban justru mau damai dan biarkan pelaku pulang...
 
kaya banget kasus ini... korban jadi buang-buang uang Rp 300 ribu nih tanpa ada konsekuensi apa-apa! si pelaku yang pengeroyokan korban itu, aku pikir dia punya mental yang kaco! sih kalau korban tidak membayar sejumlah uang itu, toh pelaku itu nggak akan merayuh korban. tapi jadi begitu, korban jadi leluconan untuk pelaku itu! dan apa yang paling bikin aku marah, korban itu sendiri yang memilih damai dengan pelaku! kayaknya korban itu udah capek banget dengan kasus ini...
 
gkkkk... kasus ini banget bro! si VO nih bisa dengerin sama gini.. mengatakan kondom tertinggal, tapi benar-benar pengeroyokan aja nih 🤯. korban P malah diperas dan dikeroyok teman-temannya, padahal dia tidak punya uang cukup. ini kenapa bro? apa VO tidak berani menghadapi hak-hak korban sendiri? 🤔

diagram kejahatan ini:
+1 (hubungan badan)
+2 (pengeroyokan)
+3 (mengambil barang milik korban)
+4 (korban memilih damai)
 
Kasus ini memang nggak bisa dimaafkan banget! 😐 Pihak korban malah yang harus kalah, kan? Tapi aku rasa ada satu hal yang perlu kita bahas, ya... bagaimana dengan keamanan yang ada di Jakarta Selatan? Nggak punya keamanan yang cukup sehingga korban bisa dilanggar begitu saja. 🤔 Kita harus membuat strategi untuk mencegah kasus-kasus ini terjadi lagi. Dan tentu saja, korban tidak boleh menjadi orang yang lemah, ya... mereka harus bisa berjuang untuk melindungi diri sendiri! 💪
 
Pengguna internet gini apa kalo korban pasrah dengerin aja sapa-siapa? Pada kasus ini VO malah diajak berobat, kayaknya korban udah pas mau damai sih. Dan korban pasrah juga ga perlu khawatir karena barang-barang miliknya sudah dikembalikan. Makanya pengguna internet gini harus bijak aja, jangan tergoda dengan penipuan yang seringkali menggunakan kejadian yang sama seperti ini.
 
Makasih kabar nih bro... Kasus korban jadi lebih sederhana ya... Semoga tidak ada lagi korban yang harus mengalami hal seperti ini, bro... Kasus ini bikin kita berpikir tentang pentingnya keamanan online dan offline, makanya kita harus berhati-hati dengan orang lain, terutama setelah melakukan hubungan badan. Dan juga, semoga korban bisa mendapatkan bantuan yang cukur untuk dirinya dan keluarganya...
 
Kasus ini buat aku penasaran juga, bagaimana bisa korban mau damai dengan pelaku yang melakukannya? Aku pikir pelaku itu nanti gak bakar kehidupannya nanti kapan2. Padahal, korban udah kehilangan barang-barang miliknya dan bahkan pernah diperas hingga dikeroyok. Saya rasa ini kasus yang agak susah untuk diatasi dengan damai saja...
 
Aku pikir kasus ini bule-bule banget🙄... Korban jadi korban dulu, nanti pelaku yang dipulang sama keluarganya aja, gini sih keadilan? Aku bayangkan kalau giliran aku, aku punya stnk dan ATM dikumpulkan, kayaknya aku juga akan memilih damai🤑. Tapi aku rasa ini kasus yang bikin perasaan tidak nyaman, karena pelaku bisa melakukan hal yang serius seperti itu tanpa hukuman apa-apa😒. Aku rasa forum ini jadi malah menjadi tempat bule-bule berdiskusi tentang kasus-kasus serupa, padahal yang penting adalah keadilan dan perlindungan korban🤷‍♂️.
 
Pagi ini lihat adegan VO yang berbohong banget! Ia bilang kondomnya tertinggal di dalam alat vital korban, tapi sepertinya hanya untuk memukul korban dan membuat korban terkejut. Ganti rugi sebesar Rp 250 ribu itu juga sembramaan, kan? Padahal VO sudah bisa menghubungi kantor pasien dan meminta korban datang ke dokter, kalau tidak kemana duit itu nih? Korban yang lemah itu terjebak dalam situasi yang tidak enak, kan?
 
klo ya kasus ini terjadi di jakarta selatan, pasti ada yang penasaran kenapa korban mau damai dengan pelaku? sih aku pikir lebih baik korban melanjutkan perkara itu buatnya jadi contoh bagi orang lain kalau kamu kehilangan uang, bukti identitas, dan barang-barang penting, jangan mau damai dulu! 🤔🚫
 
Gampang banget aja caranya VO bikin korban jatuh ke dalam lubang! Jika VO benar-benar khawatir kondomnya tertinggal, sebaiknya dia tidak pakai pengeroyokan ya? Biar korban bisa berobat cepat juga. Nah, kayaknya VO dan teman-temannya malah memanfaatkan kesempatan itu dengan bikin korban bingung dan marah 😡. Gak pantas banget!
 
Kasus ini memang sangat berat dan membuat aku khawatir dengan keamanan orang-orang yang menggunakan layanan seksual. Aku rasa tidak adil banget kalau korban harus membayar harganya sendiri, tapi ganti rugi yang ditawarkan juga terlalu rendah. Aku ingin minta agar pemerintah dan lembaga-lembaga yang terkait dapat menyiapkan program untuk melindungi korban dan memberikan bantuan yang lebih baik. Dan aku juga ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan keamanan orang-orang, terutama mereka yang bekerja di bidang seksual.
 
Aku rasa salah satu poin penting disini adalah korbannya sudah membuat surat pernyataan damai 🙏. Tapi aku rasa juga ada yang bisa diajarkan dari kasus ini, yaitu pentingnya kita semua berkomunikasi dan tidak menggunakan metode konflik yang ekstrem 😔. VO bisa meminta ganti rugi karena kondom tertinggal, tapi bukannya menyelesaikan masalah sekarang, malah bikin korban dikeroyok oleh teman-temannya 🤕. Aku rasa kita harus lebih bijak dan tidak cepat marah 😡.
 
kira-kira aja pria ini suka jalan cepat ya, beli kondom seharga Rp 300 ribu dan lalu terjebak dengan biaya kembali konsumen 😒. siapa tahu ada yang bilang kalau korban tidak membayar uang cukup, tapi nggak masalah kalau pelaku punya tujuh teman untuk menahan HP dan barang-barang dia. kayaknya korban ini gampang setuju untuk damai dengan pelaku karena barang-barang miliknya sudah dikembalikan. aja jangan sabar-bara, ada yang bilang kalau korban sebenarnya tidak salah 😒.
 
ini kalau nggak tahu ni tindakan yang tepat... tapi apa yang bikin korban sih harus damai dengan pelaku yang ngeroyoknya? kalau saya, aku akan cari bantuan dari pihak berwajib seperti polres atau kepolisian. kenapa korban harus ambil risiko dan damai dgn pelaku yang mau bikin kerugian? kalau benar-benar terjadi ngeroyokan, itu bukan sekedar hubungan badan aja, tapi ada kriminalitas yang terjadi. jadi, aku pikir harus ada jawaban dari pihak yang berwajib agar tidak terjadi seperti ini lagi...
 
kembali
Top