Bencana alam yang melanda Sumatra beberapa hari lalu masih memangsa banyak korban nyawa dan menghancurkan infrastruktur, namun Presiden Joko Widodo tidak menyerah. Ia menegaskan pentingnya integritas dalam pengelolaan dana bencana di wilayah tersebut agar tidak ada penyelewengan.
Prabowo Subianto saat bersidang di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, minggu lalu. Foto: Kepolisian RI
Di pos pendamping nasional penanganan bencana alam Aceh, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar para pejabat dan kepala daerah memeriksa jajarannya dan tidak ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat.
"Dalam situasi seperti ini, saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan sangat keras, jangan ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat," katanya.
Presiden juga menekankan pentingnya bagi para menteri dan kepala daerah untuk mengawasi potensi penyelewengan dan memberikan sanksi jika ditemukan pelanggaran. "Jadi Kepolisian, semua pihak, periksa, pemda catat kalau ada yang nakal-nakal, lipat gandakan harga dan sebagainya," tegasnya.
Tantangan di lapangan masih signifikan, terutama terkait kondisi alam yang perlu diwaspadai. Namun, Prabowo memastikan pemerintah berkomitmen untuk menangani situasi ini secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan guna mempercepat pemulihan masyarakat.
Sementara itu, kondisi wilayah yang terdampak bencana parah. Laporan yang diterima menunjukkan kerusakan parah di berbagai area persawahan mengancam produksi pangan setempat dan sejumlah bendungan yang jebol, mengganggu sistem irigasi.
Prabowo Subianto saat bersidang di Pangkalan TNI AU Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, minggu lalu. Foto: Kepolisian RI
Di pos pendamping nasional penanganan bencana alam Aceh, Presiden Prabowo Subianto menekankan agar para pejabat dan kepala daerah memeriksa jajarannya dan tidak ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat.
"Dalam situasi seperti ini, saya tidak mau ada pihak-pihak yang menggunakan bencana ini untuk memperkaya diri. Saya akan sangat keras, jangan ada yang mencari keuntungan di tengah penderitaan rakyat," katanya.
Presiden juga menekankan pentingnya bagi para menteri dan kepala daerah untuk mengawasi potensi penyelewengan dan memberikan sanksi jika ditemukan pelanggaran. "Jadi Kepolisian, semua pihak, periksa, pemda catat kalau ada yang nakal-nakal, lipat gandakan harga dan sebagainya," tegasnya.
Tantangan di lapangan masih signifikan, terutama terkait kondisi alam yang perlu diwaspadai. Namun, Prabowo memastikan pemerintah berkomitmen untuk menangani situasi ini secara bertahap, terukur, dan berkelanjutan guna mempercepat pemulihan masyarakat.
Sementara itu, kondisi wilayah yang terdampak bencana parah. Laporan yang diterima menunjukkan kerusakan parah di berbagai area persawahan mengancam produksi pangan setempat dan sejumlah bendungan yang jebol, mengganggu sistem irigasi.